Uji Efektivitas Antidiabetes Kombinasi Ekstrak Buah Pare (Momordica charantia L.) Dan Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Pada Tikus Jantan Putih Sebagai Hewan Percobaan

Diabetes mellitus is a chronic metabolic disease characterized by an increase in blood glucose levels which can be treated with traditional treatments derived from plants. One of the example is a plant that can reduce blood glucose levels are bitter melon and rosella which contain flavonoids to reduce blood glucose by increasing cell sensitivity to insulin and stimulating insulin release in pancreatic β cells. The objective of the research is to determine the effect of the combination of bitter melon extract and rosella petal extract in reducing blood glucose levels compared to glibenclamide. The method of the research is an experimental study used 21 rats induced by alloxan and divided into 7 groups. Extraction using maceration method with 80% ethanol. From the results of the study, each treatment group experienced a decrease in blood glucose levels. From the 7 treatment groups, the best reduction in blood glucose levels were the third combination group. Among the three combination groups, the combination dose of 225 mg/kgBB of bitter melon and 195 mg/kgBB of rosella flower petals was the best compared to glibenclamide in reducing blood glucose levels. The conclusion of the research is combination of bitter melon extract and rosella flower petals have an effect that are more effective in reducing blood glucose levels compared to glibenclamide and their single extract

EDUKASI TENTANG KEPUASAN PASIEN BPJS RAWAT DALAM PELAYANAN FARMASI DI INSTALASI RSU SEMBIRING

Undang-undang nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dikeluarkan untuk mengurangi masalah tahun 2004 mengenai program asuransi. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dilaksanakan mulai dilaksanakan sejak 1 januari 2014 yang merupakan program dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang telah diatur dengan undnag-undang nomor 24 tahun 2011. Keseluruhan dari penduduk Indonesia juga orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia dan telah membayar iuran adalah peserta dari program ini. Pelayanan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Apotek, Penyediaan Formularium Nasional dan Obat-obat yang digunakan diluar dari formularium merupakan Program Jaminan Kesehatan ini. Rumah sakit sebagai penyelenggara pelayanan BPJS sangat diharapkan optimal dalam memberikan pelayananan mengingat kepuasan dari pasien rawat jalan yang menjadi peserta BPJS termasuk pelayanan kefarmasian BPJS di RSU Sembiring Deli Tua. Tujuan utama dari suatu pelayanan di rumah sakit adalah kepuasan pasien sehingga hal ini sangat penting untuk diperhatikan oleh rumah sakit

HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL POLYA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP NEGERI 17 BANDA ACEH

ABSTRAKKata kunci : ketuntasan belajar, pemecahan masalah model polya, sistem persamaan linear dua variabelSalah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah menengah adalah mengarahkan siswa untuk mampu memecahkan masalah. Namun kenyataannya kemampuan siswa dalam pemecahan masalah masih rendah.Upaya guru membantu siswa melakukan pemecahan masalah dapat dilakukan dengan melatih langkah Model Polya. Salah satu materi matematika yang dapat menerapkan Model Polya adalah materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) ketercapaian ketuntasan belajar siswa menggunakan Model Polya pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan 2) untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah yang dilakukan siswa melalui Model Polya. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan Model Polya pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah yang dilakukan siswa melalui Model Polya. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Banda Aceh,sedangkan sampel penelitian adalah siswa kelas VIII-7 yang berjumlah 25 siswa.Data peneliti dikumpulkan melalui tes hasil belajar dan wawancara. Analisis data tes menggunakan statistik uji-t dengan taraf signifikan ? = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) hasil belajar matematika siswa menggunakan Model Polya mencapai ketuntasan dan 2) kemampuan pemecahan masalah yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah melalui Model Polya dapat dikatakan sudah baik, hanya saja pada langkah memeriksa kembali masih dalam kategori cukup. Implikasi dari penelitian ini menyarankan kepada guru matematika untuk dapat menerapkan pemecahan masalah Model Polya dalam pembelajaran, sehingga dapat melatih kemampuan pemecahan masalah siswa dan diharapkan siswa akan memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik. Hal ini dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran matematika

