4 research outputs found

    Pengaruh Injeksi Larutan Gula Lontar Cair Terhadap Pertumbuhan Diameter Ranting Kesambi (Schleichera oleosa) Sebagai Inang Kutu Lak (Laccifer lacca)

    No full text
    <div style="text-align: justify;"> The Laccifer lacca lives parasitically on kesambi (Schleichera oleosa) which has branches that are not too old or not too young and are gray-green in color. The Laccifer lacca sticks its proboscis into the branch and reaches the phloem tissue. Kesambi that lacks phloem fluid will cause decreased growth, yellow leaves and fall off. The purpose of this study was to inject liquid palm sugar solution into kesambi plant tissue by using an injection pump technique or a multi-injection technique. This research was carried out through the process of injecting kesambi, inoculation of Laccifer lacca, maintenance, and measuring the growth of branch diameter. The diameter of the branch where the Laccifer lacca live can be divided into 3 sizes, namely large (> 0.74 cm), medium (0.50–0.74 cm), and small (< 0.50 cm). The growth of branch diameter did not show a significant difference of 0.3 cm/5 months of observation at all concentrations of LGCL.</div>Kutu lak (Laccifer lacca) hidup parasit pada kesambi (Schleichera oleosa) yang memiliki ranting tidak terlalu tua atau tidak terlalu muda dan berwarna hijau keabuan. Kutu lak menancapkan belalainya ke ranting sampai pada jaringan floem. Kesambi yang kekurangan cairan floem akan menyebabkan menurunnya pertumbuhan, daun menguning dan rontok. Tujuan penelitian ini untuk menginjeksikan larutan gula cair lontar (LGCL) kedalam jaringan tanaman kesambi dengan menggunakan teknik pompa injeksi atau teknik multi injeksi. Penelitian ini dilakukan melalui proses injeksi kesambi, inokulasi kutu lak, pemeliharaan, dan pengukuran pertumbuhan diameter ranting. Diameter ranting tempat hidup kutu lak dapat di bagi menjadi 3 ukuran, yaitu besar (> 0,74 cm), sedang (0,50–0,74 cm), dan kecil (< 0,50 cm). Pertumbuhan diameter ranting tidak menunjukkan perbedaan nyata yaitu sebesar 0,3 cm/5 bulan pengamatan pada semua konsentrasi LGCL

    Pengaruh Media Tanam terhadap Laju Pertumbuhan Bibit Kopi (Coffea sp)

    No full text
    Coffee is a superior commodity that has a high selling value. Good coffee seedlings can produce high quality coffee. The use of planting media in coffee seedling is expected to have a positive impact on coffee growth. This research used a completely randomized design (CRD) with a single factor pattern consisting of 4 treatments, each treatment repeated 3 times. The media used are soil as control media (T0) = (100%), soil and sand (T1) in a ratio of (1:1), soil, sand, compost (T2) in a ratio of (1:1:1), soil, biocar compost sand (T3) in the ratio (1:1:1). here were 4 treatment combinations and were repeated 3 times so that there were 12 experimental units. The results of the research showed that (i) The treatment of soil: sand: biochar compost had a significant effect on the growth of coffee plants. This can be seen from the real influence on the parameters of number of leaves and stem diameter. (ii) Soil planting media treatment: sand: biochar compost is the best planting media treatment in increasing the growth of coffee plants. This can be seen from the highest values in the parameters of plant height, number of leaves, and stem diameter. The treatment of soil: sand: biochar compost had a significant effect on the growth of the number of leaves and stem diameter.Kopi merupakan komoditi unggulan yang memiliki nilai jual yang tinggi. pembibitan kopi yang baik dapat menghasilkan kopi yang berkualitas tinggi. Penggunaan media tanam dalam pembibitan kopi diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan kopi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktor tunggal yang terdiri dari 4 perlakuan, setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Media yang digunakan yaitu Tanah sebagai media control (T0) = (100%), tanah dan pasir (T1) dengan perbandingan (1:1), tanah, pasir, kompos (T2) dengan perbandingan (1:1:1),, tanah, pasir kompos biocar (T3) dengan perbandingan (1:1:1). yang terdapat 4 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (i) Perlakuan media tanam tanah : pasir : kompos biochar berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman kopi. Hal ini terlihat dengan adanya pengaruh nyata terhadap parameter jumlah daun, diameter batang. (ii) Perlakuan media tanam tanah : pasir : kompos biochar merupakan perlakuan media tanam terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman kopi. Hal ini terlihat nilai tertinggi pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang Perlakuan media tanam tanah : pasir : kompos biochar berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan jumlah daun dan diameter batang

