28 research outputs found

    Kontribusi Intensitas Hubungan dalam Pola Asuh Orang Tua dan Adversity Quotient terhadap Rasa Percaya Diri Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Singaraja

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)kontribusi intensitas hubungan dalam pola asuh orang tua terhadap rasa percaya diri siswa kelas X SMA Negeri 4 Singaraja, (2)kontribusi adversity quotient terhadap rasa percaya diri siswa kelas X SMA Negeri 4 Singaraja, dan (3)kontribusi secara bersama-sama antara intensitas hubungan dalam pola asuh orang tua dan adversity quotient terhadap rasa percaya diri siswa kelas X SMA Negeri 4 Singaraja. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 4 Singaraja. Sampel penelitian ini ditetapkan 213 menggunakan tabel dari Krejcie dan Morgan dan diperbesar dengan formula Warwiek & Lininger. Untuk memilih anggota sampel menggunakan Simple Random Sampling dan anggota sampel ditentukan dengan teknik undian. Data dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, dan selanjutnya dianalisis dengan teknik statisktik yaitu kolerasi product moment dan analisis regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan (1) kontribusi intensitas hubungan dalam pola asuh orang tua terhadap rasa percaya diri siswa kelas X SMA Negeri 4 Singaraja signifikan dengan (r) yaitu 0,247, (2)Kontribusi adversity quotient terhadap rasa percaya diri siswa kelas X SMA Negeri 4 Singaraja dengan (r)=0,526. (3) Terdapat kontribusi secara bersama-sama antara intensitas hubungan dalam pola asuh orang tua dan adversity quotient terhadap rasa percaya diri siswa kelas X SMA Negeri 4 Singaraja dengan (R) yaitu 0,548, sedangkan besar koefisien determinasinya (r2) = 0,299. Kata Kunci : intensitas pola asuh orang tua, adversity quotient, rasa percaya diri This study which is aimed at investigating (1)Contribution of intensive relation on parent\u27s guidance toward the students\u27 confidence and contribution of adversity quotient toward the students\u27 confidence at ninth grade students of SMA Negeri 4 Singaraja. Sample of this study was determined to use Krejcie\u27s table and also Morgan\u27s and Warwiek\u27s and Lininger\u27s formula. Sample Random Sampling was used in this study and lottery was use to determine the sample. Questionnaire technique was used to collect the data, then it was analyzed statistically namely: correlation product moment and regression analysis. (1) The result of analysis shows that contribution of intensive relation on parent\u27s guidance toward the students\u27 confidence at ninth grade students of SMA Negeri 4 Singaraja is significant of (r) was 0,247. (2) The contribution of adversity quotient toward the students\u27 confidence of (r) = 0,526. (3) The whole contributions between intensive relation on the parent\u27s guidance and adversity quotient toward the student\u27s confidence at ninth grade of SMA Negeri 4 Singaraja of (R) was 0,548 and the coefficient of determination (r2) = 0,299 keyword : Intensive the parent\u27s guidance, adversity quotient and self confidenc

    Penerapan Teori Konseling Behavioral Dengan Teknik Self-management Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas XI C Ap Smk Negeri 1 Singaraja

