7 research outputs found

    Analisis Patahan Butiran Batu Gerinda Pada Pengujian Impack dan Keausan Dengan Perekat Epoxy Resin

    Get PDF
    Gerinda merupakan alat yang berfungsi menggerinda benda kerja.Awalnya gerinda hanya ditujukan hanya untuk menggerinda benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainlessteel. Menggerinda dapat pula bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat pula juga untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkunan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas.Pada penelitian ini pembuatan batu gerinda dengan variasi ukuran fiberglass dengan perekat epoxy resin tipe bisphenol dibandingkan dengan batu gerinda merk voxel bertujuan untuk meneliti sifat mekanis batu gerinda. Proses pembuatan batu gerinda diawali dengan persiapan bahan yang akan digunakan yaitu fiberglass, serbuk aluminium oxide mesh 16 dan mesh 40, epoxy resin tipe bisphenol dan hardener. Setelah itu mencampur bahan batu gerinda sesuai komposisi yang telah ditentukan. Selanjutnya dipres dengan gaya 5 ton selama 60 menit. kemudian disintering dengan suhu 140ºC selama 60 menit kemudian dilakukan proses hand to dip dan dilakukan sintering yang kedua dengan suhu 140ºC . Pengujian spesimen yang dilakukan adalah uji keausan dengan standar ASTM D3702, uji impak dengan standar ASTM E 23 dan dilanjutkan dengan foto makro. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan variasi fiberglass 3 mm ganda atau mempunyai kerapatan paling tinggi mempunyai nilai impact ,dan nilai keausan paling tinggi bila dibandingkan dengan variasi fiberglass yang lain yaitu 3 mm, 5 mm dan 5 mm ganda. Akan tetapi pada pengujian keausan dan impak batu gerinda merk voxel memiliki nilai yang lebih baik bila dibandingkan dengan batu gerinda rancangan sendiri dari semua jenis variasi ukuran fiberglass dan fenomena patahan pada proses hand to dip pada batu gerinda tangan setelah dilakukan pengujian impact dilanjutkan foto makro patahan dari batu gerinda merk voxel dibandingkan batu gerinda rancangan sendiri patahan banyak terjadi di bond breakage dengan variasi fiberglass 3 mm,3 mm ganda & 5 mm tunggal kemudian patahan 5 mm ganda terjadi di grain break – out sedangkan batu gerinda merk voxel hanya pada grain breakageini membuktikan adanya perbedaan fenomena sisi pemotongan setelah di uji impactmenimbulkan patahan yang nyata di resin pengikatnya saja

    Pengujian Kuat Tarik Terhadap Produk Hasil 3D Printing Dengan Variasi Ketebalan Layer 0,2 MM Dan 0,3 MM Yang Menggunakanan Bahan ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene)

    Get PDF
    Informasi tentang hasil dari proses 3D printing di Indonesia masih minim seperti berapakah kekuatan benda yang di hasilkan dari proses tersebut, keakurasiannya, dan lain lain. Informasi seperti itu sangatlah penting untuk di ketahui, agar benda/prototype yang akan di buat sesuai dengan apa yang di harapakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapakah kekuatan tarik dari bahan yang digunakan pada printer 3D yaitu ABS. Untuk mengetahui kekuatannya perlu dilakukan sebuah pengujian, salah satunya dengan melakukan pengujian kuat tarik terhadap material. Spesimen yang di uji memiliki 3 variasi yaitu, spesimen dibuat dengan menggunkan printer 3D dengan ketebalan layer 0,2 mm dan 0,3 mm dan juga spesimen yang dibuat secara manual. Dari hasil pengujian tarik di dapat nilai rata-rata tertinggi dari kekuatan tarik pada spesimen dengan variasi ketebalan layer 0,3 mm yaitu sebesar 18,9152 MPa. Untuk variasi ketebalan layer 0,2 mm sebesar 18,5948 MPa dan untuk spesimen pembuatan manual sebesar 10,0042 MPa. Hal ini disebabkan karena susunan layer pada spesimen dengan variasi layer 0,3 mm masih sangat rapi, membentuk sebuah sususan layer lapis demi lapis. Sedangkan untuk spesimen dengan ketebalan 0,2 mm dan pembuatan manual susunannya sudah tidak rapi lagi. Kata kunci : ABS, printer 3D, Prototype

