2 research outputs found

    Perbedaan Tekanan Intracuff Endotracheal Tube Antara Posisi Kepala-Leher Netral Dan Lateral Rotasi Pada Pasien Terintubasi

    No full text
    Cuff Endotracheal Tube (ETT) berfungsi menyegel jalan napas sehingga dapat memfasilitasi ventilasi tekanan positif dan mencegah aspirasi akibat sekret subglotis. Perubahan posisi kepala-leher dapat mempengaruhi tekanan intracuff ETT. Peningkatan ataupun penurunan tekanan intracuff ETT dapat menyebabkan banyak morbiditas. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh lateral rotasi kepala-leher terhadap tekanan intracuff ETT. Empat puluh (40) pasien berusia 18-64 tahun yang menjalani operasi elektif dengan anestesi umum dipilih dalam penelitian ini. Setelah intubasi endotrakeal, cuff ETT dikembangkan dengan teknik minimal occlusive volume. ETT ditempatkan di sisi kanan mulut. Perubahan tekanan intracuff ETT dinilai sebelum dan sesudah perubahan posisi. Tekanan intracuff ETT diukur dengan cuff inflator pada posisi kepala netral. Setelah lateral rotasi kepala-leher (60 derajat), tekanan intracuff diukur kembali. Nilai rata-rata tekanan intracuff meningkat dari 25,5+1,64 menjadi 29,4+1,71 cmH2O setelah lateral rotasi kepala-leher (p=0,000). Terdapat perbedaan yang signifikan antara posisi netral dan lateral rotasi kepala (p<0,05). Penggunaan teknik minimal occlusive volume dengan volume pengembangan 4 hingga 7 cc mampu menghasilkan tekanan intracuff ETT antara 22 hingga 28 cmH2O (rentang normal 20-30 cmH2O). Perbedaan tekanan intracuff ETT setelah lateral rotasi kepala-leher adalah 3,9+1,31 cmH2O. Tekanan intracuff ETT secara signifikan lebih tinggi setelah perubahan posisi kepala-leher dari posisi netral ke lateral rotasi. Pengukuran tekanan intracuff paska lateral rotasi kepala bermanfaat untuk menghindari kemungkinan efek samping dari perubahan tekanan terkait posisi. Kami juga merekomendasikan untuk menggunakan teknik minimal occlusive volume dengan volume pengembangan 4 sampai 7 cc untuk mengembang cuff ETT jika perangkat cuff inflator tidak tersedia

    Perbedaan Tekanan intracuff Endotracheal Tube Antara Posisi Supine Dan Posisi Prone Pada Pasien Terintubasi Di Kamar Operasi Elektif Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar Malang.

    No full text
    Cuff Endotracheal Tube (ETT) berfungsi menyegel jalan napas sehingga dapat memfasilitasi ventilasi tekanan positif dan mencegah aspirasi akibat sekret subglotis. Perubahan posisi dapat mempengaruhi tekanan intracuff ETT. Peningkatan ataupun penurunan tekanan intracuff ETT dapat menyebabkan banyak morbiditas. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perubahan posisi terhadap tekanan intracuff ETT. Tiga puluh (30) pasien berusia 18-65 tahun yang menjalani operasi elektif dengan anestesi umum dipilih dalam penelitian ini. Setelah intubasi endotrakeal, cuff ETT dikembangkan dengan teknik minimal occlusive volume. ETT ditempatkan di sisi kanan mulut. Perubahan tekanan intracuff ETT dinilai sebelum dan sesudah perubahan posisi. Tekanan intracuff ETT diukur dengan cuff inflator pada posisi supine. Setelah Posisi Prone, tekanan intracuff diukur kembali. Nilai rata-rata tekanan intracuff meningkat dari 24,70+1,15 menjadi 26,17+0,98 cmH2O setelah Posisi Prone (p=0,000). Terdapat perbedaan yang signifikan antara posisi netral dan lateral rotasi kepala (p<0,05). Penggunaan teknik minimal occlusive volume dengan volume pengembangan 10 cc mampu menghasilkan tekanan intracuff ETT antara 23 hingga 28 cmH2O (rentang normal 20-30 cmH2O). Perbedaan tekanan intracuff ETT setelah Posisi Prone adalah 1,47+0,51 cmH2O. Tekanan intracuff ETT secara signifikan lebih tinggi setelah perubahan posisi dari posisi supine ke Posisi Prone. Pengukuran tekanan intracuff bermanfaat untuk menghindari kemungkinan efek samping dari perubahan tekanan terkait posisi. Kami juga merekomendasikan untuk menggunakan teknik minimal occlusive volume dengan volume pengembangan 10 cc untuk mengembang cuff ETT jika perangkat cuff inflator tidak tersedia
    corecore