East and Southeast Asia Regional Labor Research Report

CCC_East_and_South_East_Asia_Regional_Research_Rep.pdf: 2398 downloads, before Oct. 1, 2020

The Code Debate in Context: A Decade of Campaigning for Clean Clothes

Provides background information on the Clean Clothes Campaign and its development, looks at the corporate reactions to the CCC initiatives, and assesses the CCC’s current position and future plans

Expectations in Relation to Factory Closures and Mass-Dismissals Clean Clothes Campaign E-Bulletin, September 2007

This document is part of a digital collection provided by the Martin P. Catherwood Library, ILR School, Cornell University, pertaining to the effects of globalization on the workplace worldwide. Special emphasis is placed on labor rights, working conditions, labor market changes, and union organizing.CCC_Expectations_FactoryClosures.pdf: 84 downloads, before Oct. 1, 2020

Neural coding with spikes and bursts: characterizing neurons and networks with noisy input

De hersenen verwerken voortdurend informatie uit hun omgeving. Fleur Zeldenrust onderzocht op het niveau van hersencellen (neuronen) hoe deze informatieverwerking plaatsvindt, ofwel wat de ‘neurale code’ is. Dit onderzocht ze met zowel experimentele waarnemingen als theoretische modellen. Zeldenrust richtte zich op twee hersengebieden: de hippocampus (betrokken bij leren en geheugen) en de thalamus (het belangrijkste schakelstation naar de cortex). Uit haar onderzoek blijkt dat de neurale code in de hippocampus verandert door de remmende input van naburige cellen (inhibitie). Het effect van de inhibitie wordt sterk bepaald door de manier waarop het neuronale circuit anatomisch is georganiseerd: feedback-inhibitie, waarbij de remmende cellen geactiveerd worden door de neuronen die zij zelf inhiberen, is effectiever in het veranderen van de code. Daar staat tegenover dat feedforward-inhibitie, waarbij de remmende cellen externe informatie ontvangen, zorgt voor een veelzijdiger code. In de thalamus kunnen verschillende eigenschappen van de neurale code veranderen afhankelijk van het gemiddelde van de input die een neuron krijgt. Zeldenrust concludeert dat de fysieke eigenschappen van neuronen en hun omgeving de neurale code kunnen beïnvloeden

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS SIX SIGMA DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE, CONTROL (DMAIC) TERHADAP LINI Z PROSES PRODUKSI MOBIL KIJANG PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMI) sebagai salah satu perusahaan otomotif terkemuka di Indonesia dengan salah satu produk unggulannya yaitu mobil kijang berusaha meningkatkan kualitas produk yang dihasilkannya. Salah satu program peningkatan kualitas yang dapat menjadi pilihan dan telah terbukti keefektifannya adalah “Six-Sigma”, yaitu pada GE Company dan Motorola. Program peningkatan kualitas yang diusulkan pada penulisan skripsi ini berfokus pada departemen produksi khususnya pada QE ( Quality Engineering) dengen harapan hasil dari penerapan penelitian dengan metode ini akan memberikan usulan yang berguna bagi perbaikan kualitas proses produksi. Data-data masukan yang digunakan diperoleh selama berada di PT. TMMI sejak bulan Agustus-September 2003, baik secara tertulis maupun secara lisan. Sesuai dengan prinsip Six Sigma yang berfokus pada pelanggan dan berorientasi pada proses maka akan berpengaruh pada hasil akhir yang diharapkan. Metode yang digunakan dalam proses pengolahan data adalah DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Proses pengolahan data dimulai dari pendefinisian masalah yang akan dipecahkan, melakukan pengukuran terhadap data, menganalisis hasil pengukuran data, memperbaiki kesalahan produk yang didapatkan, dan kemudian mengendalikan usaha perbaikan yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian, pada tahap define diketahui bahwa jenis cacat terbesar pada lini produksi Z adalah bari. Pada tahap measure diketahui data berdistribusi normal dengan CTQ sebanyak 21 buah dan kinerja berada pada tingkat 4,7 sigma dengan nilai DPMO sebesar 732. Pada tahap analyze diketahui indeks kapabilitas proses sebesar 0,984631, sumber penyebab permasalahan terdapat pada faktor mesin, manusia, dan lingkungan. Pada tahap improve ditetapkan suatu rencana tindakan terhadap sumber-sumber dan akar penyebab dari masalah kualitas yang telah teridentifikasi pada tahap-tahap sebelumnya. Pada tahap terakhir yaitu control, usulan peningkatan kualitas didokumentasikan dan distandarisasikan agar dapat disebarluaskan dengan menggunakan metode 5W -2H