1,984 research outputs found
LEGENDA GUA SELOMANGLENG DI DESA POJOK KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI BAGI MASYARAKAT PENDUKUNGNYA (KAJIAN FOLKLOR)
Legenda yaitu sebuah kejadian yang menceritakan mengenai awal mulanya suatu tempat yang memiliki sejarah. Legenda termasuk bagian dari folklor lisan dan cara penyebarannya dari mulut ke mulut. Penelitian legenda gua Selomangleng ini akan dibedah dengan menggunakan kajian folklor. Rumusan masalah yang akan dibahas yaitu (1) Bagaimana asal muasalnya, (2) Bagaimana pengaruhnya, (3) Bagaimana mitos, dan (4) Bagaimana fungsi legenda Selomangleng di Desa Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri? Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu informan. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, merekam suara, foto, dan video. Data yang digunakan ialah hasil dari rekaman wawancara dengan informan. Hasil penelitian ini yaitu legenda gua Selomangleng mempunyai hubungan dengan cerita Dewi Kilisuci putri ratu Darmawangsa Teguh dan raja Airlangga. Gua Selomangleng juga memiliki pengaruh penting bagi masyarakat Kediri. Gua Selomangleng juga memiliki mitos yang diyakini oleh masyarakat. Fungsi legenda gua Selomangleng bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kata Kunci : Legenda, Folklor. Masyarakat, Gua Selomangleng.
 
Towards a Positive Attitude to Money: Designing an Intervention to Enhance Wellbeing and Reduce Anxiety, with Cross-Cultural Testing
Money and money-related problems are an omnipotent topic in daily life but there is paucity in the existing knowledge about how to tackle these issues. Similarly, there is a big research gap in our understanding about money attitudes in India as, most of the research conducted in this topic is mainly focused on the Western world countries like the UK (Brown, Henchoz, & Spycher, 2018).
The purpose of this research was to deepen our understanding of different perspectives about money by including both Indian and British views. Furthermore, the aim was to create a remedial positive psychology intervention which will help to improve well-being and to reduce anxiety about money and test it’s the efficacy of the PPI across two cultures (India and the UK).
This research unfolds in three different studies; The first study was a systematic review about various money attitudes and their impact on various life outcomes, the second study investigates if participants from India and the UK share similar or different views about money. Furthermore, this study aimed to find out the coping strategies used by participants to deal with money-related stress and anxiety. The next chapter was a pilot creating an intervention to enhance well-being and reduce anxiety related to money. The third study was to test the effectiveness of this money intervention in an Indian versus British culture.
The overall findings from this research suggest that every individual has a unique attitude towards money. Furthermore, every individual deal with money-related issues in a distinct fashion. The money related views and issues are complex and demand nuanced understanding to deal with them.
The findings have implications for people dealing with anxiety related to money, ways of dealing with money-related issues and understanding cross-cultural perspectives around money. Thus, this research advances the overall knowledge in the psychology of money
Variasi Bahasa Dalam Film "Tilik" Karya Wahyu Agung Prasetyo (Kajian Sosiolinguistik)
Language variation is a form of language use that is different from speakers caused by certain factors. The existence of language variations is not only caused by speakers who are not homogeneous, but also in social interaction activities carried out with various kinds in the community. The types of language, namely language can be in the form of spoken and written. This research is a study that discusses language variations in the film "Tilik" by Wahyu Agung Prasetyo which is available on YouTube social media. This research is a sociolinguistic research because it discusses the language in YouTube social media. The theory used in this research is Chaer's sociolinguistic theory. This study used qualitative research methods. The aim is to examine and analyze the language variations in the film "Tilik" by Wahyu Agung Prasetyo. As for the topic of discussion in this study, namely the types of language variations and elements of interference in the film "Tilik" by Wahyu Agung Prasetyo.