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penerapan teori konseling behavioral dengan teknik self-management untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas XI C AP SMK Negeri 1 Singaraja. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI C AP berjumlah 37 orang. Teknik yang digunakan adalah teknik self-management melalui Metode pengumpulan data berupa kuesioner, observasi dan analisis data. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari identifikasi, diagnosa, prognosa, konseling, evaluasi dan tahap refleksi. Treatment diberikan sebanyak 3 kali pada siklus I dan siklus II. Jika siswa sudah melebihi kriteria keberhasilan 70%, maka telah tuntas pada siklus I dan tidak perlu mendapatkan treatment disiklus II. Peningkatakan dapat dilihat dari hasil kuesioner skor penyebaran awal yaitu sebesar 50,25% meningkat menjadi 74,77%. Rata-rata peningkatannya adalah 38,78%. Dari hasil tersebut, 4 orang siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan 70% sehingga perlu untuk melanjutkan treatment ke siklus II. Pada siklus II siswa yang sudah mengalami peningkatan pada minat belajar diikut sertakan dalam siklus II yang bertujuan untuk menjaga dan mengembangkan minatnya dalam belajar. Pada siklus II pencapaian minat belajar siswa yaitu 74,77% menjadi 86,16 %. Rata-rata peningkatannya adalah 18,08% terhadap 8 orang siswa. Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan teknik self-management efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa. Kata Kunci : Teori Konseling Behavioral, Self-management, Minat Belajar This study aimed at knowing the effectiveness of behavioral counseling theory through self-management to improve learning interest of students in class XI C AP SMK Negeri 1 Singaraja. The subjects of this study were 37 students of XI C AP. Technique implemented was self-management technique through data collection method in the form of questionnaire, observation and data analysis. This study have been conducted in two cycles; each cycle contains of diagnose, prognose, counseling, evaluation, and reflection. Treatments were given three times on cycle I and Cycle II. When the students achieving the success criteria of 70%, they complete the cycle I and do not need to get treatments in cycle II. The improvement can be seen through the results of questionnaires' score in the initial distribution from 50.25% improve to 74.77%. The improvement's average is 38.78%. From those results, 4 students do not meet the completeness criteria of 70%, so that it was needed to continue the treatments to cycle II. At the cycle II, the students whose learning interests are improved were joined at cycle II. The purpose is to keep and foster their interest in studying. At the cycle II, the achievement of students' learning interest improved from 74.77% to 86.16%. The improvement's average is 18.08% toward 8 students. These findings show that the implementation of self-management technique is effective to improve students' learning interest.keyword : counseling theory behavioral, self-management, learning interse

    Penerapan Konseling Behavioral dengan Teknik Asertive Training untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Kelas X Iis 1 SMA Negeri 2 Singaraja

    Full text link
    Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan (Action Research In Counseling) yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemandirian belajar siswa kelas X IIS 1 SMA Negeri 2 Singaraja setelah dilaksanakan penerapan konseling behavioral dengan teknik asertive training. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IIS 1 SMA Negeri 2 Singaraja. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dimana masing-masing siklus melalui tahap identifikasi, diagnosa, prognosa, konseling/treatment, evaluasi/follow up, dan refleksi. Proses pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner kemandirian pola skala linkert dan dianalisis secara deskriptif serta menggunakan buku harian. Hasil analisis, ditemukan bahwa kategori kemandirian belajar siswa pada siklus I adalah katagori sedang 4 orang (18%), kategori rendah 2 orang (9%) dan tidak ada siswa yang memiliki kategori rendah sekali. Jika dibandingkan dengan kategori skor kemandirian belajar siswa pada siklus II sebagai berikut siswa dengan kategori sangat tinggi 2 orang (9%), kategori tinggi 4 orang (18%) dan tidak ada siswa yang memiliki kategori rendah. Ini menunjukkan sudah ada peningkatan secara signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa konseling behavioral dengan teknik asertive training efektif digunakan untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas X IIS 1 SMA Negeri 2 Singaraja. Kata Kunci : konseling behavioral, teknik asertive training, kemandirian belajar. This study is an action research that aims to determine the increase in learning independence class X IIS 1 SMA Negeri 2 Singaraja after the application of behavioral counseling conducted by asertive training techniques. The research subjects were students of class X IIS 1 SMA Negeri 2 Singaraja. This research through two cycles where each cycle has a phase identification, diagnosis, pragnosa, counseling / treatment, evaluation / follow-up, and reflection. process of data collection in this study used a questionnaire independence linkert scale patterns and analyzed descriptively and using a diary. results of the analysis found that the category of student learning independence in cycle 1 is a medium category 4 (18%) pupils, low category 2 (9%) pupils, and no student who has a very low category. when compared with the score category learning independence in cycle 2 the following categories of students with very high category 2 pupils (9%), high category 4 (18%) pupils, and no students who have a low category. This shows that there is a significant increase of the major subject in that school. So it can be concluded that behavioral counseling with equally effective training techniques used asertive to improve learning independence class X IIS 1 SMA Negeri 2 Singaraja. keyword : behavioral counseling, training asertive techniques, learning independenc

    Penerapan Konseling Eksistensial Humanistik dengan Teknik Bermain Peran untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional Siswa Kelas VIII A2 SMP Negeri 4 Singaraja

