1 research outputs found

    Penerapan Metode Problem Solving pada Pembelajaran IPA untuk Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas V di Sdn 3 Kreo Tangerang)

    Full text link
    Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu modal dasar atau modal intelektual yang sangat penting bagi setiaporang, selain itu kemampuan ini merupakan bagian yang fundamental dalam kematangan manusia. Berpikir kritisadalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harusdipercayai dan dilakukan. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan guru dapat menerapkan metode pembelajaranyang dapat meningkatkan berpikir kritis siswa, yaitu metode yang dapat memaksimalkan partisipasi peserta didikdalam pembelajaran IPA, yaitu metode yang lebih banyak melibatkan siswa akan memberikan kesempatan kepadasiswa untuk mengembangkan berpikir kritisnya baik melalui pemahaman maupun aktivitasnya di kelas. Salah satumetode yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan di atas adalah metode pembelajaran dengan menggunakanmetode pembelajaran problem solving. Metode Problem solving merupakan suatu cara yang digunakan untukmemberikan rangsangan belajar kepada peserta didik untuk dapat membuat mereka berpikir secara nyata danmenganalisis, memecahkan masalah kemudian mengambil kesimpulan dari masalah yang ada dengan langkahlangkahatau siklus 1) Identifikasi masalah, 2) Mencari data untuk memecahkan masalah, 3) Menetapkan strategidan hipotesis atau jawaban sementara, 4) Menguji kebenaran hipotesis, 5) Membuat kesimpulan. Adapun tujuan daripenelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran IPA dengan metode problem solving yang diharapkan dapatmeningkatkan efektifitas pembelajaran, sehingga pembelajaran IPA akan tampak lebih menarik dan mendorongsemangat belajar siswa serta memperoleh hasil yang lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwapenggunaan metode pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis yaitukemampuan merumuskan masalah, menganalisis, melakukan deduksi, induksi, mengevaluasi dan mengambilkeputusan. Diharapkan sampai siklus akhir hasil pembelajaran 80% mencapai KKM yang telah ditetapkan
    corecore