Keyword : language variation, sociolinguistics, social media youtube, Tilik movie
Variasi bahasa merupakan wujud penggunaan bahasa yang berbeda-beda dari para penutur yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu. Adanya variasi bahasa tidak hanya disebabkan oleh para penutur yang tidak homogen, tetapi juga pada kegiatan interaksi sosial yang dilakukan dengan berbagai macam di lingkungan masyarakat. Adapun macam bahasa yaitu bahasa dapat berupa lisan dan tulisan. Penelitian ini merupakan penelitian yang membahas mengenai variasi bahasa dalam film “Tilik” karya Wahyu Agung Prasetyo yang terdapat dalam media sosial youtube. Penelitian ini merupakan penelitian sosiolinguistik dikarenakan membahas bahasa yang ada dalam media sosial youtube. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori sosiolinguistik dari Chaer. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Tujuannya ialah untuk mengkaji dan menganalisis variasi bahasa yang ada dalam film “Tilik” karya Wahyu Agung Prasetyo. Adapun yang menjadi topik pembahasan dalam penelitian ini yaitu jenis variasi bahasa dan unsur interferensi dalam film “Tilik” karya Wahyu Agung Prasetyo.
Kata Kunci : variasi bahasa, sosiolinguistik, media sosial youtube, film tili
KOHESI LAN KOHERENSI SAJRONE RUBRIK SARIWARTA ING KALAWARTI PANJEBAR SEMANGAT EDHISI FEBRUARI-APRIL 2019
Abstrak
Wacana kang apik yaiku wacana sing kudu nggatekake sesambungan antarukara. Bab iki mesthi kudu digatekake kanggo njaga sesambungane lan runtutane ukara. Selaras karo panemu yen basa iku ana bentuk (form) lan makna (meaning), sambungan sajrone wacana bisa dibedakake dadi rong jinis yaiku sambungan bentuk sing diarani kohesi, lan sambungan makna utawa sambungan semantis sing diarani koherensi. Kohesi lan koherensi nduweni peran sing wigati kanggo mujudake wutuhing wacan lan nylarasake wacana. Punjere panliten yaiku kepriye wujud kohesi sajrone rubrik Sariwarta ing kalawarti Panjebar Semangat lan kepriye wujud koherensi sajrone rubrik Sariwarta ing kalawarti Panjebar Semangat. Merga saka kuwi, panaliten iki nduweni ancas kanggo ndeskripsi jinis kohesi lan koherensi jroning rubrik Sariwarta ing kalawarti Panjebar Semangat edhisi Februari-April 2020. Panliten iki nggunakake pendekatan teoretis arupa pendekatan analisis wacana lan pendekatan metodologis arupa pendekatan dheskriptif kualitatif. Wujud dhata ing panliten iki yaiku pethikan ukara utawa saperangan ukara sajrone wacana sing dinuga ngandhut kohesi lan koherensi. Sumber data panaliten iki dijupuk saka wacan Sariwarta sing ana ing rubrik sariwarta ing kalawarti Panjebar Semangat edhisi Februari-April 2020. Tata cara nglumpukake dhata kanthi goleki utawa nyepakake dhata, nganalisis dhata, lan ngandharake asil dhata panliten.
Asil panliten sing ditemokake ana papat jinis kohesi gramatikal lan telu jinis kohesi leksikal. Papat jinis kohesi gramatikal kasebut yaiku penunjuk (panuduh), penggantian (sesulih purusa, kiltika-e), pelesapan, lan perangkaian (pangiket). Dene kohesi leksikal kasebut yaiku repetisi, sinonimi (dasanama), lan antonimi (kosok balen). Miturut panliten uga ditemokake pitu jinis koherensi, yaiku koherensi panambahan, perlawanan, penekanan, perturutan, sebab-akibat, wektu, lan panjlentrehan. Asil panliten iki uga bisa dimangerteni yen akeh banget sarana kohesi lan koherensi ing kalawarti Panjebar Semangat mligine rubrik Sariwarta.
