29 research outputs found

    Pengembangan Multimedia Pembelajaran Embriogenesis Hewan Untuk Mengoptimalkan Pemahaman Kognitif Mahasiswa

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran yang efektif dan adaptabel yang dapat memberikan pemahaman optimal tentang embriogenesis hewan pada struktur kognitif mahasiswa dan menambah keragaman sumber belajar biologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas media pembelajaran yang dikembangkan memiliki kategori baik menurut ahli dan mahasiswa sehingga dapat disimpulkan bahwa media tersebut layak digunakan sebagai sumber belajar embriogenesis hewan.  This study aims to develop an interactive learning media program which is effective, efficient, and adaptable to support an optimal understanding of embryogenesis animal for the students’ cognitive structure and provide an alternative learning resource for biology field, especially for the subject of Animal Embryology. The result of research shows that the quality of the learning media is categorized as good by experts and students as the users. It means that the media being developed is feasible to be used as a learning media to study animal embryogenesis

    Model Pembelajaran Eksperiensial Jelajah Alam Sekitar. Strategi Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa

    Full text link
    This study aims to analyze whether the model of Experiential Jelajah Alam Sekitar* in the biological learning process can improve students' critical thinking skills. The method used in this study was a Quasi Experiment with design nonequivalent control group design and the design model of pretest- posttest control group design. The results showed that the application of the Experiential Nature Roaming Around in biology learning can enhance students' critical thinking skills

    Studi Pembuangan Konsentrat Desalinasi

    Get PDF
    STUDI PEMBUANGAN KONSENTRAT DESALINASI. Instalasi desalinasi menghasilkan produk air bersih dan produk samping brine dengan konsentrasi sekitar dua kali air umpan, dan disebut sebagai konsentrat. Konsentrat dapat menyebabkan efek lingkungan yang merugikan, yang sebagian besar tergantung pada desain instalasi keseluruhan dan operasi, metode yang digunakan untuk pembuangan konsentrat dan kondisi fisis dan biologis di sekitar instalasi. Metode yang digunakan untuk pembuangan konsentrat adalah keputusan penting dalam desain dan perencanaan instalasi desalinasi secara keseluruhan. Beberapa opsi pembuangan konsentrat meliputi pembuangan permukaan, pembuangan ke instalasi pengolahan air limbah, injeksi sumur dalam, kolam penguapan, land application (aplikasi di atas permukaan tanah) untuk spray irigasi dan teknologi zero liquid discharge (ZLD). Masing-masing metode pembuangan konsentrat tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan, sehingga harus dievaluasi dengan hati-hati untuk pengambilan keputusan. Metode pembuangan konsentrat yang cocok, dapat mengurangi dampak pada badan air dan aquifer air tanah. Hasil studi kasus yang telah dilakukan di wilayah Semenanjung Muria memperlihatkan bahwa pembuangan permukaan dapat menjadi pilihan yang baik sebagai metode pembuangan konsentrat untuk instalasi desalinasi yang dikopel dengan PLTN jenis PWR

    Economy Aspect For Nuclear Desalination Selection In Muria Peninsula

    Full text link
    ECONOMY ASPECT FOR NUCLEAR DESALINATION SELECTION IN MURIA PENINSULA. An assessment of economy aspect for nuclear desalination selection has been carried out. This study compares the costs of water production for the Multi Stage Flash Distillation (MSF), Multi Effect Distillation (MED) and Reverse Osmosis (RO) desalination process coupled to PWR. Economic analysis of water cost are performed using the DEEP-3.1. The results of the performed case study of Muria Peninsula showed that the water cost to desalination process coupled with PWR nuclear power plant (at 5% interest rate, 2750 m3/day capacity, 28oC temperature, 28.700 ppm TDS) with MSF plant is the highest (1.353 /m3),comparedto0.885/m3), compared to 0.885 /m3 and 0.791 $/m3 with the MED and RO plants respectively. As for MSF process, water cost by RO are also sensitive to variables, such as the interest rate, temperature and total salinity. However, MED process is sensitive to interest rate and temperature based on the economic aspect. MSF and MED plants produce a high-quality product water with a range of 1.0 – 50 ppm TDS, while RO plants produce product water of 200 – 500 ppm TDS. Water requirements for reactor coolant system in PWR type is about 1 ppm. Based on economic aspect and water requirements for reactor coolant system in PWR type, so co-generation of PWR and MED may be a favourable option for being applied in Muria Peninsula

