60 research outputs found

    Pengembangan Pondok Pesantren Modern Al Hamid Di Jakarta Timur

    Get PDF
    Sektor pariwisata merupakan salah satu konsentrasi potensial untuk dikembangkan. Kota Semarang merupakan salah satu kota incaran wisatawan. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, menyatakan bahwa jumlah wisatawan selama tahun 2012 sesuai rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 1.834.886 orang dan mampu terealisasi 2.613.952 orang. Dewasa ini, pembangunan sektor pariwisata tidak hanya terpusat di tengah kota namun juga memanfaatkan lahan pinggiran kota. Karena lokasinya yang jauh dari keramaian dan kemacetan kota, banyak investor melirik pembangunan sektor pariwisata daerah pinggiran. Di Kota Semarang, kawasan Bukit Semarang Baru (BSB) merupakan kawasan yang sedang mengembangkan kawasan Central Business District (CBD). Selain kegiatan pariwisata, kegiatan konvensi juga merupakan salah satu jenis wisata potensial. Kegiatan ini dapat menopang ekonomi daerah. Kegiatan konvensi juga dapat menjadi dinamisator untuk perkembangan industri ekonomi, sehingga masyarakat dapat menggabungkan kegiatan bisnis dan rekreasi. Kota Semarang saat ini terus mengembangkan sebagai Kota Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran atau "Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition" (MICE) Dalam proses menuju Kota MICE tersebut di antaranya penambahan tempat-tempat yang memungkinkan untuk acara pertemuan, konvensi, dan pameran. Citraland BSB City, sebagai salah satu pengembang di PT. Karyadeka Alam Lestari, menangkap peluang untuk mengembangkan fasilitas pusat pertemuan di sekitar kawasan BSB. Dengan adanya pusat pertemuan atau Convention Center, akan mendukung kawasan komersial BSB sebagai daya tarik masyarakat, khususnya untuk mewadahi event – event besar yang nantinya akan diselenggarakan di Kota Semarang. Hal ini dapat mendukung Semarang untuk menjadi salah satu kota tujuan bisnis dan wisata di Indonesia. Untuk itu, diperlukan perencanaan dan perancangan Conventon Center di kawasan BSB yang sesuai dengan potensi kawasan tersebut dan dapat memenuhi kebutuhan pusat pertemuan yang kompleks bagi wisatawan maupun masyarakat lokal dengan penekanan desain eco architecture

    Energy Science Centre di Semarang

    Get PDF
    Science Centre merupakan sarana pendidikan nonformal, yang memadukan Iptek dengan hiburan melalui peragaan-peragaan yang menarik, mudah, dapat diaplikasikan dan dapat dimainkan, menciptakan pengalaman mengesankan, dengan tujuan mendekatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan masyarakat di kehidupan sehari-hari. Keberadaan Science Centre masih langka di Indonesia padahal pembangunan Science Centre di Indonesia merupakan wacana lama pemerintah berdasarkan SK Menteri Riset dan Teknologi No. 15/M/Kp/IX/1984 untuk mengaji, studi banding, dan konsepsi Science Centre. Kemudian pada 2001, muncul Rencana Implementasi Kepmen Ristek No. 75/M/Kp/IX/2001 tentang perlunya pembangunan Science Centre. Permasalahannya adalah, Science Centre yang seperti apa yang mampu mengakomodasi kebutuhan kognitif pengunjungnya? Science Centre di Indonesia sampai saat ini belum memiliki standar yang jelas, maka dari Penulis mengangkat tema “energy” berdasarkan pada Kurikulum 2013 sebagai dasar pemenuhan kebutuhan kognitif pengunjungnya. Pengambilan tema energi didasarkan pada kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari yang tidak pernah lepas dari penggunaan energi. Dengan adanya Energy Science Centre di Semarang ini, diharapkan masyarakat terutama pelajar menjadi lebih dekat dan menyukai Iptek yang ternyata tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari

    Exhibition Center di Surakarta

    Get PDF
    Di era globalisasi ini persaingan dalam dunia perdagangan dan industri berlangsung semakin ketat. Didukung oleh kemajuan teknologi produksi dunia industri di Indonesia, produk dalam negeri diharapkan mampu bersaing dengan produk dari negara lain. Salah satu cara meningkatkan produksi serta memperkenalkan produk dalam negeri kepada distributor maupun konsumen baik dari dalam maupun luar negeri melalui ajang pameran. Kegiatan Pameran dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, baik dari jumlah, mutu kegiatan maupun perusahaan penyelenggaraannya. Organizer – organizer di Indonesia mulai menyebarkan kegiatan Pameran diluar kota- kota yang sudah langganan dijadikan tempat Pameran. Sekarang ini bukan hanya Bali dan Jakarta yang menjadi target pasar untuk diselenggarakannya Kegiatan Konvensi dan Ekshibisi, kini Kota Surakarta juga sudah mulai dilirik untuk melangsungkan bisnis komersial di bidang Ekshibisi. Tapi pada kenyataannya, mulai berkembangnya kegiatan pameran di Surakarta tidak didukung dengan ketersediaan venue yang memadai untuk kegiatan ekshibisi. belum adanya venue yang luas umtuk kegiatan pameran ini membuat Solo kehilangan banyak peluang sebagai tuan rumah pameran-pameran besar. Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan Perencanaan dan Perancangan sebuah Wadah yang mampu mewadahi berbagai kegiatan konvensi dan ekshibisi dengan segala fasilitas pendukungnya yang sangat memadai. Perencanaan Exhibition Center di Surakarta ini diharapkan dapat menjadi wajah baru Kota Surakarta, Selain itu dapat mengakomodasi kegiatan Pameran di Kota Surakarta yang selama ini belum memiliki tempat yang Representatif

    TERMINAL 4 BANDARA SOEKARNO HATTA

    Get PDF
    Bandara Soekarno Hatta(CGK) memiliki angka pertumbuhan jumlah penumpang yang tinggi namun hal ini tidak diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan fasilitas. Akibatnya, CGK mengalami kondisi Overcapacity yang cukup parah.Untuk bangunan terminal, CGK sudah mengalami kondisi Overcapacity sejak tahun 2010.Kondisi Overcapacity mengakibatkan banyak permasalahan di CGK, antara lain turunnya Level of Service, Kemacetan lalulintas di CGK, Keterlambatan penerbangan, tidak tercapainya standar keamanan, dan menurunnya citra Indonesia di mata turis internasional. Adapun untuk menyelesaikan permasalahan Overcapacity ini pihak Angkasa Pura II selaku pengelola CGK melakukan beberapa pengembangan yang salah satunya adalah pembangunan Terminal 3 Ultimate.Akan tetapi pembangunan ini masih belum sebanding dengan laju pertumbuhan jumlah penumpang di CGK.Terbangunnya Terminal 3 ultimate belum menyelesaikan permasalahan Overcapacity di CGK.Selain itu, masa pembangunan terminal penumpang yang sangat lama juga menjadi acuan untuk menyegerakan pembangunan terminal penumpang baru di CGK. Karena apabila tidak disegerakan, selisih jumlah penumpang dan kapasitas di CGK akan semakin besar. Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan Perencanaan dan Perancangan Terminal Penumpang baru di CGK.Terminal ini nantinya diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan overcapacity di CGK. Kajian diawali dengan mempelajari Definisi Bandar Udara dan Terminal Penumpang berikut Klasifikasi dan Standarnya, kemudian kondisi Terminal-Terminal di CGK berikut jumlah penumpang masing-masing terminal per jenis penerbangan dan kondisi kelebihan kapasitasnya, sehingga dapat ditemukan kriteria terminal yang diperlukan untuk terminal baru ini. Kriteria tersebut diperlukan untuk memulai perancangan di tahap selanjutnya.Adapun Kriteria yang dibutuhkan tersebut antara lain jenis penerbangan (internasional atau domestik), Kapasitas terminal, serta kesinambungan terminal baru ini dengan terminal-terminal lain di CGK