Tembung wigati: kohesi, koherensi, lan wacana pawarta
PANGARIBAWANE PESAREAN GUS DUR TUMRAP MASYARAKAT DESA CUKIR KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pengaruh makam Gus Dur di tengah-tengah masyarakat Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Jenis penelitian ini menggunakan methode deskriptif kualitatif. Objek dalam penelitian ini mengenai makam Gus Dur. Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen dan informan. Data dalam penelitian ini berupa data lisan dan bukan lisan. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dengan bantuan teknik rekam dan catat. Instrumen penlitian ini adalah peneliti itu sendiri. Teknik analisis data menggunakan menggunakan metode deskriptif. Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis budaya dengan mengaitkan antara kebiasaan (kebudayaan) dan cara berfikir. Hasil dari penelitian ini adalah pengaruh makam Gus Dur di tengah masyarakat menghasilkan budaya/tradisi ziarah (ngalab berkah), haul Gus Dur, budaya religi, meningkatkan ekonomi masyarakat dan menjadikan masyarakat memiliki jiw atoleransi yang tinggi.
Kata Kunci: Folklor, Pengaruh Makam Gus Dur, Makam Gus Dur, Jombang
Perselingkuhan dalam Novel Kidung Sukma Larasing Jiwa Karya Ardini Pangastuti Bn. (Kajian Sosiologi Sastra Alan Swingewood)
The novel Kidung Sukma Larasing Jiwa is a literary work in the form of a Javanese novel which tells about social problems in society, namely infidelity. This research has the objective of explaining the forms of infidelity, its causes, impacts, and efforts to prevent infidelity in the household. The theory used by the sociology of literature by Alan Swingewood is related to the phenomenon of society. The method used in this study is descriptive qualitative because the data described is in the form of words, sentences, or phrases or paragraphs contained in the novel. The source of the data obtained in this study is from the novel Kidung Sukma Larasing Jiwa. The results of this study are that the forms of infidelity are divided into 3, namely emotional, sexual, and emotional sexual (mixed) infidelity. The causes of the existence of infidelity in the novel are seduced by other women, economic factors, playboy nature, and revenge. The impact of the existence of the affair is household quarrels, suspicion of partner, jealousy, frequent lying to partner, restlessness, guilt, separation of beds, pregnancy out of wedlock, and divorce. The efforts that can be made to prevent infidelity in the household are by being prepared to build a household, the commitment that each partner has, and marriage guidance which is carried out to provide insight to prospective husband and wife before entering into marriage.
Keywords: Affair, Household, Sociology of Literature.
Novel Kidung Sukma Larasing Jiwa adalah karya sastra yang berwujud novel Bahasa Jawa yang menceritakan tentang masalah sosial dalam masyarakat yaitu perselingkuhan. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu menjelaskan tentang wujud perselingkuhan, penyebab, dampak, dan upaya untuk mencegah perselingkuhan dalam rumah tangga. Teori yang digunakan sosiologi sastra Alan Swingewood dimana teori tersebut berhubungan dengan fenomena masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena data yang dijabarkan berupa kata, kalimat, maupun frasa atau paragraf yang terdapat dalam novel. Sumber data yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu dari novel Kidung Sukma Larasing Jiwa. Hasil dari penelitian ini yaitu diantaranya wujud perselingkuhan dibagi menjadi 3, yaitu perselingkuhan emosional, seksual, dan emosional seksual (campuran). Penyebab dari adanya perselingkuhan dalam novel yaitu tergoda wanita lain, faktor ekonomi, sifat playboy, dan balas dendam. Dampak dari adanya perselingkuhan tersebut adalah adanya pertengkaran rumah tangga, curiga pada pasangan, cemburu, sering berbohong pada pasangan, tidak tenang hati, rasa bersalah, pisah ranjang, hamil di luar nikah, dan perceraian. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah perselingkuhan dalam rumah tangga yaitu dengan adanya kesiapan dalam membangun rumah tangga, komitmen yang dimiliki masing-masing pasangan, dan bimbingan pernikahan yang dilakukan untuk memberikan wawasan kepada calon suami istri sebelum melakukan pernikahan.
Kata Kunci: Perselingkuhan, Rumah Tangga, Sosiologi Sastra
Interferensi Leksikal Bahasa Inggris Dalam Komunitas Ojek Daring Surabaya
Abstract
Collection of other language elements will provide the advantage that it can enrich the language in question. The language of the recipient will be harmed if the entry of other languages has the impact of confounding the structure so that in its use there are rules deviations or cause interference symptoms. The research method in this research is a descriptive method by taking data from the Ojek Online Community. Data analysis refers to solving problems that are qualitative in nature with a distributional approach.