    Pengaruh Arah Cetakan Melintang Dan Membujur Serta Tebal Layer 0,2 Mm Dan 0,3 Mm Terhadap Penyimpangan Produk Printer 3 Dimensi Dari Bahan Acrylonitrile Butadiene Styrene (Abs)

    Get PDF
    Fused deposition modeling ialah pembuatan produk 3d dengan cara melelehkan bahan yang berbentuk filament dan mencetak lapis-berlapis sehingga membetuk sebuah benda yang diinginkan.Mesin printer 3D ini terdapat beberapa komponen penting yang saling berhubungan dan kondisi komponen-komponen tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil penyimpangan produk. Dengan demikian tujuan penelitianTugas Akhir ini adalah menyelidiki pengaruh arah cetakan serta tebal layer terhadap penyimpangan produk printer 3D. Pada proses penelitian ini mengunakan bahan Acrylonitrile Butadiene Styrene yang dibentuk untuk specimen pengukuran dimensi dan akurasi panjang 127mm x lebar 12,7mm x tebal 3,2mm, dengan variasi arah cetakan melintang dan membujur terhadap pusat sumbu serta cetakan tebal layer 0,2 mm dan 0,3 mm. Penelitian ini menghasilkan arah cetakan melintang dan tebal layer 0,2 mm lebih baik untuk mencetak produk karena melintang mempunyai nilai penyimpangan -0,05 mm dan tebal layer 0,3 mm nilai penyimpangannya -0,17 mm. Penyimpangan dipengaruhi jarak antara nozzle dengan bottom plate serta kerataan dari nozzle terhadap bottom plat

    Pengaruh Variasi Gaya Tekan Pada Proses Kompaksi Kampas Rem Dengan Matriks Phenolic Resin

    Get PDF
    Brake is one component of a motor vehicle that serves to slow or stop the vehicle, especially a ground vehicle. Especially when a high-speed vehicle brake function has an important role, even human lives depend on the efficacy of the brake lining material. It would require a special design on the canvas material. The materials used in this study is the aluminum powder, brass powder, Barium Sulfate, Calcium Carbonate, carbon, fiberglass and phenolic resin as a matrix. Manufacture of brake pressed with a press force of 6 tons for 7 minutes at a temperature of 150ºC, in the oven for 60 minutes with a temperature of 200 ° C. The results showed that the friction test (the influence of water and the influence of oil) the degree of wear of brake lining indopart lower than the brake with the variation of the compressive force (6 tons, 7.5 tons and 9 tons). For testing of dry friction brake pressing force 9 tons lower than the wear rate of the brake lining indopart. Then for the coefficient of friction brake highest indopart on dry swipe test, and the influence of oil. Then test the influence of water friction coefficient of friction brake with the highest compressive force variation of 6 tons and 9 tons. In Durometer hardness testing with brake indopart has the highest hardness value that is equal to 94 Shore D, while approaching the hardness value is the brake with the variation of the compressive force of 9 tons, accounting for 92 Shore D

    Proses Penghalusan Permukaan Spesimen Dari Bahan Abs Yang Dibentuk Melalui Rapid Tooling

    Get PDF
    Information and analysis about the result of the process 3d printing in indonesia there is very few like the roughness objects resulting from the process. Things like is very important to note , that products which will produced according to a hoped-for goal. The purpose of this study is to find the influence of material abs of the printer 3D through process of smoothing the surface chemically and mechanical with this photo micro and to obtain as a price value Ra (µm) best from the process of smoothing the surface chemically and mechanical with this surface roughness (surface roughness a tester) This research use of acrylonitrile butadiene styrene (ABS) formed to specimens and mashed and in test with a test roughness (roughness a tester type TR200 with a standard ISO 1302) with variations material abs the process acetone 6ml , the process sandpaper 5000 smoothed for 6 , 8 and 10 minutes , as products being without process of smoothing the surface Of testing roughness so the results average score roughness average (Ra) in a specimen without rarefaction the surface is 8,886 µm. As for specimens avocado acetone 6ml for 6, 8 and 10 minutes it has value the average Ra of 0,918 µm, and specimens avocado with sandpaper 5000 for 6 , 8 and 10 it has value the average ra of 0,253 µm. So that the rate fineness to which is the best in the printer 3D here the most optimal where the specimens avocado mechanically use sandpaper 5000

