4 research outputs found

    Karakteristik Gambaran Faal Paru Berdasarkan Pemeriksaan Spirometri Pada Pasien Dengan Suspek Tumor Paru dan Mediastinum Di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.

    No full text
    Keganasan paru merupakan penyakit paru yang memiliki tingkat kematian tertinggi di dunia. Pemeriksaan untuk mengetahui keadaan fungsi paru dengan menggunakan spirometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi faal paru pasien dengan suspek tumor paru dan mediastinum di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang berdasarkan usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, dan diagnosis suspek tumor paru dan mediastinum. Penelitian penelitian deskriptif analitik, pendekatan cross-sectional dengan menggunakan data rekam medis Januari 2018 – Desember 2019 kemudian dilakukan uji spearman. Hasil penelitian menunjukkan pasien dengan suspek tumor paru dan mediastinum paling banyak diderita pada rentang usia 51-60 tahun, jenis kelamin terbanyak laki-laki, diagnosis terbanyak tumor paru. Hasil interpretasi pemeriksaan spirometri terbanyak menunjukkan retriksi, dan indeks massa tubuhnya normal. Hasil analisis hubungan gambaran faal paru memiliki p-value 0,814 pada suspek diagnosis tumor paru dan mediastinum, 0,003 pada jenis kelamin, dan 0,360 pada indeks massa tubuh. Penelitian ini dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara gambaran faal paru dengan jenis kelamin dan tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara gambaran faal paru dengan diagnosis suspek tumor paru dan mediastinum dan indeks massa tubuh

    Analisis D-Dimer dengan Gangguan Oksigenasi dan Derajat Keparahan Pasien Covid-19 Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

    No full text
    Pada bulan Desember 2019 di Wuhan, China, ditemukan jenis pneumonia baru yaitu COVID-19 yang kemudian diidentifikasi sebagai Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). WHO menyatakan bahwa COVID-19 dapat menyebar secara cepat sehingga menimbulkan pandemi global. Peradangan yang berlebihan serta kondisi kekurangan oksigen pada pasien COVID-19 yang parah merupakan predisposisi pasien mengalami trombosis dengan temuan bukti koagulopati. D-dimer merupakan produk sampingan dari proses pembekuan darah yang terbentuk akibat aktivasi enzim plasmin. D-dimer berfungsi sebagai alat diagnosis pada penyakit dengan keterlibatan gangguan trombotik. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan nilai D-dimer dengan gangguan oksigenasi dan derajat keparahan pada pasien COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan sampel berupa rekam medis yang diambil pada bulan Mei hingga Juni 2022. Sebanyak 53 rekam medis digunakan sebagai sampel penelitian dan dilakukan pengolahan data menggunakan SPSS. Nilai D-dimer menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap tingkat derajat keparahan pada pasien COVID-19 (p=0.006) pada kelompok ringan dan sedang (2.03 ± 0.38) serta berat dan kritis (8.00 ± 2.95). Nilai D-dimer menunjukkan hubungan berbanding terbalik terhadap rasio PaO2/FiO2 (p=0.885, r=-0.119). Kesimpulan penelitian ini adalah nilai D-dimer memiliki hubungan lurus terhadap derajat keparahan pasien COVID-19 serta hubungan yang berbanding terbalik terhadap rasio PaO2/FiO2, tetapi tidak menunjukkan hubungan terhadap nilai PaO2

    C-Reactive Protein (CRP) Sebagai Prediktor Mortalitas Pada Pasien Covid-19

    No full text
    Latar Belakang : Coronavirus Desease 2019 (COVID-19) merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. COVID-19 tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae. Kasus COVID-19 Pertama kali dilaporkan di Wuhan, China pada tanggal 17 November 2019. Hingga kini, COVID-19 sudah menyerang setidaknya 4,17 Juta orang, dan mengakibatkan 4,55 juta kasus kematian. Penularan COVID-19 melalui droplet sehingga akan mengakibatkan penularan secara cepat dan meluas. COVID-19 akan menyerang manusia melalui reseptor ACE-2 dan akan mengakibatkan pneumonia berat yaitu Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), yang disinyalir menjadi penyebab kematian terbesar pada kasus COVID-19. ARDS terjadi akibat pelepasan sitokin proinfalmasi yang tidak terkontrol, sehingga terjadi badai sitokin. Sitokin proinflamasi meliputi IL-6, Ferritin, D-Dimer, Limfopenia, Trombositopenia, LDH, dan CRP. Untuk mengurangi angka kematian akibat COVID-19, diperlukan penelitian mengenai prediktor mortalitas pada COVID-19. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah CRP dapat digunakan sebagai prediktor mortalitas pada COVID-19. Metode : Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cohort retroperspective untuk mengetahui hubungan CRP dengan mortalitas pada pasien COVID-19. Kesimpulan : CRP pada pasien non-survivor COVID-19 akan mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan pasien survivor COVID19, sehingga parameter CRP dapat digunakan sebagai prediktor mortalitas COVID-19 dengan AUC = 0,835, cut-off CRP = 10,345; RR = 13,257 (IK 95% 1,868 – 94,602)

    Analisis risiko Obstructive Sleep Apnea dengan STOPBANG dan Gangguan mental dengan SRQ-20 pada pasien COVID-19 rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang

    No full text
    Wabah pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui ditemukan di Wuhan, Hubei, China pada 31 Desember 2019. Patogen penyebab kemudian teridentifikasi sebagai severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARSCoV- 2), dan penyakitnya disebut coronavirus disease 2019 (COVID-19) oleh World Health Organization (WHO). Pasien konfirmasi COVID-19 dengan gejala berat harus menjadi rawat inap ataupun isolasi mandiri yang akan menyebabkan stres fisik karena kurangnya ruang untuk aktivitas, interaksi sosial terbatas, dan kecemasan terkait infeksi yang dialami. Gangguan tidur lazim terjadi pada pasien yang menjalani isolasi mandiri, yang paling sering terjadi adalah Obstructive Sleep Apnea. Sehingga dapat dikatakan bahwa COVID-19 adalah stresor dari luar yang berperan dalam terjadinya gangguan tidur dan gangguan mental pada pasien terkonfirmasi COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis risiko Obstructive Sleep Apnea dan gangguan mental pada pasien COVID-19 rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah case-control dengan kelompok sampel pasien konfirmasi COVID-19 yang menjalani rawat inap dan kelompok kontrol yaitu individu yang belum pernah terkonfirmasi dan tidak pernah menjalani rawat inap COVID-19. Sebanyak 35 data yang digunakan dalam penelitian ini dan diolah menggunakan SPSS. Risiko Obstructive Sleep Apnea terdapat perbedaan signifikan antara kelompok sampel dan kontrol (p=0,04, r= 5,176) sedangkan gangguan mental menunjukan hasil yang berkebalikan dimana tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok sampel dan kelompok kontrol (p=0,22). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan signifikan Obstructive Sleep Apnea yang signifikan pada kelompok sampel dan kontrol, namun tidak terdapat perbedaan gangguan mental yang signifikan
    corecore