The results of this study are first, the form of lexical interference in foreign languages in Javanese, the spoken variety includes basic word forms, compound words, rephrases and affix words. Second, the meaning of English lexical interference in spoken Javanese, namely stating a comparison, stating affirmation, stating a situation, stating a place, stating a destination, stating properties, stating an action, stating a tool and functioning as a pointer. Third, the factors that cause lexical interference of English to the use of spoken Indonesian, namely there are two factors. Internal factors, among others, 1) the habits of speakers using programming languages, 2) limitations of speakers using spoken Javanese language. While external factors include 1) the habit of using English which refers to the online motorcycle taxi application, 2) the habit of using language in the Surabaya online motorcycle taxi community, and 3) the lack of mastery of vocabulary in Javanese.
Keywords: Interference, lexical interference, online motorcycle taxis
Abstrak
Pemungutan unsur bahasa lain akan memberi keuntungan yaitu dapat memperkaya khasanah bahasa yang bersangkutan. Bahasa penerima akan dirugikan apabila masuknya bahasa lain berdampak mengacaukan struktur sehingga dalam pemakaiannya terjadi penyimpangan kaidah atau menimbulkan gejala interferensi. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan mengambil data dari Komunitas Ojek Daring. Analisis data mengacu pada pemecahan masalah yang bersifat kualitatif dengan pendekatan bersifat distribusional.
Hasil penelitian ini adalah Pertama bentuk interferensi leksikal bahasa asing pada bahasa Jawa ragam lisan meliputi bentuk kata dasar, kata majemuk, kata ulang dan kata berimbuhan. Kedua, makna interferensi leksikal bahasa Inggris pada bahasa Jawa ragam lisan, yaitu menyatakan perbandingan, menyatakan penegasan, menyatakan keadaan, menyatakan tempat, menyatakan tujuan, menyatakan sifat, menyatakan tindakan, menyatakan alat dan berfungsi sebagai penunjuk. Ketiga, faktor yang menyebabkan interferensi leksikal bahasa Inggris pada penggunaan bahasa Jawa ragam lisan, yaitu terdapat dua faktor. Faktor internal antara lain, 1) kebiasaan penutur menggunakan bahasa pemrograman, 2) keterbatasan penutur menggunakan bahasa Jawa lisan. Sedangkan faktor eksternal antara lain 1) kebiasaan penggunaan bahasa Inggris yang mengacu pada aplikasi ojek daring tersebut, 2) kebiasaan penggunaan bahasa di lingkungan komunitas ojek daring Surabaya, dan 3) kurangnya penguasaan kosa-kata dalam bahasa Jawa.
Kata Kunci : Interferensi, Interferensi leksikal, Ojek darin
PENINGKATAN KETRAMPILAN MEMBACA AKSARA MURDA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) BERBANTUAN KARTU KUIS PADA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 5 PONOROGO
This research is Class Action Research which uses Murda Script as its object. The aim of this research is to improve Murda script reading skills by implementing the Teams Game Tournament (TGT) learning model assisted by quiz cards for class VIIIA students at SMP Negeri 5 Ponorogo. This research was carried out in two cycles, starting with pre-cycle activities. Data collection techniques were carried out using observation, tests, questionnaires and interviews. The analysis technique uses reduction, inference and data presentation techniques. The data collected is in the form of numbers in the form of students' grades before and after taking part in the lesson. From the results of this research, it can be concluded that the use of the Teams Game Tournament (TGT) model is very effective in improving students' Murda script reading skills. This is proven by the increase in the percentage of students completing, where in pre-cycle activities it was only 3.22% to 90.32% in cycle 2. Apart from that, the effectiveness of the TGT learning model is also marked by an increase in the number of students who get grades in on KKM, which initially only had 1 child, became 28 children out of a total of 31 students
