3 research outputs found

    Pengaruh PGPR dan Dosis Pupuk Kandang Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung Gelatik (Solanum melongena L.) Varietas Kenari

    Get PDF
    Terung (Solanum melongena L.) merupakan komoditas sayuran penting sebagian besar masyarakat Indonesia. Pemberian pupuk kandang kambing sebagai bahan organik dapat menyediakan nutrisi pada bakteri yang terkandung di dalam PGPR. Penelitian bertujuan mendapatkan dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi PGPR yang sesuai untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung gelatik. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April - Agustus 2018, di kebun percobaan Universitas Brawijaya Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan rancangan petak terbagi (RPT). Petak utama, berbagai dosis pupuk kandang kambing (K) terdiri: 10 ton/ha (K1), 20 ton/ha (K2), dan 30 ton/ha (K3). Anak petak, berbagai konsentrasi PGPR (V) terdiri: tanpa pemberian PGPR (V0), 5 ml/liter (V1), 10 ml/liter (V2), 20 ml/liter (V3). Hasil menunjukkan interaksi perlakuan dosis pupuk kandang kambing 30 ton/ha dengan kombinasi konsentrasi PGPR 20 ml/liter menghasilkan jumlah daun dan jumlah cabang lebih besar dan berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Pupuk kandang kambing dosis 20 ton/ha nyata meningkatkan jumlah buah per tanaman, bobot segar buah per tanaman sebesar (477,4 g/tanaman), bobot segar buah per hektar (15,28 ton/ hektar). Konsentrasi PGPR 10 ml/liter nyata mampu meningkatkan jumlah buah dan berat kering tanaman terung gelatik.  Berdasarkan aspek usahatani, secara terpisah perlakuan pupuk kandang kambing dosis 30 ton/ha memberikan keuntungan yang tinggi dengan nilai R/C ratio sebesar 1,57% dan konsentrasi PGPR 20 ml/liter memberikan keuntungan yang tinggi dengan nilai R/C ratio sebesar 1,67 %. Sedangkan, kombinasi perlakuan dosis pupuk kandang kambing 10 ton/ha dengan konsentrasi PGPR 20 ml/liter memberikan keuntungan yang tinggi dengan nilai R/C ratio 1,80%

    Pengaruh PGPR dan Dosis Pupuk Kandang Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terong Gelatik (Solanum Melongena L.) Varietas Kenari

    No full text
    Terung (Solanum melongena L.) merupakan salah satu komoditas sayuran penting sebagai bahan pangan sebagian besar masyarakat Indonesia. Terung merupakan sumber yang baik karena kandungannya seperti vitamin K, vitamin C, vitamin B6, magnesium, folat dan niasin yang dapat menjaga kesehatan tulang dan jantung (Dias, 2012). Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) ialah kelompok mikroorganisme tanah yang menguntungkan. PGPR merupakan golongan bakteri yang hidup dan berkembang dengan baik pada tanah yang kaya akan bahan organik (Compant et al., 2005). Selain itu juga Pemupukan merupakan salah satu upaya yang dapat ditempuh dalam memaksimalkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Pupuk kandang kambing memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro yang cukup dan menjadi sumber hara bagi tanaman. Upaya menghasilkan kondisi lahan yang memiliki unsur hara yang cukup diperlukan penambahan bahan organik. Pemberian pupuk kandang kambing sebagai bahan organik dapat membantu menyediakan nutrisi pada bakteri yang terkandung di dalam PGPR, sehingga peran mikroorganisme dalam PGPR mampu menjalankan aktifitas sebagai fungsinya pada lingkungan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi PGPR yang sesuai untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung gelatik. Hipotesis yang dapat diambil dari penelitian ini adalah peningkatan penggunaan pupuk kandang kambing yang dengan diikuti peningkatan penggunaan PGPR sampai dengan dosis dan konsentrasi tertentu dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terong gelatik. Penelitian dilakukan pada bulan April - Juli 2018, berlokasi di lahan kebun percobaan Universitas Brawijaya di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang. Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu plastik semai, gembor, penggaris, tali rafia, timbangan, ember untuk menampung air, gelas ukur untuk mengukur takaran perlakuan, plot nama, spidol, buku catatan, alat tulis, sabit, cangkul, gunting, dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitianya itu benih tanaman terong gelatik varietas kenari, PGPR yang didapatkan dari Laboratorium Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Pupuk kandang kambing, Pupuk Urea, dan Pupuk NPK (15:15:15). Rancangan perlakuan penelitian adalah rancangan petak terbagi (RPT). Faktor pertama pemberian berbagai dosis pupuk kandang kambing (K) sebagai petak utama yang terdiri: Pemberian Pupuk Kandang 10 ton/ha (K1), 20 ton/ha (K2), dan 30 ton/ha (K3) dan faktor kedua ialah konsentrasi PGPR (V) sebagai anak petak yang terdiri: Tanpa Pemberian PGPR (V0), 5 ml/l (V1), 10 ml/l (V2), 20 ml/l (V3). Total kombinasi dari kedua faktor adalah 12 kombinasi perlakuan dan kemudian masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Pengamatan yang dilakukan yaitu pengukuran pertumbuhan dan hasil panen, meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, luas daun per tanaman, jumlah cabang, jumlah buah per tanaman, diameter buah, bobot per buah, bobot buah per tanaman, bobot buah per hektar dan berat kering tanaman. Data hasil penelitian ini akan dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5 % dan apabila terdapat beda nyata (F hitung> F tabel), maka dilanjutkan dengan uji lanjutan Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara aplikasi dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi PGPR pada jumlah daun dan jumlah cabang pada tanaman terong gelatik. Perlakuan pupuk kandang kambing 30 ton/ha dengan 20 ml/liter menghasilkan jumlah daun dan jumlah cabang lebih besar dan berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya pada tanaman terong gelatik. Perlakuan pupuk kandang kambing dosis 20 ton/ha nyata mampu meningkatkan jumlah buah per tanaman, bobot segar buah per tanaman sebesar (477,4 g/tanaman), dan bobot segar buah per hektar (15,28 ton/ha). Konsentrasi PGPR 5 ml/liter nyata mampu meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang, dan luas daun tanaman terong gelatik. Sedangkan, konsentrasi 10 ml/liter nyata mampu meningkatkan jumlah buah dan berat kering tanaman terong gelatik
    corecore