    Museum Paleontologi Patiayam di Kudus

    Get PDF
    Indonesia memiliki sejarah panjang peradaban dan kebudayaan manusia. Jejak – jejak manusia purba dan peradabannya yang ditemukan dari lapisan pleistosen terdapat di berbagai tempat di Pulau Jawa. Daerah Patiayam di wilayah Kudus merupakan salah satu situs terlengkap, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya manusia purba (Homo erectus), fauna vertebrata dan fauna invertabrata.Situs ini telah mendapat perhatian ilmuwan pada jaman penjajahan, sejak keberhasilan Eugene Dubois menemukan fosil Pithecantropus erectus di Trinil, Ngawi, Jawa Timur serta merta para ahli megadakan eksplorasi ke daerah – daerah termasuk Patiayam. Pada tahun 1857,tersebut nama F.W. Junghuhn, de Winter,dan pelukis naturalis Raden Saleh pernah ke Patiayam untuk menggali mencari fosil. Usaha mereka kurang berhasil karena lahan situs masih tertutup oleh hutan sehingga sulit menemukan fosil. Tiga data penting kehidupan kala Pleistosen di Patiayam antara lain sisa homnid (Homo erectus), sisa lingkungan purba (fosil – fosil vertebrata dan avertebrata), dan data budaya (alat batu/litik). (Sumber : Museum Patiayam, Kudus) Mengingat potensi Patiayam dalam bidang ilmu pengetahuan dan melihat keadaan museum yang telah ada, maka untuk mewujudkan Hakikat Museum yang sesungguhnya diperlukan fungsi dan peranan museum Patiayam ini, agar dapat menjalankan fungsi museum dengan sebaik-baiknya. Balai Arkeologi Yogyakarta dan Forum Pelestari Situs Patiayam menilai fasilitas penyimpanan fosil di Situs Patiayam, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kurang memadai. Mereka berharap fosil itu disimpan di museum yang sebenarnya. Pendirian museum di Patiayam ini ternyata sejalan dengan perhatian Pemerintah terhadap potensi Patiayam yang sejak 22 September 2005 situs Patiayam ditetapkan sebagai cagar budaya berdasarkan surat keputusan Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Provinsi Jawa Tengah nomor 988/102.SP/BP3/P.IX/2005, dimana letak zona inti situs Patiayam adalah tanah milik Perhutani petak 21C (Bappeda 2007 : 1-3). Museum Patiayam merupakan museum lapangan dengan persyaratan koleksi – koleksi yang diutamakan di lapangan setempat. Sesuai dengan kenyataan hasil fosil temuan dan penelitian ditemukan beberapa kelompok fosil manusia purba, fauna vertebrata dan invetebrata di situs Patiayam, maka lokasi museum yang sesuai adalah di daerah Cagar Budaya Patiayam yang koleksi – koleksinya kebanyakan dari lapangan setempat.Dari museum lapangan Daerah Patiayam, diharapkan dapat berkembang menjadi museum yang lebih representative dengan laboratorium dan fasilitas penunjang lainnya, mengingat masih diperlukannya sebuah museum khusus yang menangani dan mengamankan fosil-fosil dari peninggalan kehidupan jaman prasejarah

    REDESAIN PASAR MODERN SUKAPURA JAKARTA

    Get PDF
    Pasar tradisional merupakan bagian terpenting dalam kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Pasar tradisional merupakan salah satu penghasil pemasukan Negara. Di DKI Jakarta sangat banyak pasar tradisional. Namun pasar-pasar tradisional tersebut terlihat sudah tidak layak, banyak kerusakan sana sini. Sehingga banyak peminat yang dulunya berbelanja di pasar tradisional sekarang beralih ke pasar modern. Selain itu tempat yang kurang nyaman menambah factor kurangnya peminat pasar tradisional ini. Hal itu menandakan bahwa pasar tradisional harus dirubah imagenya agar masyarakt tidak lari dan kembali ke pasar tradisional. Kajian diawali dengan mempelajari pengertian dan karakteristik dari pasar, tinjauan mengenai pasar tradisional,dasilitas serta pengelolaan pasar serta studi banding beberapa Pasar Modern yang telah ada di Indonesia. Pendekatan perancngan arsitektural dilakukan dengan konsep Arsitektur Modern. Selain itu dilakukan pendekatan fungsional, kinerja, teknis dan konstekstual. Pemilihan tapak tidak dilakukan karena dibangun pada tapak yang sudah lama atau sudah ada. Sebagai kesimpulan, luaran program ruang yang diperlukan, serta gambar-gambar 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain

    Redesain Kantor Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah

    Get PDF
    Kantor Dinas Sosial Propinsi Jawa Tengah merupakan Kantor Dinas yang mempunyai tugas pokok membantu gubernur dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang sosial. Sesuai dengan Standar Nasional tentang Dinas Sosial Propinsi, bahwa penyelenggaraan kantor tersebut diarahkan untuk mendukung dan menggerakkan kegiatan sosial dan penanganan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. Dengan adanya wadah atau penggerak kegiatan sosial, diharapkan masyarakat Jawa Tengah dapat lebih peka dan peduli akan masalah-masalah sosial di lingkungan Jawa Tengah, serta mampu menanggulangi atau menciptakan solusinya. Selain itu, dengan menumbuhkan kepedulian masyarakat Jawa Tengah akan masalah-masalah sosial di lingkungannya dapat mengurangi tingkat kesenjangan sosial dan lebih dalam lagi mampu menaikkan taraf hidup masyarakat Jawa Tengah khususnya, bahkan ke tingkat Nasional. Maka dari itu, Kantor Dinas Sosial perlu dimaksimalkan perannya dengan cara meredesain bangunan yang sudah ada untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Jawa Tengah, salah satunya yaitu menambahkan ruang-ruang yang dibutuhkan untuk kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan publikasi hasil pelatihan oleh masyarakat binaan sosial. Untuk mencapai perancangan tersebut, dilakukan pengumpulan data, baik berupa studi pustaka, data dari instansi terkait maupun wawancara, kemudian dianalisasehingga diperoleh suatu pendekatan program perencanaan dan perancangan untuk selanjutnya digunakan dalam penyusunan program dan konsep dasar perencanaan dan perancangan.Konsep dasar perancangan digunakan untuk memperoleh kebutuhan dan dimensi ruang, tata ruang, perancangan elemen-elemen bangunan yang terkait dengan menggunakan pendekatan desain universal, dan perencanaan utilitas bangunan yang merespon lingkungan setempat. Kata Kunci : Kantor, Kantor Dinas Sosial Provinsi, Dinas Sosial, Pemerintah Propinsi, dan universal design