    Kajian Sistem Pemurnian Helium Reaktor HTGR Berdaya Kecil

    Full text link
    Sistem pemurnian helium (SPH) adalah salah satu sistem keselamatan pada reaktor HTGR. SPH berfungsi membersihkan pengotor yang ada pada pendingin primer, sehingga dampak terhadap struktur, sistem dan komponen (SSK) reaktor minimal. Ada dua jenis pengotor pada pendingin yaitu berbentuk partikulat (debu karbon, produk fisi (Kr, Xe, Cs,dll.)) dan gas (O 2, N2, H2O, CH4, CO, CO2, dan H2). Setiap reaktor mempunyai batasan pengotor yang berbeda selama operasi normal tergantung pada daya reaktor, sistem konversi energi dan jenis bahan bakar yang digunakan. Makalah ini membahas SPH pada HTR-10, HTTR dan desain konseptual RDE. Tujuan kajian adalah mengetahui desain SPH yang optimum dan dapat digunakan sebagai masukan desain SPH RDE. Metodologi yang digunakan adalah kajian literatur berdasarkan pengalaman operasi HTR-10 dan HTTR serta evaluasi desain konseptual RDE. Parameter kajian ditekankan pada batasan pengotor yang dipersyaratkan pada operasi normal, komponen utama alat pemurnian, laju alir masa dan proses regenerasi. Komponen utama peralatan pemurnian yang digunakan pada SPH HTR-10, HTTR dan RDE adalah sama yaitu filter, kolomCuO, water cooler, kolom molecular sieve dan karbon aktif kondisi kriogenik. Berdasarkan pengalaman operasi HTR-10 dan HTTR, desain SPH yang digunakan cukup handal dalam menjaga kemurnian pendingin primer, meskipun batasan pengotor yang ditetapkan berbeda. SPH pada HTTR Jepang memiliki penetapan batas yang lebih ketat yaitu tidak boleh ada pengotor N2, CH4 dan O2 pada operasi normal, serta menggunakan precharcoal trap untuk mengadsorpsi debu halus dibawah 0,1 mikron. Kedua parameter ini dapat diadopsi pada desainSPH RDE agar dampak pengotor terhadap SSK minimal

    Kajian Penentuan Jarak Aman Instalasi Produksi Hidrogen dengan Reaktor Rgtt200k

    Get PDF
    KAJIAN PENENTUAN JARAK AMAN INSTALASI PRODUKSI HIDROGEN DENGAN REAKTOR RGTT200K. Salah satu metode proses produksi hidrogen yang dikopel dengan RGTT200K adalah menggunakan steam reforming dengangas alam (metana) sebagai bahan baku. Integrasi reaktor RGTT200K dengan pabrik hidrogen harus mempertimbangkan berbagai macam aspek keselamatan dan salah satunya adalah pemisahan jarak antara kedua sistem. Tujuan kajian ini adalah mempelajari sumber-sumber terjadinya kebakaran/ledakan untuk penentuan jarak aman antara instalasi produksi hidrogen proses steam reforming dan reaktor RGTT200K. Metodologi yang digunakan adalah studi literatur dan perhitungan jarak aman berdasar persamaan R = k.W1/3. Pada studi ini, penentuan jarak aman pada integrasi RGTT200K dan pabrik hidrogen menggunakan rumusan berdasar referensi USNRC Regulatory Guide 1.91 dan massanya adalah ekivalen dengan massa TNT (kg). Hasil studi menunjukkan bahwa pabrik hidrogen dengan produk 160.000 m3/hari, menggunakan tangki penyimpan sebesar 400.000 m3, dengan faktor k adalah 8, diperoleh jarak aman yang dibutuhkan adalah 1 km. Jarak ini dapat diperpendek dengan menambahkan tembok penghalang tahan api dan memerlukan kajian lebih lanjut

    Study of Dispersion Hazard Potential of the LPG Stations Around the RDE Site in Rainy and Dry Season

