4 research outputs found
Earthworms Morphometric of Banana trees in Contaminated Area with Pb, Cr, Zn and Fe
Earthworm’s morphology is important to be developed as potential heavy metals bio-indicators. Morphological characteristics measured in this study were weight, length, diameter, female and male pores size, the distance between male’s pores, prostate diameter and vesicles diameter. The purpose of this study was to analyze earthworm distribution by earthworm’s morphometric structure in contaminated soil and to determine the structure of earthworm’s morphometry influenced by heavy metals. Earthworms sampling were done by purposive random sampling and hand sorting method. Fresh samples were taken and identified. Soil samples were tested for its heavy metal content using AAS. Data analysis was performed using PCA. The results showed that Amynthas robustus were highly distributed throughout Gresik and Bangkalan, wherein distinguished morphometric characteristics found in Gresik were body weight, female’s pores size, vesicles diameter, clitellum, prostate diameter, body diameter and body length. Amynthas robustus morphometric characteristics in Bangkalan centered on Madura area except Bancaran was distinguished by female’s pores size
PERANAN EKOTOKSIKOLOGI DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Ekotoksikologi merupakan ilmu yang relatif baru yang diperkenalkan pertama kali oleh Prof. R. Truhaut tahun 1969
(Moriarty, 1983). Berdasarkan definisi modern,ekotoksikologi
merupakan kajian multidisplin yang merupakan kombinasi dari
kajian bidang kimia, toksikologi, farmakologi, epidemiologi dan ekologi dalam hubungannya dengan pemahaman terhadap sumber dan peluruhan bahan kimia (polutan) di dalam lingkungan (Connell, et al., 1999). Gambar 1 menjelaskan kontribusi berbagai kornponen ilmu dalam ekotoksikologi.
Ekotoksikologi terus dikembangkan oleh para ahli, mengingat
kegiatan manusia, khususnya industri merupakan sumber polutan potensial yang dapat merusak linglrungan. Dalam perkembangannya, kini ekotoksikologi sangat diperlukan khususnya dalam aspek manajerial untuk mengatur kegiatan industri dan aktivitas manusia lainnya agar tidak merusak lingkungan. Terdapat dua pendekatan dalam pengembangan konsep ekotoksikologi:
1) Pendekatan retrospektif, yaitu penggunaan data masa lalu untuk memahami respons toksik bahan kimia di dalam lingkungan. Contohnya studi untuk mengetahui korelasi antara distribusi bahan kimia tertentu dengan kejadian kanker di suatu tempat.
2) Pendekatan prospektif atau prediktif, yaitu memprediksi
pengaruh bahan kimia tertentu yang masuk ke dalam lingkungan
Contamination of copper, zinc, cadmium and lead in fish species capture from Bali Strait, Indonesia, and potential risks to human health.
The objectives of this study were to measure the concentrations of copper, zinc, cadmium and lead in the tissues of fish species captured from Strait of Bali, Indonesia, to evaluate their mean level in relation to the maximum residual limit for human consumption, to estimate the weekly intake, and to compare it with the provisional tolerable weekly intake (PTWI). The concentrations of copper, zinc, cadmium and lead in all fish ranged from 0.72-2.22, 3.36-13.16, 0.005-0.026, and 1.50-2.48 mg.kg -1 respectively. The level of Pb in all fish exceeds the permissible limit for human consumption, whereas the one of Cu, Zn and Cd did not exceed the permissible limit for human consumption. The estimated weekly intakes of Cu, Zn, and Cd were below the recommended values of PTWI. However, the weekly intake of Pb was higher than the PTWI values
Pengembangan Rancangan Pengolahan Air Limbah Kantin Untuk Produksi Biogas
Penelitian bertujuan optimasi produksi biogas dari pengolahan air limbah kantin. Air limbah yang digunakan air limbah kantin Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga. Rancangan yang sedang dikembangkan adalah pengolahan anaerobik hidrolik yang juga dilengkapi dengan biofilter. Pada Tahun pertama, dilakukan uji variasi debit dan ketinggian media kerikil pada reaktor. Parameter yang diukur adalah volume biogas,Chemical Oxygen Demand (COD), nitrogen, alkalinitas, Total Suspended Solid (TSS), pH, suhu. Hasil dari tahun pertama akan diperoleh debit yang menghasilkan penguraian bahan organik terbesar adalah 0,3 ml/dt dan ketinggian media kerikil yang menghasilkan volume biogas terbesar dan efisiensi pengolahan terbaik adalah 50 cm. Penelitian tahun ke2 adalah menentukan konsentrasi nutrient air limbah yaitu berupa nitrat yang sesuai dengan penambahan KNO3untuk degradasi COD dan TSS. Selain itu menguji alkalinitas memiliki kemampuan dalam degradasi COD dan TSS serta produksi biogas dengan penambahan Na2CO3. Tahapan terakhir adalah penentuan penurunan COD dan TSS setelah reaktor dioperasikan dengan kurun waktu tertentu. Pemodelan yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear yang digunakan untuk memprediksi produksi biogas di akan datang. Konsentrasi nitrat yang sesuai untuk rancangan ini adalah 20 mg/L dan penambahan alkalinitas hingga 1500 mg/L sehingga dapat meningkatkan penyisihan COD setelah 14 hari adalah62,71% dan TSS 29,41% (dengan proses bersinambung). Hasil estimasi produksi biogas dengan regresi linear untuk 95 hari adalah2,512 mL