106 research outputs found
Keanekaragaman tumbuhan survival di bagian selatan Bukit tlogodringo tawangmangu karanganyar
Indonesia has a very abundant biodiversity one plant diversity. Plant survival is a
plant that is safe for consumption by humans. Tlogodringo hill has a peak altitude
of 2,054 m. asl in the form of fairly dense forest. The purpose of this study to
determine the survival of plant diversity which is in the southern part of Bukit
Tlogodringo. Sampling of plants by drawing a line along 5 meters at an altitude
of 1,600 m . asl range. and 1,800 m asl. asl and recorded, quantify, and identify
plant survival were found. The research found 13 plant species include Alsophila
sp., Pityrogramma sp., Triumfetta sp., Centella asiatica, Borreri aalata, Polygala
paniculata,Desmodium triflorum, Imperata cyliandrica, Borreria leavis,
Eupatorium riparium, Oplismenus burmanii, Euphoria logan, and Eupatorium
odoratum. Plant survival that dominates the southern part of Bukit Tlogodringo is
Borreria alata with dominance index (C) 21 × 10-2 amounted to 46.15% and the
lowest Polygala paniculata with dominance index (C) 48 × 10-7 0.21%. Diversity
of plant species is said to be moderately Tlogodringo Hill diversity index (H ') of
1.6
Inventarisasi Tumbuhan Obat Di Kawasan Diklatsar Tlogodringo Tawamangu Jawa Tengah Sebagai Bahan Sosialisasi Bagi Masyarakat
Tlogodringo was region which had a summit elevation of 2.054 m. asl to
1.700 m. asl initial altitude with high diversity of medicinal plants. Medicinal plants
were all planted that all parts of the body can be used as a drug that was able to
provided a healing effect. The ains of study was to determined the types of herbs that
are located of DIKLATSAR Tlogodringo. The methods were random sampling and
exploration to record and identified medicinal plants at any altitude. The results of
the research discovere 15 species of medicinal plants with the dominant families are
Poaceae, namely plants is blady grass (Imperata cylindrica) an altitude 1.700 m. asl
and discovere 10 species of medicinal plants with the dominant families are
Asteraceae, namely plants is teklan (Eupatorium riparium) an altitude 1.900 m. asl
in DIKLATSAR hill track of Tlogodringo. The most medicinal plants are inventoryat
an altitude of 1.700 m. asl.Based on study concluded that higher the altitude less
diversity of medicinal plants
Efektivitas Ekstrak Daun Pepaya dan Biji Mahoni Sebagai Insektisida Alami dalam Pengendalian Ulat Grayak ( Spodoptera litura ) pada Daun Cabai dengan Skala Laboratorium
Grayak caterpillar (Spodoptera litura) is a pest insect that attacks on crops and vegetables, one of which is a pepper plant. Losses experienced by farmers due to pest attacks can reduce the results of chili. The use of natural ingredients from plants such as papaya leaves containing papain enzymes that can interfere with eating activity, toxic contact and physiological processes of pests, while the flavonoid, saponin, and triterpenoid contents can inhibit the growth of pests causing pest larvae to die so it can be used as a natural insecticide. The purpose of this research is to know the effectiveness of papaya leaf extract and mahogany seed on grayak caterpillar on pepper plant in vitro. This research is an experimental research with quantitative descriptive data analysis using one-way variance analysis (Oneway Anova). This research consist of 4 treatment with single factor that is extract type (M), M1 = Extract of mahogany seed 20 ml, M2 = 25 ml mahogany extract, M3 = papaya leaf extract 20 ml, M4= papaya leaf extract 25 ml. The result of this research can be concluded that natural insecticide from papaya leaf extract at concentration 20 ml and 25 ml can be effective in control of grayak caterpillar
Pemanfaatan Ubi Jalar Merah Sebagai Bahan Tambahan Dalam Pembuatan Es Krim Secara Tradisional Dengan Penambahan CMC
Es krim merupakan salah satu produk olahan susu bersifat semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan, teksturnya yang lembut banyak disukai oleh segala kalangan dari anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Bahan utama es krim adalah lemak, bahan kering tanpa lemak (BKTL), bahan pemanis, dan bahan penstabil. Es krim dengan ubi jalar merah sebagai bahan campuran susu skim merupakan salah satu inovasi dalam pengolahan dan peningkatan nilai gizi pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ubi jalar merah dan CMC pada es krim terhadap organoleptik dan daya terima masyarakat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu perbandingan komposisi susu skim dan ubi jalar merah (10:0, 9:1, 8:2, 7:3, 6:4) dan konsenterasi CMC (1%, 1,5%), setiap perlakuan dengan 3 kali ulangan. Analisis data secara deskriptif kualitatif dengan uji organoleptik, daya terima, daya simpan, kadar protein, dan kadar glukosa es krim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa es krim bahan campuran susu skim dan ubi jalar merah (8:2) dan CMC 1% (C1S2), memiliki kandungan protein 7,20 g, glukosa 38,05 g, daya simpan (kelelehan) selama 52 menit 56 detik. Kandungan protein tersebut berada di atas SNI. Secara fisik, warna es krim cukup menarik yaitu merah muda, aromanya khas susu, rasa manis, dan tekstur lembut. Es krim ini banyak di sukai oleh panelis
