13 research outputs found

    Identifikasi Zat Anorganik Dari Emisi Partikel Pm2,5 Yang Dihasilkan Oleh Emisi Sepeda Motor

    Full text link
    PM2,5 merupakan salah satu penyusun emisi kendaraan yang mempunyai dampak merugikan bagi kesehatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi dan mengetahui konsentrasi zat anorganik dari emisi PM2,5 pada berbagai macam sepeda motor yang menggunakan bahan bakar premium 88. Asap kendaraan sepeda motor ditangkap dengan kertas filter PM2,5Whatman5 selama 60 menit. Kemudian dianalisis dengan menggunakan XRF (X-ray Fluorescence)Panalytical Minipal 4. Zat anorganik yang teridentifikasi adalah P, Ca, Ti, Sc, Cr, Ba dan Mn. Pada setiap sepeda motor menghasilkan konsentrasi total partikel anorganik yang berbeda – beda denganrange mulai dari 1,12 mg/m3 sampai 33,17 mg/m3. Faktor emisi yang telah dihitungmempunyairange rata-rata mulai dari 0,02 mg/liter sampai 5,11 mg/liter. Nilai emisi faktor tergantung pada jenis sepeda motor

    Pengaruh Paparan Partikel Ultrafine Dalam Asap Kendaraan Bermotor Terhadap Gambaran Mikroskopis Kerusakan Sel Darah Merah Mencit (Mus Musculus)

    Full text link
    Penggunaan kendaraan bermotor tidak lepas dari efek samping yang merugikan, salah satunya disebabkan oleh asap kendaraan yang ditimbulkan. Asap kendaraan bermotor mengandung zat-zat yang berbahaya bagi tubuh yang dapat menyebabkan kelainan bentuk sel darah merah. Untuk mendeteksi dampak asap kendaraan bermotor terhadap kerusakan sel darah merah, dilakukan pengamatan gambaran mikroskopis sel darah merah menggunakan metode preparat. Penelitian ini menggunakan 2 sampel kendaraan bermotor. Dalam penelitian ini digunakan hewan coba berupa mencit (Mus musculus) dengan 6 perlakuan yaitu P0 (kontrol), P1 (30 detik), P2 (60 detik), P3 (90 detik), P4 (120 detik) dan P5 (150 detik). Masing-masing perlakuan dilakukan di dalam chamber yang didiamkan selama 3 menit dengan 3 kali pengasapan dalam sehari selama 10 hari. Kerusakan sel darah merah akibat paparan asap kendaraan bermotor berkisar dari 4 % sampai 29 % pada motor 1, dan 13 % sampai 29 % pada motor 2. Partikel ultrafine yang diberikan berkisar antar 2,30Γ—γ€–10γ€—^11 partikel sampai γ€–7,23Γ—10γ€—^11 partikel pada motor 1, dan γ€–4,04Γ—10γ€—^11 partikel sampai γ€–6,04Γ—10γ€—^11 partikel pada motor 2. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa semakin lama paparan asap kendaraan bermotor, persentase kerusakan sel darah merah semakin meningkat

    Rancang Bangun Sistem Pengukur Gas Karbon Monoksida (Co) Menggunakan Sensor Mq-7 Berbasis Mikrokontroler Atmega 16a

    Full text link
    Perancangan dan pembuatan alat pengukur konsentrasi gas CO telah dibuat. Alat ini dapat bekerja dengan baik secara otomatis mencatat konsentrasi gas CO dan hasilnya dapat ditampilkan pada komputer. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan rancang bangun alat pengukur konsentrasi gas Karbon Monoksida (CO) menggunakan sensor gas MQ-7 berbasis mikrokontroler ATMega 16A dengan komuniksasi serial USART dan mengetahui output pengukuran berdasarkan regresi jika dibandingkan dengan alat ukur standar StarGas 898. Hasil pengukuran dan kalibrasi rancang bangun alat pengukur konsentrasi gas CO terhadap sensor gas MQ-7 sudah terkalibrasi dengan baik, dimana hubungan antara resistensi sensor gas MQ-7 dengan konsentrasi gas CO adalah linier. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil uji regresi diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9406 dan menghasilkan persamaan y = -0,0003x + 1,2911 dimana y adalah resistensi sensor dan x adalah konsentrasi gas CO. Alat ini dapat mengukur konsentrasi gas CO pada range 30-10.000 ppm

