3 research outputs found

    Strategi Pemasaran Hasil Kegiatan Kerja Kopi Warga Binaan Pemasyarakatan ii Lembaga Pemasyarakatan Kelas Iia Metro

    Get PDF
    Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki strategi pemasaran yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan. Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan dan dengan pola pikir yang inovatif dan kreatif untuk menyikapi perkembangan yang terjadi di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Strategi pemasaran hasil kegiatan kerja warga binaan Pemasyarakatan di Lapas kelas IIA Metro. Serta mengetahui hambatan yang dapat menghambat implementasi strategi pemasaran di di Lapas kelas IIA Metro.  Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Metro perlu memiliki strategi bisnis yang tepat dalam memasarkan produk buatan warga binaannya. Salah satu jenis strategi pemasaran yang dapat mendukung pemasaran produk untuk membangun loyalitas pelanggan adalah dengan menggunakan strategi bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, distribusi, dan promosi. Strategi bauran pemasaran merupakan salah satu metode pemasaran untuk menyebarkan informasi secara luas, mempromosikan produk dan jasa, merangsang konsumen untuk memberi bahkan menciptakan preferensi pribadi untuk citra produk. Oleh karena itu, komposisi pemasaran dianggap sebagai salah satu aspek strategis pemasaran produk yang paling potensial terhadap produk buatan warga binaan pemasyarakatan Lapas Kelas IIA Metro

    ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN KERAJINAN BESI KARYA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LAPAS KELAS 2A METRO

    Get PDF
    Lembaga Pemasyarakatan merupakan salah satu unit pelaksanaan teknis kementrian hukum dan hak asasi manusia yang memiliki sistem pembinaan yang bertujuan untuk dapat merubah narapidana menjadi manusia seutuhnya kembali dan dapat diterima kembali kedalam masyarakat.Adapun salah satu pembinaan yang dilakukan oleh pihak Lembaga Pemasyarakatan yaitu program bimbingan kerja seperti Lembaga Pemasyarakatan Kelas 2a Metro yang memiliki program bimbingan kerja kerajinan besi yang bertujuan mengasah skill narapidana dan dapat menjadi sumber penghasilan para narapidana, hal ini juga dapat menjadi bekal bagi narapidana ketika bebas nanti.Penelitian ini membahas faktor internal dan eksternal dengan menggunakan strategi SWOT untuk mengembangkan produksi kerajinan besi di LAPAS Kelas 2a Metro.Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik analisis faktor internal dan analisi faktor eksternal.Dari hasil yang didapatkan skor yang diperoleh faktor internal sebesar 2,952 dan faktor eksternal sebesar 3,204 yang berarti bahwa kegiatan kerajinan besi yang ada memiliki keampuan diatas rata rata dalam memanfaatkan kekuatan dan peluang untuk mengurangi kelemahan dan ancaman pada kegiatan kerajinan besi di dalam LAPAS

    Minimnya Pelayanan Kesehatan Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Yang Sedang Hamil

    Get PDF
    Berdasarkan Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia bertujuan untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran rakyatnya. Narapidana berdasarkan Pasal 12, Pasal 1  (7) UU  1995 adalah narapidana yang kehilangan kemerdekaannya di lembaga pemasyarakatan Indonesia. Sebagai salah satu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan, narapidana harus memenuhi hak-haknya, salah satunya menyatakan bahwa narapidana berhak atas pelayanan kesehatan yang layak (Indonesia, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995) Pasal 14D Nomor 12). Tahanan wanita adalah salah satunya. Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.  Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah 4.444 survei lapangan, wawancara, dan survei kepustakaan. Berdasarkan hasil survey diketahui bahwa pelaksanaan pelayanan kesehatan di Lapas Bawah Tanah Klas IIA  berjalan dengan lancar, namun pelaksanaan pelayanan medik di Lapas Bawah Tanah Klas IIA dengan fasilitas kesehatan yang mendukung. . Ruang perawatan ibu dan anak yang tidak memadai, serta ibu hamil, masih kekurangan vitamin, takaran klinik, kurangnya BPJS atau jaminan kesehatan
    corecore