    The Effect of Cultivation Conditions on Sacha Inchi (Plukenetia volubilis L.) Seed Production and Oil Quality (Omega 3, 6, 9)

    No full text
    Sacha Inchi (Plukenetia volubilis Linneo, Euphorbiaceae) is known as a Peruvian seed containing a high level of unsaturated fatty acids, such as α-linolenic acid (Omega-3), linoleic acid (Omega-6), and oleic acid (Omega-9). These essential fatty acids are important functional foods due to their benefits for human health. Considering its benefits, it is necessary to find the right cultivation conditions to develop Sacha Inchi in Indonesia, where it has not been widely cultivated. This study aimed to determine the adaptability of Sacha Inchi to different cultivation conditions and the effects of these conditions on seed production and oil quality. Sacha Inchi plants were cultivated under three different cultivation conditions (open area, mixed cultures, and agroforestry) and the seeds were harvested monthly to determine the seed production and oil quality. The results showed that seed production in the open area was higher than in other conditions. The highest oil yield from monthly harvesting was found in mixed cultures. Interestingly, the level of Omega-3 content in the agroforestry condition was higher compared to other conditions. The level of Omega-6 and Omega-9 content in the open area was higher than in mixed cultures and agroforestry. However, the content of unsaturated fatty acids in the three different cultivation conditions was not significantly different, being 91.88% in the open area, 92.53% in mixed cultures, and 92.97% for agroforestry. In conclusion, the cultivation of Sacha Inchi under open areas is recommended due to its seed productivity which will affect the total oil production

    PENGHIJAUAN LAHAN PERTANIAN OEBKIN DESA NAIOLA TIMUR KECAMATAN BIKOMI SELATAN KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA

    No full text
    Abstrak Penghijauan merupakan kegaitan penanaman kembali pohon yang telah ditebang, maupun di lahan kosong, dengan tujuan lahan tersebut dapat dipulihkan, dapat digunakan dan ditingkatkan kesuuran tanah serta melindungi air tanah seingga tindak mudah menguap. Masyarakat Oebkin umumnya bermata pencaharian sebagai petani dan berternak yang menggantungkan hidupnya pada pengolahan lahan yang ada disekitarnya. Lahan yang diolah merupakan lahah permanen yang diperoleh dari hasil penebangan pohon untuk dijadikan lahan pertanian untuk ketersediaan pangan dan pakan. Semaki tinggi kegiata pembukaan lahan menyebabkan kegundulan hutan dan kegersangan. Terdapat banyak lahan yang hanya terisi dengan tanaman rumputan liar, sehingga pada musim kemarau dareah Oebkin terjadi kebakaran dan dimusim hujan terjadi erosi permukaan. Melakukan gerakan penghijauan dengan menanam tanaman dari jenis tanaman berkayu, tanaman perkebunan dan rumput-rumputan yang berguna bagi masyarakat Oebkin. Masalah yang berkaitan dengan penghijauan bagi Masyarakat Oebkin dapat diuraikansebagai berikut: (1) Masih belum diterapkannnya program penghijauan secara berkala di Oebkin; (2) Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan terutama dalam hal penghijauan, dibuktikan dengan masih kurangnya pohon yang bisa menghijaukan Desa Oebkin (3) Masih belum adanya program penghijauan yang melibatkan akademisi dan mahasiswa secara bersama-sama untuk mencintai lingkungan. Manfaat dari pengabidian ini adalah menjadikan Oebkin sebagai cikal bakal Desa hijau yang sadar akan lingkungan yang diharapkan program ini bisa berkelanjutan melalui kesadaran menghijaukan lingkungan yang kemudian memberikan multi effect kepada lingkungan sekitar untuk turut menghijaukan lingkungan Kefamenanu secara umum. Kata Kunci: Penghijauan; Tanaman; Oebkin; &nbsp
    corecore