    Get PDF
    STUDY OF DISPERSION HAZARD POTENTIAL OF THE LPG STATIONS AROUND THE RDE SITE IN RAINY AND DRY SEASON. There are two LPG station (SPPBE) which are the depot of filling, storage and distribution of Liquid Petroleum Gas (LPG) namely PT. BM and PT. ISR which the distance each are 2,995 and 4,141 km from Experimental Power Reactor (RDE) site with capacity 15 and 30 tons. LPG station is a stationary source, which is one aspect of the external human induced events that need to be analyzed in the preparation of site evaluation reports to obtain site permits. Hazard potential that may occur from the depot LPG are fire, explosion and dispersion of hazardous and toxic gas. The release of LPG due to valve leakage which is then dispersed at a certain dose has potentially harmful to health, even death to the population around the RDE site. The purpose of the study was to know the effect of seasons (rainy and dry) to the potential hazard of LPG dispersion from LPG truck tank valve to the around RDE site. The method of study are collection the atmospheric data such as wind direction and speed, temperature and humidity, collection the station LPG characteristic, such as mass of gas, diameter and length of tank, and valve diameter, etc. The atmospheric data was obtained from Pondok Betung Climatology Station, in dry, transition, and rainy seasons, furthermore data was analyzed using ALOHA software version 5.4.5. The results show dispersion from LPG release due to valve leakage from PT. BM and PT. ISR around the RDE site, in the dry season (April), the transition (January and July) as well as the rainy season (October) does not hazardous to the RDE site. Maximum threat zone occurs in dry season at April (wind speed 1.54 m/s), which reaches radius 179 m with airborne LPG concentration 5500 ppm, radius 111 m with concentration 17000 ppm and radius 71 m with concentration 53000 ppm

    Studi Teknologi Intake untuk Pendingin Kondensor dan Instalasi Desalinasi pada Pltn

    Get PDF
    STUDI TEKNOLOGI INTAKE UNTUK PENDINGIN KONDENSOR DAN INSTALASI DESALINASI PADA PLTN. Telah dilakukan studi teknologi intake untuk pendingin kondensor dan instalasi desalinasi untuk memasok kebutuhan air pada PLTN. Teknologi intake mempunyai peranan yang sangat penting untuk memasok kebutuhan air dari laut. Ada dua jenis intake air laut untuk pendingin kondensor dan instalasi desalinasi yaitu surfaces intake dan subsurface intake. Kedua teknologi tersebut mempunyai keunggulan masing-masing. Teknologi surfaces intake terdiri dari dua sistem yaitu traveling water screen dan passive screen, sedangkan subsurface intake terdiri dari tiga sistem yaitu sumur pantai, infiltration gallery dan seabed filtration. Teknologi intake yang baik menjamin stabilitas kualitas dan kuantitas pasokan air umpan, yang merupakan faktor penting dalam memperbaiki efisiensi proses dan keandalan keseluruhan instalasi, dengan dampak ekologi minimum. Dampak ekologi yang perlu dipertimbangkan yaitu impingement dan entrainment. Untuk PLTN kelas 1000 MWe yang direncanakan dibangun di Ujung Lemah Abang Jepara, jenis traveling water screen dapat menjadi pilihan karena sesuai dengan persyaratan kecepatan dan arah aliran, serta memenuhi kuantitas pasokan air. Jenis travelling water screen dapat mengurangi dampak ekologi impingement 80-90%, namun tidak mengurangi entrainment dari telur dan larva dari berbagai macam organisme laut

    Desain Pembelajaran Biologi dengan Model Experiential Jelajah Alam Sekitar melalui Lesson Study

    Full text link
    Belajar biologi adalah belajar tentang fenomena yang ada dan terjadi di alam sekitar melalui aktivitas kegiatan ilmiah oleh peserta didik, sehingga cara belajar biologi yang tepat adalah dengan pembelajaran aktif dan kontekstual. Pembelajaran aktif dan kontekstual dapat didesain oleh guru sebagai orang yang bertanggung jawab dalam proses pembelajaran peserta didik dengan menerapkan teori dan prinsip pembelajaran aktif dan kontekstual. Model pembelajaran Experiential Jelajah Alam Sekitar (EJAS) merupakan salah satu model pembelajaran aktif dan kontekstual yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mendesain pembelajaran di kelas oleh peserta didik karena model pembelajaran EJAS merupakan model pembelajaran biologi yang memberikan pengalaman langsung pada proses belajar peserta didik dan mengembangkan potensi keterampilan dan sikap yang dimiliki mereka melalui proses pembelajaran. Guru perlu berkolaborasi dengan rekan seprofesi dalam satu bidang studi melalui kegiatan lesson study untuk mendapatkan desain pembelajaran yang efektif dan efisien untuk memudahkan belajar peserta didik dalam mendapatkan pengetahuan dan pengembangan skill untuk menghadapi dan mensikapi Perubahan masa depan
    corecore