2 research outputs found

    SIFAT FISIK DAN MEKANIS PAPAN PARTIKEL TANPA PEREKAT DARI KAYU KEMIRI PADA KADAR OKSIDATOR YANG BERVARIASI

    Get PDF
    Penelitian ini ditujukan untuk menentukan kadar oksidator optimal dalam pembuatan papan partikel tanpa perekat dengan menggunakan perlakuan oksidasi. Bahan baku yang digunakan adalah partikel kayu kemiri (Aleurites moluccana) dengan ukuran lolos saringan 10 mesh. Partikel dalam kondisi kering udara dioksidasi dengan hidrogen peroksida dengan kadar yang bervariasi yaitu 5%, 10%, 15%, 20% berdasarkan berat kering partikel dan fero sulfat dengan kadar 5% dan 7,5% berdasarkan berat hidrogen peroksida. Papan dibuat dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 0,7 cm dengan kerapatan sasaran 0,75 g cm-3. Pengujian papan dilakukan dengan merujuk pada Japanese Industrial Standard (JIS) A 5908 2003. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar hidrogen peroksida menghasilkan papan partikel dengan stabilitas dimensi dan sifat mekanis yang semakin baik. Akan tetapi peningkatan kadar fero sulfat tidak berpengaruh secara signifikan pada perbaikan sifat fisik dan mekanis papan partikel. Papan partikel yang memiliki karakterisitik terbaik adalah papan partikel yang dibuat dengan perlakuan oksidasi menggunakan 20% hidrogen peroksida dan 7,5% fero sulfat. Stabilitas dimensi dan sifat mekanis papan partikel tanpa perekat tersebut memenuhi JIS A 5908 2003

    INOVASI TEKNOLOGI PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL RAMAH LINGKUNGAN TANPA MENGGUNAKAN PEREKAT

    No full text
    ABSTRAK AGROKOMPLEKS 2010Pengembangan teknologi pembuatan papan partikel melalui metode oksidasi menunjukkan bahwa produk yang dihasilkannya memiliki karakteristik yang unggul, khususnya dalam hal stabilitas dimensi dan modulus elastisitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan komponen kimia partikel kayu akibat perlakuan oksidasi, serta pengaruh perlakuan pendahuluan terhadap sifat fisik dan mekanis papan partikel. Jenis kayu yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemiri (Aleurites moluccana). Penelitian komponen kimia, dilakukan merujuk pada standar TAPPI untuk analisis kelarutan zat ekstraktif dalam berbagai pelarut, kadar holoselulosa, kadar selulosa, kadar hemiselulosa, serta kadar lignin. Analisis pengaruh perlakuan pendahuluan terhadap sifat fisik dan mekanis papan partikel dilakukan dengan menggunakan partikel yang lolos saringan 10 mesh. Partikel dalam kondisi kering udara diberi beragam perlakuan yaitu: perendaman dalam air panas selama 15 menit, 30 menit, 45 menit, dan 60 menit, perendaman dalam air dingin selama 48 jam, perendaman dalam NaOH 1 % selama 1 jam, dan partikel tanpa perlakuan. Partikel yang telah diberi perlakuan pendahuluan selanjutnya dikeringudarakan kemudian dioksidasi menggunakan hydrogen peroksida 20 % berdasarkan berat kering partikel, serta 5 % fero sulfat berdasarkan berat hydrogen peroksida. Partikel teroksidasi tersebut selanjutnya dibuat menjadi papan partikel dengan target kerapatan 0,75 g cm-3. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa kelarutan dalam berbagai pelarut, kadar holoselulosa, kadar selulosa, serta kadar hemiselulosa partikel cenderung meningkat akibat perlakuan oksidasi, akan tetapi kadar lignin cenderung menurun. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan oksidasi lebih cenderung mendegradasi lignin dibandingkan komponen karbohidrat. Papan partikel yang memiliki karakteristik terbaik adalah papan partikel yang dibuat dari partikel tanpa perlakuan pendahuluan. Hal ini mengindikasikan bahwa keberadaan zat ekstraktif tidak memberikan pengaruh negatif terhadap papan parti tanpa perekat yang dibuat dengan metode oksidasi. Dibandingkan dengan JIS A 5908-2003, papan partikel tanpa perekat yang dibuat dari partikel tanpa perlakuan pendahuluan memenuhi hampir semua parameter dalam standar, kecuali dalam hal keteguhan patah yang nilainya sedikit di bawah standar (79,11 kgf cm-2) dibandingkan dengan nilai minimum 80 kgf cm-2 yang ditetapkan dalam standar
    corecore