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kecerdasan emosional setelah diterapkan konseling eksistensial humanistik dengan teknik bermain peran pada siswa kelas VIII A2 SMP Negeri 4 Singaraja. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A2 Negeri 4 Singaraja. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner kecerdasan emosional. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, evaluasi, dan refleksi. Hasil tindakan dipantau dengan penyebaran kuesioner dan kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil tindakan siklus I menunjukkan peningkatan 17,88% yaitu dari hasil 63,66% menjadi 74,39%. Sedangkan dari hasil siklus II menunjukkan peningkatan 25,23% yaitu dari hasil 74,39% menjadi 92,86%. Maka dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 25,23%. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kecerdasan emosional siswa dari tindakan dengan sesudah tindakan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan konseling eksistensial humanistik dengan teknik bermain peran efektif digunakan untuk meningkatkan kecerdasan emosional siswa. Kata Kunci : konseling eksistensial humanistik, teknik bermain peran, kecerdasan emosional This research aim to to know the make up of emotional intellegence after applied by existential konseling of humanistik with technique play at role at class student of VIII A2 SMP Country 4 Singaraja. this Subjek Research is class student of VIII A2 Country 4 Singaraja. Data collecting conducted by using emotional intellegence kuesioner. Research conducted in two cycle, and each;every cycle consist of planning, action, evaluation, and refleksi. Result of action watched with spreading of kuesioner and is later;then analysed descriptively. Result of cycle action of I show improvement 17,88% that is from result 63,66% becoming 74,39%. While from result of cycle of II show improvement 25,23% that is from result 74,39% becoming 92,86%. Hence from cycle of I to cycle of II happened the make-up of equal to 25,23%. Result of research show the existence of the make-up of emotional intelligence of student of action with after action. From result of this research can be concluded that applying of existential konseling [of] humanistik with technique play at used effective role to increase emotional intellegence [of] student.keyword : existential konseling [of] humanistik, technique play at role, emotional intellegenc

    Penerapan Konseling Kognitif dengan Teknik Pembuatan Kontrak (Contingency Contracting) untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar Siswa Kelas X Tkr1 Smk Negeri 3 Singaraja

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penerapan konseling kognitif dengan teknik pembuatan kontrak (contingency contracting) untuk meningkatkan konsentrasi belajar pada siswa kelas X TKR1 di SMK Negeri 3 Singaraja., yaitu jika konseling kognitif dengan teknik pembuatan kontrak (contingency contracting) diterapkan dengan baik, maka konsentrasi belajar pada siswa dapat ditingkatkan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TKR1 yang berjumlah 23 orang. Penelitian ini menggunakan teknik pembuatan kontrak (contingency contacting) melalui metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, dan observasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari identifikasi, diagnosa, prognosa, konseling, evaluasi dan tahap refleksi. Hasil tindakan selanjutnya dipantau dengan observasi dan kuesioner kemudian dianalisis secara deskriptif menggunakan penilaian acuan norma (PAN). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan konsentrasi belajar pada siswa sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Pada siklus 1 subjek penelitian mengalami peningkatan setelah diberikan tindakan dan peningkatannya adalah dengan skor rata-rata 92 dari target keberhasilah skor di bawah 94 ≤ 116 dengan kategori sedang. Sedangkan pada tindakan siklus II pencapaian peningkatan konsentrasi belajar, peneliti memberikan kembali konseling eksistensial humanistic melalui klasikal, kelompok dan individu kepada semua subjek penelitian. Setelah memberikan tindakan semua subjek penelitian yang telah diberikan layanan sudah mencapai target keberhasilan. Terlihat peningkatan yaitu dengan skor rata-rata 102 dari kriteria keberhasilan. Kesimpulannya, bahwa konseling kognitif dengan teknik pembuatan kontrak mampu meningkatkan konsentrasi belajar pada siswa kelas X TKR 3 SMK Negeri 3 Singaraja.Kata Kunci : Konseling Kognitif, Pembuatan Kontrak (contingency contracting), Konsentrasi Belajar This study aims to determine the application of counseling keefektikan kognitif with the technique of making the contract (contingency contracting) to increase the concentration of study in class X TKR1 in SMK Negeri 3 Singaraja. The hypothesis of this study, namely if the cognitive counseling with the technique of making the contract (contingency contacting) implemented well, then concentration on student learning can be improved. This research is an action research Counseling. The subjects were students of class X TKR1 totaling 23 people. This study uses the technique of making the contract (contingency contracting) through the data collection methods used in this study was a questionnaire, observation and data analysis. This study was conducted in two cycles, and each cycle consisted of the identification, diagnosis, prognosis, counseling, evaluation and reflection phase. The results of subsequent action monitored by observation and questionnaires were analyzed descriptively using norm reference assessment (PAN). The results showed an increase in the concentration of learning to students before and after the action action. In the first cycle of the study subjects had increased after the given action and improvement is the average score of 92 from the target The success of the score under 94 ≤ 116 with the medium category. While on the second cycle of achieving increased concentrations studied, researchers give back through classical humanistic existential counseling, groups and individuals to all research subjects. After providing all the measures which have been the subject of research given the success of the service has reached the target. Visible improvement is the average score of 102 on the criteria of success. In conclusion, cognitive counseling techniques that contracting can increase the concentration of learning in class X TKR 3 SMK Negeri 3 Singaraja