    Pengaruh Ukuran Fiberglass Terhadap Kekuatan Mekanis Pada Pembuatan Batu Gerinda Tangan 4 Inch

    Get PDF
    Gerinda merupakan alat yang berfungsi menggerinda benda kerja. Awalnya gerinda hanya ditujukan untuk menggerinda benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainlessteel. Menggerinda dapat pula bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat pula juga untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas.Pada penelitian ini pembuatan batu gerinda dengan variasi ukuran fiberglass dengan perekat epoxy resin tipe bisphenol dibandingkan dengan batu gerinda merk voxel bertujuan untuk meneliti sifat mekanis batu gerinda. Proses pembuatan batu gerinda diawali dengan persiapan bahan yang akan digunakan yaitu fiberglass, serbuk aluminium yang berasal dari terak pengecoran logam dengan ukuran mesh 16 dan mesh 40, epoxy resin tipe bisphenoldan hardener. Setelah itu mencampur bahan batu gerinda sesuai komposisi yang telah ditentukan. Selanjutnya dipres dengan gaya 5 ton selama 60 menit. Kemudian disintering dengan suhu 140ºC selama 60 menit kemudian dilakukan proses hand lay up dan dilakukan sintering yang kedua dengan suhu 140 ºC. Pengujian spesimen yang dilakukan adalah uji keausan dengan standar ASTM D3702, uji impact dengan standar ASTM E 23 dan diuji kekerasan brinell dengan gaya 29420 N mengacu pada DIN 50351. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan variasi fiberglass 3 mm ganda atau mempunyai kerapatan paling tinggi mempunyai nilai impact , keausan dan kekerasan brinell paling tinggi bila dibandingkan dengan variasi fiberglass yang lain yaitu 3 mm, 5 mm dan 5 mm ganda. Dengan nilai kekerasan brinell 57,01 BHN batu gerinda variasi 3 mm ganda juga memiliki nilai kekerasan brinell yang lebih baik bila dibandingkan gerinda pabrikan merk voxel dengan nilai kekerasan 50,65 BHN. Akan tetapi pada pengujian keausan dan impact batu gerinda merk voxel memiliki nilai yang lebih baik bila dibandingkan dengan batu gerinda rancangan sendiri dari semua jenis variasi ukuran fiberglass

    Analisa Variasi Waktu Pencetakan Bola Plastik Berongga Terhadap Penyusutan Dan Ketebalan Produk Pada Proses Rotational Moulding

    Get PDF
    Proses moulding merupakan proses utama dalam pembuatan produk plastik dibanding dengan proses lainnya. Plastik dikenal sebagai suatu bahan serbaguna dan ekonomis yang banyak digunakan untuk berbagai macam produk. Hal ini dikarenakan kelebihan-kelebihan yang dimiliki seperti mudah dibentuk, ringan, tidak mudah pecah, dan lain sebagainya. Selain itu proses rotational moulding juga sangat membantu untuk meminimalkan biaya produksi. Pada penelitian ini proses pembuatan bola plastik berongga dilakukan menggunakan bahan plastik jenis LDPE (low density polyethylene) dengan menggunakan suhu 1100 secara konstan dengan variasi waktu 25 menit, 30 menit dan 35 menit. Dalam penelitian itu spesimen bola plastik berongga dilakukan pengukuran penyusutan spesimen, pengukuran ketebalan spesimen dan mengetahui foto makro. Dari hasil pengujian pengukuran penyusutan spesimen bola plastik berongga didapat penyusutan terkecil pada waktu 35 menit mengalami rata-rata penyusutan sebesar 1,97 %. Sedangkan penyusutan terbesar terjadi pada waktu 25 menit mengalami rata-rata penyusutan sebesar 2,29 %. Untuk pengujian ketebalan bola plastik berongga didapat ketebalan terkecil pada waktu 35 menit mengalami rata-rata ketebalan sebesar 5,19 mm. sedangkan ketebalan terbesar terjadi pada waktu 25 menit mengalami rata-rata ketebalan sebesar 5,11 mm. untuk pengujian foto makro dapat ditarik kesimpulan pada waktu 25 menit terjadi tahapan initial point contack, pada waktu 30 menit terjadi tahapan Early stage neck growth (short time) atau pertumbuhan leher tahap awal, pada waktu 35 menit terjadi tahapan Late stage neck growth (long time) atau pertumbuhan leher tahap akhir
    corecore