Pertumbuhan Dan Produktifitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Pada Komposisi Media Tanam Ampas Kopi Dan Daun Pisang Kering Yang Berbeda
Jamur tiram putih (Pleorotus ostreatus) adalah salah satu jamur kayu yang
dapat dikonsumsi serta mempunyai kandungan gizi tinggi seperti karbohidrat,
kalsium, protein, zat besi, lemak, kalium dan fosfor. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui pertumbuhan dan produktifitas jamur tiram putih (Pleurotus
ostreatus) pada komposisi media tanam ampas kopi dan daun pisang kering
yang berbeda. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL)
dengan satu faktor komposisi ampas kopi dan daun pisang kering yaitu Y0
(tanpa ampas kopi dan daun pisang kering), Y1 (ampas kopi 50 g + daun
pisang kering 25 g), Y2 (ampas kopi 50 g + daun pisang kering 15 g), Y3
(ampas kopi 25 g + daun pisang kering 25 g), Y4 (ampas kopi 25 g + daun
pisang kering 15 g). Analisis data pengujian menggunakan One Way Anova.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan jamur tiram putih (waktu
pemenuhan miselium) paling cepat pada perlakun Y0 (tanpa ampas kopi dan
daun pisang kering) selama 28,7 hari. Produktifitas jamur tiram putih (Σ total
panen jumlah tubuh buah dan Σ total panen berat segar tubuh buah) tertinggi
pada perlakuan Y3 (ampas kopi 25 g + daun pisang kering 25 g) yaitu 17 helai
pada panen pertama, 11 helai pada panen kedua dan 126,67 g pada panen
pertama, 110 g pada panen kedua
Kadar Kalsium Dan Vitamin C Dodol Labu Kuning (Cucurbita Moschata) Dan Buah Sirsak (Annona Muricata, L.) Dengan Variasi Pemanis
Dodol adalah salah satu makanan tradisional yang dibuat dengan bahan dasar santan kelapa, tepung beras ketan, dan gula. Labu kuning (Cucurbita moschata) dan buah sirsak (Annona muricata, L) merupakan buah yang dapat digunakan sebagai bahan campuran dodol. Keduanya memiliki kandungan
protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, serat, vitamin A, B1, B2,C, dan niacin dalam jumlah berbeda. Variasi pemanis yaitu gula kelapa dan gula pasir menambah cita rasa produk dodol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh labu kuning dan buah sirsak dengan variasi pemanis terhadap kadar kalsium, vitamin C, uji organoleptik, dan daya terima dodol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor, faktor pertama yaitu labu kuning:buah sirsak, 75%:25% (L1), 65%:35% (L2), 55%:45% (L3), 100%:0% (L4), 0%:100% (L5), dan faktor kedua variasi pemanis 50 g gula kelapa (G1) dan gula pasir (G2) dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh labu kuning dan buah sirsak dengan variasi pemanis terhadap kadar kalsium dan vitamin C. Kadar kalsium tertinggi dodol labu kuning 100%+gula kelapa 50 g (L4G1) yaitu 23,33 mg dan vitamin C tertinggi buah sirsak 100%+ gula kelapa 50 g (L4G1) yaitu 14,750 mg. Dodol labu kuning 75%:buah sirsak 25%+gula pasir 50 g (L1G2) dengan warna kuning tua, rasa manis sedikit asam, aroma dominansi labu kuning, sedikit buah sirsak, tekstur cukup kenyal, disukai panelis dengan kadar kalsium 14,13 mg, dan kadar vitamin C 7,568 mg. Dodol labu kuning dan buah sirsak dengan variasi pemanis sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
Aktivitas Antioksidan, Kadar Glukosa Dan Organoleptik Minuman Instan Daun Binahong (Anredera cordifolia) Dengan Variasi Pemanis Alami
Beverage instan is one of the traditional herbal beverage processed products are soluble in water, practically in the presentation and have a longer shelf life because the water level is low and has a large surface area. Binahong
contains terpenoids, saponins, phenols, volatile oils and flavonoids are efficacious for various diseases one diabetes mellitus. Leaf ethanol extract has antioxidant
binahong 4.25 mmol / 100g (fresh) and 3.68 mmol / 100g (dry). The purpose of this study to determine the antioxidant activity and glucose levels instant powder
drink with variations binahong leaf natural sweetener. The design of this study with a completely randomized design 2 factors: factor 1: Leaves binahong 50g (P1); binahong leaves 60g (P2); binahong leaves 70g (P3) and factor 2: White sugar 50g (L1); rock sugar 50g (L2). Results showed that the highest antioxidant binahong leaves 60g to 50g of rock sugar, high glucose levels in the leaves binahong 50g to 50g of sugar cubes while antioxidants and low glucose levels in the leaves binahong 50g sugar 50g. Organoleptic powder drink green leaves dominant, distinctive aroma, and has a sweet taste, while the panelists received power at binahong leaves with the addition of 50g sugar 50g