Tindak Tutur Ilokusi dalam Film Tilik Karya Sutradara Wahyu Agung Prasetyo
Tindak tutur ilokusi sering digunakan dalam kehidupan salah satunya dalam film. Percakapan dalam dialog film banyak mengandung tindak tutur ilokusi. Tindak tutur ilokusi yaitu tindak tutur yang mengandung daya untuk melakukan suatu pekerjaan. Penelitian ini menarik untuk diteliti karena belum banyak penelitian yang meneliti tindak tutur ilokusi dalam film bahasa Jawa. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tindak tutur ilokusi Searle. Penelitian ini menggunakan kajian pragmatik serta metode deskriptif kualitatif yang membahas analisis data dengan menggunakan wujud deskripsi. Sumber data penelitian ini berasal dari dialog yang diucapkan pemeran dalam film “Tilik”. Tujuan penelitian ini yaitu membahas (1) jenis tindak tutur ilokusi, (2) tujuan tindak tutur ilokusi dan (3) konteks tutur dalam film “Tilik”. Hasil penelitian ini yaitu ditemukan jenis tindak tutur ilokusi yang digunakan dalam dialog film ”Tilik” yaitu asertif, dhirektif lan ekspresif. Tujuan tindak tutur ilokusi yang ditemukan yaitu kompetitif, konvivial, kolaboratif dan konklitif. Lalu konteks tutur yang ditemukan yaitu kontekstual, aksional dan psikologis.
Kata kunci: Tindak Tutur Ilokusi, Jinis Tindak Tutur, Tujuwan Tindak Tutur, Konteks Tutu
Ambiguitas Bahasa Jawa dalam Wacana Humor di Desa Bendo Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung
Abstract
Ambiguity is often found in humorous discourse. Ambiguity arises when the listener or reader has difficulty understanding the speech. Spoken language tends to often lead to ambiguity. Ambiguity is used to deceive the speech partner's mindset and misinterpret the meaning. This research uses several theoretical foundations, namely lexical semantics, grammatical semantics, ambiguity, pragmasemantics, things that determine linguistic meaning, and linguistic humor. This research is descriptive and includes qualitative research. The data collection procedure used is the listening method and the speaking method. Analysis of the data used is a pragmatic equivalent method. Based on the results of the research, there are three forms of ambiguity in Javanese language in humorous discourse in Bendo Village, Gondang District, Tulungagung Regency, namely phonetic ambiguity, lexical ambiguity, and grammatical ambiguity. There are five things that cause this ambiguity, namely homophones, homonyms, polysemy, grammatical word formation, and deviations from the maxim of cooperation in the way of implementation. The use of ambiguity is the result of human creativity. The breadth of language makes humans have the flexibility to process words to bring out humor.
Keywords: Ambiguity, Discourse, Javanese Humor, Pragmasemantics.
Abstrak
Ambiguitas sering ditemukan dalam wacana humor. Ambiguitas muncul ketika pendengar atau pembaca sulit memahami tuturan. Bahasa lisan cenderung sering memunculkan ambiguitas. Ambiguitas digunakan untuk mengecoh pola pikir mitra tutur dan memelesetkan makna. Di dalam penelitian ini digunakan beberapa landasan teori, yaitu semantik leksikal, semantik gramatikal, ambiguitas, pragmasemantik, hal yang menentukan makna linguistik, dan humor linguistik. Penelitian ini bersifat deskriptif dan termasuk penelitian kualitatif. Tata cara pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dan metode cakap. Analisis data yang digunakan adalah metode padan pragmatis. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat tiga bentuk ambiguitas bahasa Jawa dalam wacana humor di Desa Bendo Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung, yaitu ambiguitas fonetik, ambiguitas leksikal, dan ambiguitas gramatikal. Terdapat lima hal yang menyebabkan ambiguitas tersebut, yaitu homofon, homonimi, polisemi, pembentukan kata secara gramatikal, dan penyimpangan maksim kerja sama cara pelaksanaan. Penggunaan ambiguitas merupakan hasil dari kreativitas manusia. Keluasan bahasa menjadikan manusia mempunyai kelonggaran mengolah kata untuk memunculkan humor.
Kata Kunci: Ambiguitas, Wacana, Humor Jawa, Pragmasemantik
- …