    Penerapan Model Perkembangan Karir Ginzberg dengan Menggunakan Teknik Modeling untuk Meningkatkan Kesadaran Karir pada Siswa Kelas X TKR3 SMK Negeri 3 Singaraja

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kesadaran karir pada siswa kelas X TKR3 SMK Negeri 3 Singaraja pada semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014 melalui penerapan model perkembangan karir ginzberg dengan menggunakan teknik modeling. Jenis penelitian ini tergolong penetilian tindakan bimbingan konseling. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas X TKR3 SMK Negeri 3 Singaraja berjumlah 5 orang yang memiliki tingkat kesadaran karir yang rendah. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan kuisioner dan juga dengan observasi dan wawancara secara langsung terhadap subjek. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari identifikasi, diagnosa, prognosa, konseling, evaluasi dan tahap refleksi. Hasil penelitian menunjukkan pada pra siklus terdapat data mengenai kesadaran karir siswa menunjukkan hasil 0,59% dan terkategori rendah. Peningkatan kesadaran karir siswa bisa dilihat dari kondisi data awal ke siklus I yang terjadi peningkatan kesadaran karir siswa dari 0,59% menjadi 0,79% dengan peningkatan 20%, dengan terkategori tinggi. Dan dari siklus 1 ke siklus 2 terjadi peningkatan dari 0,79% menjadi 0,88% dengan peningkatan 0,11%, dengan terkategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan kesadaran karir siswa setelah diberikan tindakan bimbingan pada siklus I dan juga pada siklus II.Kata Kunci : Model perkembangan karir ginzberg, Modeling, kesadaran karir This study aims to determine the increase career awareness in class X TKR3 SMK Negeri 3 Singaraja in the second semester of academic year 2013/2014 through the implementation of career development Ginzberg models using modeling techniques. This type of research is classified as action research guidance counseling. Subjects in this study were class X TKR3 SMK Negeri 3 Singaraja amounted to 5 people who have a low level of career awareness. Techniques of data collection is done by using a questionnaire and also by direct observation and interviews on the subject. This study was conducted in two cycles, and each cycle consisted of the identification, diagnosis, prognosis, counseling, evaluation and reflection phase. The results showed there were pre cycle data on students' career awareness results showed 0.59% and categorized low. Increased awareness of student's career can be seen from the initial state to the first cycle of data that an increase in awareness of the student's career 0.59% to 0.79% with an increase of 20%, with higher Uncategorized. And from cycle 1 to cycle 2 increased from 0.79% to 0.88% with an increase of 0.11%, with a very high categorized. This shows that there has been an increase in students' awareness of career guidance after the given action in the first cycle and the second cycle

    Penerapan Konseling Behavioral dengan Teknik Self Management untuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa Kelas VIII B3 SMP Negeri 4 Singaraja