PENYULUHAN TENTANG PENGGUNAAN DAUN AFRIKA (Vernonia amygdalina Del.) SEBAGAI OBAT ASAM LAMBUNG DI PUSKESMAS TALUN KENAS

Gastric ulcer is a disease characterized by the presence of ulcers on the gastric mucosal wall which if not treated properly can cause death. African leaves contain tannin compounds that can form a protective layer on ulcers, saponins activate mucous membrane protective factors, and flavonoids that can increase inflammation. prostaglandin production and reduce gastric HCL secretion, all of which play a role in healing gastric ulcers. knowledge about African leaves (varnonia magdolyna del) and the use of plants in the environment around the house that have medicinal properties are also still lacking. The solution offered to overcome this problem is to provide education about African leaf plants (varnonia magdolyna del) and their health benefits in the form of: this activity is carried out by delivering material to the community then a question and answer session is held to ensure that the community understands the material provided. Gastric acid disease is one of the diseases that is often found, weak treatment using synthetic drugs (natural ingredients that are processed in a modern way). Some of them are side effects caused by the high price of synthetic drugs which are not friendly to people with low economy, so knowledge about the use of medicinal plants is very important to have. The results of the counseling in the village of talun kenas are that there are many diseases and are often found in the community, both young and old, one of which is stomach acid. There has been a question and answer session process to ensure understanding of the community about the material presented. The addition of knowledge to the community regarding this extension is seen from the activeness of the community during a discussion session on the type of outreach to the community

EFEKTIVITAS IMUNOSTIMULAN DARI EKSTRAK DAUN BANGUN-BANGUN (Coleus amboinicus L.) PADA TIKUS JANTAN DENGAN STIMUNO SEBAGAI PEMBANDING TAHUN 2021

Background: This modern society does not know much about the benefits of medicinal plants for health, because people are more familiar with drugs from chemicals. Many plants have imunostimulant activities, one of them is bagun-bangun (Coleus amboinicus L.) which is widely used as a stimulant, carminative, antispasmodic, diuretic, antioxidant and anti-rheumatic.The purpos of thiss research wass to determin the effective of etanol extract of  bagun-bangun seeds (EEDB) on imunostimuensitivity lan hypereduction in male white rats compared with stimuno. Methods: The method used experimental. The sample of in this research was bangun-bangun seeds which were take purposivelyy without comparring samples from the other regiions, thenit is extracted by maceration using 80% ethanol and made in the form of thick extract. The results of the study: Imunostimulan efectivity effects were tested on 25 male rats with 5 treatment groups namely, negative group (CMC Na 1%), positive group (stimuno), EEDB group 100mg/kgBW, EEDB group 200mg/kgBW, and EEDB group 300mg/kgBB. Data analysis use the one way ANOVA method.The resultss of the studyy show thatt the most effectiv treatmentt was simvastatin and among the efective dosage ofEECS was a dose of 300mg/KgBW. The resultss of data analysis from the tthree EEDB groups had an effect on cholesterol reducttion due to the sig value <0.05. Based on anovva one way analysis of the five most effective treatmentss was stimuno then EEDB 300mg/kgBW, EEDB 200mg/kgBW, EEDB 100mg/kgBW and CMC Na 1%.EEDB has an effect on imunostimulan reduction but does not give better results than stimuno

Formulasi Dan Uji Efektivitas Sediaan Body Lotion Dari Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Sebagai Pelembab Kulit

Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas dan berfungsi melindungi kulit dari radikal bebas. Aktivitas radikal bebas dapat dihambat oleh senyawa antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi dengan cara mengikat radikal bebas. Kosmetik adalah produk yang diterapkan pada tubuh atau wajah untuk mempercantik penampilan. Body lotion merupakan sediaan yang dioleskan pada kulit bagian luar yang dapat melembutkan, mencerahkan, dan melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Daun asam jawa (Tamarindus indica L.) merupakan tanaman yang mengandung senyawa antioksidan untuk mengatasi radikal bebas karena dapat mencegah gangguan kulit yang dirusak oleh sinar UV. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Sampel yang digunakan adalah daun asam jawa (Tamarindus indica L.) kemudian diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan etanol 96%, dipekatkan dengan cara diputar. Ekstrak Daun Asam Jawa diformulasikan dengan konsentrasi F1 1%, F2 3%, F3 5% dan F4 7% menggunakan basis parafin cair, setil alkohol, gliserin, asam stearat, trietanolamin, metil paraben, propil paraben dan air suling. Pemeriksaan mutu sediaan meliputi homogenitas, tipe emulsi, daya sebar, stabilitas dan pH selama 4 minggu. Pemeriksaan iritasi kulit sukarelawan. Semua sediaan homogen, tipe emulsi o/w, daya sebar dengan beban 50 gr 1,3 cm-3 cm, dengan beban 100 gr 2 cm-5,2 cm. Stabil selama penyimpanan 4 minggu, pH 7.49-7.7.62 dan tidak menyebabkan iritasi. Semua sediaan dapat meningkatkan kelembapan kulit. Formulasi body lotion yang paling efektif mengatasi kulit kering adalah sediaan dengan konsentrasi ekstrak daun asam 7% (F4) yang ditandai dengan peningkatan penyembuhan kulit yang dioleskan selama 1 bula

PERBANDINGAN SEDIAAN SIRUP ANTIDIARE EKSTRAK DAUN SAWO (Manilkara zapota L.) DENGAN SEDIAAN SIRUP ANTIDIARE DI PASARAN TERHADAP MENCIT PUTIH (Mus musculus L.)

Background: the Sapodilla leaves (Manilkara zapota L.) contain chemical compounds of tannins and flavonoids which have antidiarrheal activity. Tannins are astringent and flavonoids inhibit intestinal motility which can reduce fluid and electrolytes. Methods: This purpose research is to determine the effectiveness and comparison of sapodilla leaf extract syrup with Diapet Kids syrup as antidiarrheal against white mice induced by castor oil. The research used experimental method, the sample was macerated using 70% ethanol as solvent. The thick extract was formulated in syrup dosage form, and stability test was carried out. The syrup doses used were 60 mg/kg BW, 90 mg/kg BW, and 120 mg/kg BW, syrup without extract as a negative control and Diapet Kids syrup as a comparison syrup. The effectiveness of antidiarrhea was carried out by using the diarrhea protection method for 6 hours and comparing the effectiveness of the sapodilla leaf extract syrup with the Diapet Kids syrup. The results of research : is showed that the stability of sapodilla leaf extract syrup met the standard requirements. The data analysis using one way ANOVA then continued with Tukey HSD test. The antidiarrheal activity of sapodilla leaf extract syrup at 90 and 120 mg/kg BW and Diapet Kids syrup have significant different with positive control and syrup of sapodilla leaf extract at 60 mg/kg BW dose (p < 0.05). The comparison of syrup of sapodilla leaf extract dose of 120 mg/kg BW with syrup Diapet Kids was not in significantly difference (p > 0.05). The Sapodilla leaf extract syrup at 90 and 120 mg/kg BW had antidiarrheal activity and Sapodilla leaf extract syrup at 120 mg/kg BW had no significant difference with Diapet Kids syrup (p > 0.05)

Efektivitas Kombinasi Ekstrak Daun Benalu Duku (Dendrophtoe Pentandra (l.)miq) Dan Lendir Siput (Achatina fulica) Sebagai Repairing Skin Dalam Formulasi Sediaan Serum