    Redesain Pasar Mranggen (Integrasi Pasar Tradisional dan Pasar Modern

    Get PDF
    Semakin maju budaya masyarakat akan diiringi dengan bertambah dan berkembangnya tuntutan-tuntutan hidup. Perdagangan dan jasa merupakan dua faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lain sebagai dampak dari pesatnya pertumbuhan perekonomian masyarakat. Perdagangan dan jasa tersebut memerlukan suatu wadah sebagai penampung aktifitas di dalamnya. Akan timbul permasalahan apabila terdapat ketidakseimbangan antara aktifitas dengan tempat sebagai wadahnya. Pasar merupakan titik pertumbuhan suatu kota yang mewadahi aktifitas perdagangan dan jasa masyarakat di kota tersebut. Untuk mewujudkan tatanan kota yang teratur perlu ada nya upaya bersama untuk membenahi titik-titik pertumbuhan di kota tersebut agar tercipta keadaan yang kondusif, bukan untuk perdagangan dan jasa namun juga sektor lain nya. Salah satu kota kecil yang mengalami permasalahan perkembangan tersebut adalah Mranggen. Kota ini membutuhkan wadah untuk perdagagngan dan jasa yang berupa pasar yang selama ini bnelum terwujud secara maksima

    Hotel Resort di Kawasan Wisata Istano Basa Pagaruyung

    Get PDF
    Kabupaten Tanah Datar adalah daerah destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan karena ditunjang oleh alamnya yang indah dan keluhuran budayanya. Beragam pilihan objek wisata ada di daerah ini salah satunya Istano Basa Pagaruyung. Dengan objek wisata yang masih banyak di setiap kecamatan mestinya menjadi daya tarik yang cukup kuat untuk pengembangan kegiatan kepariwisataan di daerah ini, namun nampaknya masih belum digarap dengan baik. Menyadari akan hal ini maka perlu dipikirkan sarana akomodasi yang dapat menarik serta mendukung sektor pariwisata di kawasan wisata Istano Basa Pagaruyung. Hotel resort sebagai tempat penginapan sangat dibutuhkan di kawasan wisata Istano Basa Pagaruyung, karena dengan memanfaatkan potensi alam yang ada dan memberikan kemanjaan kepada pengunjung dengan beberapa fasilitas tambahan, akan memberikan kepuasan dan nilai jual yang tinggi bagi hotel atau penginapan lainnya. Kata kunci : Istano Basa Pagaruyung, Wisata, Hotel Resor

    REDESAIN GEREJA HKBP KERTANEGARA SEMARANG

    Get PDF
    Setiap agama memiliki tempat peribadatannya masing. Masjid bagi penganut agama Islam, Gereja bagi penganut agama Katolik dan Protestan, Pura bagi penganut agama Hindu, Wihara bagi penganut agama Budha serta Kelenteng bagi penganut agama Kong hu cu. Tempat peribadatan ini berguna sebagai wadah seseorang untuk melakukan aktivitas rohaninya. Agama Kristen Protestan termasuk salah satu agama yang jumlah penganutnya cukup berkembang di Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan gereja sebagai wadah kegiatan jemaat yang mampu mengakomodasi kegiatan rohaninya. Gereja itu sendiri memiliki beberapa aliran seperti gereja Khatolik Roma, Gereja Protestan, dan Gereja Ortodoks. Gereja Protesta dapat dibagi lagi berdasarkan suku salah satunya adalah Gereja HKBP ( Huria Kristen Batak Protestan). Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) adalah Gereja yang tumbuh dari misi RMG(Rheinische Missions Gesselschaft) dari Jerman dan resmi berdiri pada 7Oktober 1861.Gereja HKBP pada umumnya di miliki ditiap provinsi yang ada di Indonesia, seiring dengan penyebaran masyarakat batak di Indonesia. Kota Semarang merupakan salah satu kota tujuan masyarakat Batak untuk merantau dan perkembangannya cukup pesat. Seiring dengan berkembangnya masyarakat batak di Kota Semarang, maka Gereja HKBP dituntut untuk dapat mewadahi aktivitas yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu maka Gereja HKBP Kertanegara perlu diredesain melihat luasan tapak yang masih dapat dilakukan pengembangan. Kata Kunci :Redesain, Gereja,HKBP, Semarang
    corecore