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektikan penerapan konseling behavioral dengan teknik self management untuk meningkatkan konsep diri siswa kelas VIII B3 di SMP Negeri 4 Singaraja. Hipotesis penelitian ini, yaitu jika konseling behavioral dengan teknik self management diterapkan dengan baik, maka konsep diri pada siswa dapat ditingkatkan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B3 yang berjumlah 26 orang. Penelitian ini menggunakan teknik self management melalui metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan observasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari identifikasi, diagnosa, prognosa, konseling, evaluasi dan tahap refleksi. Treatment diberikan sebanyak 4 kali pada siklus I dan siklus II. Ketika siswa memenuhi kriteria secara kuantitatif dan kualitatif, maka siswa telah tuntas pada siklus I dan tidak perlu mendapatkan treatment di siklus II. Pencapaian peningkatan konsep diri pada siswa di siklus I, yaitu dengan hasil : 3,80% kategori sangat tinggi, 80,77% kategori tinggi, 3,80% kategori sedang, 11,54% kategori rendah dan 0% kategori sangat rendah. Pencapaian peningkatan konsep diri pada siklus II, yaitu dengan hasil : 76,92% kategori sangat tinggi, 23,08% kategori tinggi, 0% kategori sedang, 0% kategori rendah dan 0% kategori sangat rendah. Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan teknik self-management efektif untuk meningkatkan konsep diri siswa. Kata Kunci : teori konseling behavioral, self-management , konsep diri This Research aim to to know effectiveness of applying of behavioral konseling with technique of self management to increase conception class student self of VIII B3 in SMP Negeri 4 Singaraja. This Hypothesis Research, that is if behavioral counseling with technique of self management applied better, hence self concept at student can be improved. This Research type is Research Of Action Tuition of Counseling. This subjek Research is class student of VIII B3 amounting to 26 people. This research use technique of self management through data collecting method which is used in this research is observation and kuesioner. This research is executed in two cycle, and each;every cycle consist of to identify, diagnosa, prognosa, konseling, phase and evaluation of refleksi. Treatment given by counted 4 times at cycle of I and cycle of II. When student fulfill criterion quantitatively and qualitative, hence student have complete at cycle of I and needn\u27t get treatment in cycle of II. Attainment of[is make-up of self concept at student in cycle of I, that is with result : 3,80% category very high, 80,77% high category, 3,80% category is,% low category and 0% very low category. Attainment of is make-up of self concept at cycle of II, that is with result : 76,92% category very high, 23,08% high category, 0% category is,% low category and 0% very low category. This finding indicate that applying of technique of self-management effective to increase conception student self

    Penerapan Konseling Behavioral dengan Teknik Modeling untuk Meningkatkan Proaktif Siswa Kelas X Bb SMA Negeri 2 Singaraja

    Full text link
    Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan Bimbingan Konseling (Action Research In Counseling) yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan proaktif siswa kelas X BB SMA Negeri 2 Singaraja setelah dilaksanakan penerapan konseling behavioral dengan teknik modeling. Subjek penelitian ini sebanyak 30 orang siswa kelas X BB SMA Negeri 2 Singaraja. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dimana masing-masing siklus melalui tahap identifikasi, diagnosa, prognosa, konseling, evaluasi/follow up, dan refleksi. Proses pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner proaktif pola skala linkert dan dianalisis secara deskriptif serta menggunakan buku harian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan proaktif siswa kelas X BB SMA Negeri 2 Singaraja melalui pemberian layanan bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, konseling kelompok dan konseling individu. Dari hasil penelitian siklus I siswa yang proaktifnya berada pada kategori rendah meningkat menjadi kategori sedang dan setelah pemberian layanan pada siklus II proaktif siswa meningkat dari kategori sedang menjadi tinggi dan sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan konseling behavioral dengan teknik modeling dapat meningkatkan proaktif siswa kelas X BB SMA Negeri 2 Singaraja. Kata Kunci : konseling behavioral, teknik modeling, proaktif The study consist of action reseach in counseling which aims to determine proactive enhancement students of X BB SMA Negeri 2 Singaraja after the application of behavioral counseling conducted by the modeling techniques. The research subjects were students of X BB SMA Negeri 2 Singaraja. This study consisted of two cycles which each cycle through the identification, diagnosis, prognosis, counseling / treatment, evaluation / follow-up, and reflection. Process of data collection in this study used a questionnaire proactive linkert scale patterns and analyzed descriptively and using a diary. The results of the reseacrh showed proactive improvement students of X BB SMA N 2 Singaraja through giving classical guidance services, group guidance, group counseling and individual counseling. In cycle I the students with low proactive category increase to moderate category and after cycle II was conducted the students' proactive increase from the moderate category becomes high and very high. Based on the result of the research, it can be concluded that the implementation of behavioral counseling with modeling technique can improve the proactive students of X BB SMA N 2 Singaraja. keyword : Behavioral Counseling, Modeling Techniques, Proactiv
    corecore