Salah satu upaya yang digunakan untuk perawatan kulit adalah dengan menggunakan produk serum repairing yang membantu memperbaiki jaringan kulit dan masalah pada kulit. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai perbaikan kulit adalah lendir bekicot (Achatina fulica) dan ekstrak daun duku benalu (Dendrophtoe pentandra (L.) Miq). Lendir bekicot yang mengandung glikosaminoglikan dan allatoin berfungsi sebagai pengencang dan pelembab wajah, serta protein achasin dengan aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes. Antioksidan daun benalu duku sangat kuat dengan nilai IC50 13,21 ppm. Penambahan antioksidan membantu mengurangi radikal bebas yang mencegah penuaan dini serta efek inflamasi pada kulit. Kombinasi lendir bekicot dan daun benalu duku berpotensi untuk dikembangkan menjadi perbaikan kulit yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi ekstrak daun benalu duku dan lendir bekicot ke dalam bentuk sediaan gel serum dan mengamati efektivitasnya pada kulit relawan selama 4 minggu perawatan. Penelitian diawali dengan pembuatan ekstrak daun duku benalu dengan metode maserasi. Kemudian ekstrak tersebut diformulasikan menjadi sediaan serum gel dengan variasi konsentrasi gelling agent Carbomer 940 1%,1,25%, 1,5%, 1,75%. Sediaan dievaluasi sifat fisiknya yaitu, uji organoleptik, uji pH, uji dispersi, uji viskositas, uji homogenitas, uji iritasi, dan uji sukarela. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak daun benalu duku dan lendir bekicot dapat diformulasikan dalam sediaan serum gel yang homogen, berwarna hijau muda, daya sebar 5 cm, pH 6, dan memiliki daya sebar 5 cm. viskositas 2000 cps. Formula serum gel yang mengandung Carbomer 940 dengan konsentrasi 1,75% memiliki efektivitas paling efektif sebagai perbaikan kulit

GAMBARAN UMUM PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH DAN EVALUASI PELAYANAN INFORMASI OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM SEMBIRING DELI TUA

Drug Information Service (PIO) is one of the standards that must be applied to improve the best pharmaceutical services. Drug information services are very necessary for patients because complete drug information can determine the success of self-therapy at home, especially for outpatients. Provision of drug information has an important role to achieve optimal treatment results, Provision of drug information has an important role to achieve optimal treatment results, so as to improve the quality of life of patients. Pharmaceutical services at this time have shifted their orientation from drugs to patients referring to pharmaceutical care. This study used a descriptive observational research method with a cross sectional design and used a quantitative approach. This research was conducted at the Outpatient Installation of Sembiring Deli Tua General Hospital. The population is the entire object used in the study

Formulasi Sediaan Pomade Ekstrak Daun Meniran (Phyllanthus niruri L.) Sebagai Perangsang Penumbuh Rambut Pada Kelinci

Background: Meniran petroleum ether extract 2% which contains lignans and terpenoids can increase hair growth activity by inhibiting 5α-reductase. In addition, the ethanol extract of candlenut seeds from the same family as meniran Flavonoids and phenols can also stimulate hair growth. Previous studies have also shown that quercetin also has activity to increase hair growth. Meniran is also known to contain the flavonoids quercetin, nirurin, rutin, quercitrin, astragalin and galocatechin. So meniran ethanol extract was chosen for this study. Based on a literature search about this research, the researcher was interested in formulating meniran leaf extract pomade (Phyllanthus niruri L.) as a hair stimulant in rabbits (Oryclolagus cunucilus). Purpose: To determine the formulation of meniran leaf extract pmade (Phyllanthus niruri L.) which is good in stimulating hair growth in rabbits. Methods: The method used was an experimental study to test the characteristics of pomade preparations with meniran leaf extract concentrations of 5%, 7.5% and 10% with organoleptic, homogeneity, spreadability, pH, irritation and freeze-thaw parameters. Results: From the results of the research on the characteristic test of pomade preparations on formulations of formula I, formula II and formula III it was found that they fulfilled the characteristics of pomade while F0 did not meet the spreadability requirements. Conclusion: Among the three formulations, it was found that pomade with formula III had the effectiveness of a good hair growth stimulant and could compete with the positive control