1 research outputs found
IBING NGEGEL JUBLEG DI LINGKUNG SENI PANCAWARNA DESA MEKAR SEWU KECAMATAN CISEWU KABUPATEN GARUT
Judul Penelitian adalah “Ibing Ngegel Jubleg di Lingkung Seni Pancawarna Desa Mekar Sewu Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut”, dengan tujuan untuk mengkaji Ibing ngegel jubleg pada awal kemunculan dan perkembangannya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori sinkronis (dalam ruang yang luas dan waktu yang terbatas) untuk mengetahui awal terciptanya ibing ngegel jubleg dan perkembangannya sampai saat ini, melalui kejadian-kejadian/peristiwa yang berpengaruh terhadap perkembangan ibing ngegel jubleg, dalam perkembangannya ibing ngegel jubleg mengalami beberapa perubahan. Perubahan yang terdapat pada ibing ngegel jubleg di teliti melalui teori fungsi dan bentuk dari teori yang dikemukakan oleh Soedarsono dalam buku Seni Pertunjuikan di Era Globalisasi dan buku Pengetahuan elementary dan beberapa masalah tari. Metode yang digunakan adalah metode desktiptif analisis dengan tujuan mendapatkan informasi data yang terdapat dalam subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melaluiobservasipartisipatif, wawancara, dandokumentasi.Lokasipenelitian di Desa MekarSewu Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut. Temuan awal ibing ngegel jubleg berfungsi sebagai sarana ritual padaupacara ritual panenpadi, yang di ciptakan oleh almarhum Bapak Ukri sebelum masa kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 2011 gerakannya dirubah dan dikemas kembali oleh Aki Cahya. Dalam teori Fungsi penelitian ini menemukan bahwa ibing ngegel jubleg yang awalnya berfungsi sebagai sarana ritual pada acara ritual setelahselesaipanenpadi, dirubahstrukturgeraknyatanpameninggalkan proses ritual sebelum pertunjuikan berlagsung sehingga digolongkan kedalam tari menuju sarana presentasi estetis dilihat dari segi penikmatnyanamunbersifat ritual semuataupseudoritual. Dalam teori bentuk penelitian ini menemukan bahwa gerak tari yang awalnya hanya memiliki satu nama gerak (golempang) dan sisanyaadalahgerakimprovisasikinitersusunmenjadi 11 (sebelas) ragamgerakdanmemilikipakem-pakem. Pewarisan ibing ngegel jubleg yang awalnya bersifat informal (regenerasi hanya padalingkungankeluarga), menjadinonformal (regenerasi pada siapasaja yang berminat mempelajarinya /umum).Ibing ngegel jubleg elah memiliki perkembangan yang meningkat setelah mengalami perubahan fungsi dan bentuk.Faktor penyebab terjadinya perubahan pada ibing ngegel jubleg terdiri dari faktor internal yang berasal dari anggota Lingkung seni Pancawarna dan factor eksternal dari luar Lingkung Seni Pancawarna