5 research outputs found
DERITA DI BALIK TAMBANG: KONTESTASI KEPENTINGAN EKONOMI POLITIK DALAM PERTAMBANGAN TIMAH, DI BANGKA BELITUNG
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dampak tambang timah inkonvensional terhadap kehidupan sosial-ekonomi dan lingkungan masyarakat di Desa Lampur, Kabupaten Bangka Tengah. Penelitian ini dilakukan di Desa Lampur, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan yang diwawancara adalah tokoh masyarakat, kepala desa, pekerja tambang timah dan komunitas nelayan. Proses analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, munculnya dua kubu pada masyarakat Desa Lampur dalam merespon masalah pertimahan, yaitu kelompok yang pro terhadap pertambangan timah. Asumsi kelompok pro adalah dengan adanya Tambang Inkonvensional (TI) masyarakat desa bukan lagi hanya sebagai penonton dalam memanfaatkan sumber daya alamnya, namun mereka juga memiliki keterlibatan secara langsung. Kelompok kedua adalah golongan yang menganggap TI merupakan penyumbang kerusakan ekologis terbesar di Bangka Belitung dan belum berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat secara langsung. Kedua, Beralihnya profesi masyarakat dari yang sebelumnya petani, nelayan dan buruh bangunan dengan penghasilan rendah menjadi penambang TI yang menghasilkan uang dalam waktu cepat. Ketiga, Meningkatnya angka putus sekolah. Anak-anak di Desa Lampur cukup banyak yang meninggalkan sekolahnya demi menjadi penambang. Keempat, Timbulnya konflik sosial di antara masyarakat. Para penambang kerap kali melakukan aktivitas pertambangan pada malam hari, dimana lokasinya berdekatan dengan pemukiman warga.
KETIDAKADILAN GENDER PADA PEREMPUAN DALAM INDUSTRI PARIWISATA TAMAN NASIONAL KOMODO
This study aims to analyze how gender inequality is against women in the tourism work of the Komodo National Park. The results of this study are expected to be used to evaluate or encourage the implementation of gender-oriented development in order to create more equitable welfare. This research uses a qualitative approach and is conducted on women in Komodo Village, Komodo Island, East Nusa Tenggara. The selection of informants uses purposive sampling technique. Data analysis techniques using the model of Miles and Huberman, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study: 1) women in having limited access to tourism in Komodo National Park, 2) the level of women's participation in tourism work is very low, namely as food sellers at stalls, 3) women's involvement in decision making related to tourism management is still low , 4) men benefit more from the existence of the Komodo National Park compared to women, 5) the forms of gender injustice experienced by women are marginalization and subordination.
Strategi pemuda Gang Tato Desa Kemantren Kabupaten Malang melawan stigma sosial
This thesis attempts to review how the Young People of Tattoo Alley interpret tattoos and social movements carried out to fight stigma. The process of extracting data is done through a qualitative approach. This study uses data collection techniques such as observation, interviews and documentation. The research location is in Tattoo Alley, Kemantren Village, Malang Regency. The process of data analysis is done through data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Meanwhile, the validity of the data was examined using source triangulation techniques. The results of this study indicate that: First, there are two types of meaning of tattoos that are distinguished by phase, namely the first phase of meaning of tattoos tends to be negative, while the second phase of tattoos is more positively interpreted. Second, forms of social movements undertaken by Tattoo Alley Young People to fight stigma and discrimination include: conducting tutoring, training in mask craft, training in traditional musical instruments, and implementing teaching programs conducted by thugs. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um022v5i22020p6
KONSTRUKSI SOSIAL DALAM KELUARGA PENGEMIS DI KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG
Dalam proses sosial, individu manusia dipandang sebagai pencipta realitas sosial yang relatif bebas dalam dunia sosialnya, oleh karena itu konstruksi yang dibangun oleh tiap-tiap individu berbeda-beda. Begitu pula dengan konstruksi sosial yang dibangun dalam keluarga hingga menciptakan sebuah fenomena pengemis yang terjadi secara turun-temurun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konstruksi yang dibangun hingga menyebabkan perilaku mengemis menjadi sebuah budaya dalam keluarga. Penelitian ini dilakukan terhadap dua keluarga di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Sukun, Kota Malang, dimana keluarga pertama terdiri dari 3 informan dan keluarga kedua terdiri dari 2 informan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan yaitu anggota keluarga yang beprofesi sebagai pengemis. Dari hasil penelitian ditemui berbagai macam konstruksi sosial yang dilakukan informan. Proses dialektika ini terjadi melalui eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Dalam eksternalisasi diketahui informan melakukan adaptasi nilai dan norma berupa penyesuaian sikap dan penampilan. Informan melakukan pembedaan realitas yang berfungsi sebagai pembeda dan pemantapan atas peranan yang dipilih dalam bentuk penampilan dan sikap sebagai seorang pengemis. Internalisasi informan atas nilai dan norma dalam sosialiasi primer dan sekunder tidak berlangsung sempurna. Hal inilah yang menyebabkan informan mengaktualisasikan dirinya sebagai seorang pengemis.