    Pengukuran Konsentrasi Partikel Ultrafine Di Ruang Perkantoran Dengan Menggunakan P-track Ultrafine Particle Counter

    Full text link
    Partikel ultrafine dengan ukuran lebih kecil dari 0,1 Β΅m dapat dihasilkan dari pencemaran udara yang berada di dalamr uangan. Padapenelitian ini tentang pengukuran konsentrasi partikel ultrafine padaruangperkantoranFisika, MIPA, Kimia, Biologi danMatematika di lingkunganfakultas MIPA dengan menggunakan alat ukur p-track particle counter.Dari hasil pengukuran bahwa konsentrasi partikel ultrafine bervariasi di ruangan ruangan tersebut berbeda satu sama lain.Didapatkan konsentrasi artikel ultrafine bervariasi antara range 9.4 x 103pt/cm3hingga 1.32 x 104 pt/cm3dengan partikel ultrafine tertinggi adalah sebesar 1.32 x 104 pt/cm3 di ruangp erkantoran fisika dan konsentrasi partikel ultrafine terendah adalah sebesar 9.4 x 103pt/cm3 di perkantoran Matematika

    Pengaruh Paparan Asap Kendaraan Bermotor Terhadap Gambaran HIstologi Organ Ginjal Mencit (Mus Musculus)

    Full text link
    Asap kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang polusi udara karena mengandung berbagai macam polutan. Polutan ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan sehingga berbahaya bagi kesehatan, salah satunya dapat mengganggu kerja dan fungsi organ ginjal. Ginjal merupakan organ yang berfungsi membuang zat sisa metabolisme tubuh. Hal ini yang menyebabkan ginjal sering mengalami kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerusakan organ ginjal yang diakibatkan oleh paparan asap kendaraan bermotor. Selain itu, dilakukan pengukuran total partikel ultrafine asap kendaraan bermotor menggunakan P-Trak. Kendaraan bermotor yang digunakan adalah 2 sampel sepeda motor, yang mana masing-masing terdiri dari 6 perlakuan secara berturut-turut, yaitu P0 (kontrol), P1 (30 detik), P2 (60 detik), P3 (90 detik), P4 (120 detik) dan P5 (150 detik). Hewan coba berupa mencit jantan yang diberi paparan asap selama 10 hari dengan waktu 3x3 menit dalam sehari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan persentase kerusakan organ ginjal seiring bertambah lamanya waktu paparan asap. Kerusakan organ ginjal yang diakibatkan dari paparan asap kendaraan bermotor berkisar 24% sampai 35% untuk motor 1 dan 24% sampai 36% untuk motor 2. Selain itu juga dapat ditunjukkan semakin lama waktu pemberian asap, maka semakin besar total partikel ultrafine yang dihasilkan. Total partikel yang diberikan pada hewan coba berkisar 2,30x1011 sampai 7,23x1011 untuk motor 1 dan 4,04x1011 sampai 6,04x1011 untuk motor 2

    Pengukuran Faktor Emisi Partikel Ultrafine Pada Asap Rokok Yang Beredar Di Indonesia

