2 research outputs found

    HUBUNGAN DEPO MEDROKSI PROGESTERONE ACETAT (DMPA) DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA PENGGUNA AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DI BPM NURHASANAH KOTA BANDAR LAMPUNG

    Get PDF
    Kontrasepsi suntik 3 bulan memiliki kelebihan dan kekurangan, salah satu kekurangannya adalah terganggunya pola haid diantaranya adalah amenorrhea, menoragia dan muncul bercak(spotting), terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian, dan peningkatan beratbadan. Gangguan siklus menstruasi paling sering terjadi pada bulan pertama penyuntikan. TujuanPenelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Depo Medroksi Progesteron Acetat (DMPA)dengan ketidakterturan siklus haid pada pegguna akseptor KB suntik 3 bulan di BPM Kota BandarLampung tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain crosssectional.Populasi dalam peneltian ini adalah aksepetor KB suntik 3 bulan yang sudah menggunkanKB suntik minimal 1 tahun sampai batasa waktu penelitian di BPM Nurhasanah Kota BandarLampung yang berjumlah 306 orang. Tehnik pengambilan sampel menggunakan simple randomsampling dan didapatkan sampel sebanyak 174 responden. Data dikumpulkan dengan wawancara,menggunakan alat ukur kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat.Pengolahan data melalui uji chi square dengan tingkat kepercayaan 90%. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan antara DMPA dengan ketidakteraturan siklus haid padapengguna akseptor KB suntik 3 bulan di BPM Nurhasanah Kota Bandar Lampung Tahun 2015 denganp-value = 0,035 dan OR = 4,45

    GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA RHEUMATOID ARTHRITIS DI BAGIAN PENYAKIT DALAM RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG 2013

    Get PDF
    Rheumatoid Arthritis (RA) adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan dan kaki)mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalamsendi. Prevalensi RA lebih besar pada perempuan dibandingkan laki-laki dengan perbandingan sebesar 3:1, insidenmeningkat dengan bertambahnya usia, terutama pada perempuan. Insiden puncak adalah antara usia 40-60 tahun.Beberapa gambaran klinis pada Rheumatoid Arthritis, misalnya biasanya mengeluhkan kekakuan dan nyeri sendi yangprogresif dan terkenanya banyak sendi secara simetris dalam waktu beberapa minggu sampai bulan.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian studi deskriptif retrospektif. Populasi penelitian ini adalah seluruhpasien Rheumatoid Arthritis yang terdaftar di bagian penyakit dalam dan memiliki catatan Rekam Medik mulai dari Umur,Jenis Kelamin, Keluhan Utama dan Sendi yang terkena di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung 2013 berjumlah78 orang dengan sampel total populasi. Jenis data skunder yang tercatat di Bagian Rekam Medik. Analisis data denganmenggunakan tabel frekuensi.Hasil penelitian pada Distribusi Karakteristik penderita Rheumatoid Arthritis kebanyakan terdapat pada kelompokumur 47-53 tahun sebanyak 25 orang (32,1%), pada kebanyakan berjenis kelamin perempuan sebanyak 51 orang (65,4%)dibandingkan laki-laki 27 orang (34,6%), Nyeri sendi merupakan keluhan utama sebanyak 60 orang (76,9%), Lokasi sendiyang terkena kebanyakan Sendi tangan dan Kaki sebanyak 19 orang (24,4%)
    corecore