Uji Organoleptik Pada Telur Yang Diasinkan Dengan Abu Pelepah Kelapa Dan Dimasak Dengan Cara Kukus Dan Asap
Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Penelitian ini menggunakan bahan dasar telur itik, abu pelepah kelapa, dan ekstrak daun pandan wangi. Telur yang diasinkan dengan abu pelepah kelapa dimasak dengan cara dikukus dan diasap sebagai perlakuan . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengukusan dan pengasapan telur yang diasinkan dengan abu pelepah kelapa terhadap organoleptik dan daya terima masyarakat. Metode yang digunakan untuk penelitian adalah metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor perlakuan yaitu cara pemasakan kukus dan asap dengan tiga kali ulangan. Analisis data diuji secara deskriptif kualitatif. Telur asin kukus 20 menit menghasilkan kualitas organoleptik putih telur warna putih, kuning telur kuning, aroma tidak amis, rasa asin, tekstur agak kenyal dan masir, tidak lengket, mudah dikelupas, dan disukai masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara pemasakan yang berbeda juga berpengaruh terhadap kadar protein dan lemak. Kadar protein tertinggi pada telur asin yang dikukus selama 20 menit yaitu 4,51 gr dan kadar protein terendah pada telur asin yang diasap selama 5 jam yaitu 1,88 gr. Kadar lemak tertinggi pada telur asin yang dikukus selama 20 menit yaitu 14,49% dan kadar lemak terendah pada telur asin yang diasap selama 4 jam yaitu 12,03%
Kualitas Dan Daya Simpan Ikan Nila Dan Kakap Merah Menggunakan Daun Kecombrang Sebagai Pengawet Alami
Tilapia and red snapper is one of marine resources commodity with economic value . the contains
of tipia is, moisture content 81,4%, abu 1%, protein 18,8 %, fat 0,6 %), in 100 g (gram) meat of
red snappercontains total fat 40 g, saturation fat 12,4 mg, MUFA (Monounsaturated fat) 6,4 mg,
PUFA (Polyunsaturated fat) 21,2 mg, EPA 11 mg, DHA 117 mg, AA 38 mg, dan colestrol 21 mg.
But,there are have hight risk to be damage and spoiled. The treatment can be prevented using
natural preservative that kecombrang leaf. Contains in kecombrang leaf alkaloid,saponin, tanin,
fenolik, flavonoid, triterpenoid, steroid, and glikosida inhibiting bacterial growth. The purposes of
this research has to know quality and preservation tilapia and red snapper with concentration
variation of kecombrang leaf extract . The study method using complete randomized of two
factors. Factor 1 : kind of fishes, P1= tilapia, P2= red snapper, the second factor was
concentration variation of kecombrang leaf extract, Q1= concentration of kecombrang leaf extract
20%, Q2= concentration of kecombrang leaf extract 30%, Q3= concentration of kecombrang leaf
extract 40%. The result of research showed that the best preservation in P2Q3 treatment (red
snapper with concentration of kecombrang leaf extract 40%) with amount of population bacetria
0,7x107 bacteria CFU / g, preservative until 18 hours
Aktivitas Antioksidan Sirup Kombinasi Daun Sirsak (Annona muricata) Dan Kulit Buah Naga (Hylocereus costaricensis) Dengan Variasi Lama Perebusan
Aktivitas antioksidan sirup kombinasi daun sirsak dan kulit buah naga terbukti secara ilmiah. Antioksidan merupakan suatu bahan kimia yang dapat melindungi sel serta jaringan tubuh dari kerusakan akibat proses oksidasi dari serangan radikal bebas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan sirup kombinasi daun sirsak (Annona muricata) dan kulit buah naga (Hylocereus costaricensis) dengan variasi lama perebusan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan rancangan penelitian RAL 2 faktor, kombinasi bahan dan lama perebusan. Bahan direbus menggunakan air dengan pemanasan pada suhu 500C. Metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) untuk menentukan aktivitas antioksidan sirup, sedangkan pada pengujian organoleptik dan daya terima masyarakat menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi lama perebusan dan kombinasi daun sirsak dan kulit buah naga berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan sirup berdasarkan Kruskal-Wallis Test dengan tingkat signifikansi 0.05. Aktivitas antioksidan sirup kombinasi paling tinggi terdapat pada perlakuan daun sirsak 4.5 gram, kulit buah naga 4.5 gram dan lama perebusan 45 menit (F3.G2) 49.47%. Semakin lama perebusan semakin tinggi nilai aktivitas antioksidan pada sirup kombinasi daun sirsak dan kulit buah naga. Hasil uji organoleptik sirup paling dominan pada warna merah muda, rasa manis, dan aroma cukup sedap. Daya terima panelis menyukai perlakuan sirup kulit buah naga tanpa daun sirsak dengan lama perebusan 45 menit (F5.G2)
- …