    Full text link
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan faktor emisi partikel ultrafine pada asap rokok. Sampel didapatkan dari rokok yang beredar di Indonesia. Sampel yang digunakan adalah rokok dengan dan tanpa filter. Faktor emisi dapat ditentukan dari pengukuran total konsentrasi partikel ultrafine pada asap rokok yang diukur dengan P-Track di dalam chamber. Hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa besarnya faktor emisi bervariasi tergantung dari tipe dan jenis dari rokok. Faktor emisi didapatkan pada range antara 7,56 x 1010 sampai 1,43 x 1011 partikel/batang untuk jenis rokok non filter produk nasional, sedangkan jenis filter besar faktor emisinya antara 6,82 x 1010 sampai 1,2 x 1011 partikel/batang. Pada jenis non filter produk lokal besar faktor emisinya antara 5,38 x 1010 sampai 1,15x 1011 partikel/batang, dan jenis filter besar faktor emisi antara 4,48 x 1010 sampai 1,12 x 1011 partikel/batang

    Pengaruh Partikel Ultrafine Dalam Asap Kendaraan Bermotor Terhadap Organ Hati Mencit (Mus Musculus) Berdasarkan Pengamatan Mikroskopis

    Full text link
    Asap kendaraan bermotor menduduki posisi pertama sebagai sumber pencemaran udara. Asap kendaraan bermotor mengandung partikel ultrafine yang berbahaya bagi tubuh khususnya organ hati. Oleh sebab itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis dampak yang ditimbulkan oleh partikel ultrafine yang berasal dari kendaraan bermotor terhadap organ hati. Pada penelitian dilakukan pengasapan terhadap hewan coba menggunakan 2 sepeda motor dengan 6 perlakuan. Pengasapan dilakukan selama 3 kali sehari selama 10 hari berturut-turut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan semakin banyak partikel ultrafine yang diberikan maka semakin tinggi persentase kerusakan organ hati mencit. Selain itu terbukti jika salah satu kandungan asap kendaraan bermotor yaitu partikel ultrafine dapat merusak organ hati. Partikel ultrafine dapat masuk dalam tubuh melalui proses respirasi. Partikel ultrafine dapat menembus sel epitel paru dan mausk ke dalam peredaran darah yang akhirnya terbawa oleh darah menuju hati. Partikel ultrafine yang masuk dalam tubuh akan menyebabkan stress oksidatif dan peradangan yang pada akhirnya menimbulkan efek kerusakan. Pada penelitian ini persentase kerusakan sel hati akibat pengasapan mencapai 40% pada kendaraan bermotor 1 dan 44% pada kendaraan bermotor 2

    Pengukuran Faktor Emisi Partikel Ultrafine Dari Asap Hasil Pemanasan Minyak Goreng

    Full text link
    Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari kegiatan memasak dan menggoreng. Kegiatan ini berhubungan dengan asap yang dikeluarkan dari proses pemanasan minyak goreng yang digunakan. Minyak goreng yang dipanaskan akan mengalami penguapan. Minyak yang menguap itu akan menimbulkan asap. Asap yang dihasilkan dari proses pemanasan ini terdiri dari berbagai partikel dengan ukuran yang berbeda salah satunya adalah partikel ultrafine yang mempunyai ukuran diameter <0,1 Β΅m. Partikel utrafine diidentifikasikan mempunyai dampak yang serius bagi kesehatan manusia. Oleh sebab itu diperlukan suatu penelitian tentang pengukuran faktor emisi partikel ultrafine dari asap hasil pemanasan minyak goreng. Pada penelitian ini digunakan lima jenis minyak goreng nabati yang sering digunakan dalam proses memasak yaitu minyak kelapa, kelapa sawit, biji bunga matahari, jagung dan kedelai. Emisi faktor diperoleh dengan mengukur konsentrasi partikel ultrafine dari asap minyak goreng dengan menggunakan P-track Ultrafine Particle Counter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor emisi yang dihasilkan dari pemanasan minyak goreng dengan menggunakan api sedang adalah sebesar (1,6 Β± 0,24)x1012 partikel/L sampai (5,1 Β± 0,75)x1012 partikel/L. Hal tersebut tergantung dari jenis minyak goreng yang digunakan
    corecore