28 research outputs found

    Analisis Minimalisasi Defect Waste Dengan Value Stream Mapping (Studi Kasus Di Pt.x, Supplier Pt.philips Indonesia Sier)

    Get PDF
    Penelitian ini berupaya untukmengeliminasi waste yang terjadi pada PT. X (supplier PT. Philips Indonesia SIER). Berdasarkanhasil interview dengan pihak PT. Philips Indonesia SIER diperoleh fakta bahwa selama ini PT. X masih mengalami masalah berupa keterlambatan pengiriman LIW ke PT. Philips Indonesia SIER. Setelah dilakukan pembicaraan dengan salah satu pihak dari PT. X, diperoleh informasi bahwa Perusahaan ini belum memiliki gambaran aliran produksi, sehingga membuat Perusahaan belum mengetahui jenis-jenis kegiatan yang tergolong defects waste didalam kegiatan produksi PT. X. Olehkarena itu, peneliti merasa perlu untuk menerapkan konsep lean manufacturing dengan metode value stream mapping di PT. X agar waste yang ada di PT. X dapat segera diminimalisasi.Pada penelitian ini, dilakukan pengambilan data primer, yang berupa data cycle time, waktu kegiatan non-produktif, dan stasiun produksi di PT. X, serta data sekunder, yang meliputi data change over time, persentase defect, uptime dan jumlah mesin. Selanjutnya data-data tersebut digambarkan dalam sebuah aliran produksi yang menggambarkan kondisi area produksi Perusahaan dengan menggunakan value stream mapping, yang disebut dengan current state map, selanjutnya dilakukan analisa terhadap kegiatan yang bersifat value added dan non-value added, untuk kemudian dilakukan proses minimalisasi defect waste dengan memberikan rekomendasi perbaikan yang sesuai dengan masalah utama yang dimiliki Perusahaan, dan pada penelitian ini adalah minimalisasi lead time. Hasil dari penelitian ini adalah berupa penyusunan tindakan perbaikan dengan menggunakan continous improvement tools jidoka dan kanban, sehinggadiharapkan defect produk pada stasiun welding process Perusahaan akan turun. Dengan kondisi penurunan defect, maka lead time yang diperlukan untuk memproduksi 1.000.000 pieces LIW normal typeadalah5,852 hari (dalam kondisi tidak maintenance) dan 6,066 hari (dalam kondisi maintenance)Dengan kondisi tersebut, makaPT. X dapat memenuhi lead time yang telah ditetapkan oleh PT. Philips Indonesia SIER (5,852 hari < 7 hari)

    Perancangan Tata Letak Lantai Produksi Dengan Pendekatan Group Technology Untuk Mengurangi Jarak Material Handling (Studi Kasus Di PT Indonesian Marine Corp. Ltd Divisi Boiler Singosari-malang)

    Get PDF
    Tata letak fasilitas pada lantai produksi PT Indomarine Divisi Boiler saat ini belum menerapkan salah satu dari empat jenis layout yang umum digunakan (process layout, product layout, fixed position layout, group technology layout) sehingga terjadi perpindahan material yang cukup jauh dari workshop satu ke workshop lain dan akan menyebabkan adanya aliran material kurang teratur, frekuensi perpindahan material lebih tinggi dan jarak perpindahan material yang lebih panjang. Untuk itu perlu dilakukan pengelompokan mesin berdasarkan kemiripan komponen yang diproduksi dengan menggunakan pendekatan group technology untuk mengurangi jarak perpindahan material. Penelitian ini menggunakan pendekatan group technology dengan metode clustering (SLC, CLC, ALC). Untuk mengoptimalkan layout usulan yang mencakup sel-sel mesin dan departemen lain terkait dengan aliran material digunakan algoritma CRAFT dengan bantuan software WinQsb. Metode terpilih yang dijadikan dasar pembentukan sel mesin adalah metode SLC yang menghasilkan 10 sel mesin dengan nilai group efficiency 0,846. Layout usulan baru yang telah dioptimalkan dengan algoritma CRAFT dapat memberikan pengurangan jarak material handling dari 71.935,23 m menjadi 63.003,0 m sehingga mengalami penurunan sebesar 8.932,23 m atau 12,41% dari total jarak pada layout awal

    Evaluasi Proses Produksi Sebagai Upaya Untuk Meminimasi Waste Dengan Pendekatan Lean Six Sigma (Studi Kasus: PT Temprina Media Grafika Malang)

    Get PDF
    PT Temprina Media Grafika Malang merupakan salah satu Perusahaan yang bergerak dibidang percetakan. Pada proses produksinya masih terjadi waste yang perlu untuk diminimasi khususnya pada proses produksi buku. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis waste yang terjadi dalam proses produksi, menganalisis faktor-faktor penyebab waste, serta memberikan usulan pebaikan untuk meminimasi waste. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah lean six sigma yang merupakan kombinasi antara lean dan six sigma untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi pemborosan (waste) dalam upaya perbaikan proses yang berkelanjutan (continuous improvement). Pada penelitian ini dilakukan dengan tahap DMAIC sesuai dengan langkah dalam six sigma. Dari ketujuh kategori waste, teridentifikassi enam jenis waste yang terjadi pada proses produksi buku, yaitu waiting, unnecessary inventory, defect, overproduction, unnecessary motion, dan transportation. Terdapat tiga waste yang paling berpengaruh yaitu waiting, unnecessary inventory dengan defect. Rekomendasi perbaikan yang diusulkan dalam penelitian ini didasarkan dari hasil identifikasi CTQ waste yang telah dianalisis menggunakan fishbone diagram, FMEA, dan AHP untuk menentukan rekomendasi yang diprioritaskan dengan mempertimbangkan faktor biaya, teknis, dan SDM . Hasil rekomendasi yang diprioritaskan dari penelitian ini adalah melakukan perawatan mesin secara rutin dan tepat, tidak hanya dilakukan ketika mesin mengalami kerusakan (preventive maintenance)

    Upaya Peningkatan Kualitas Produk Kendang Jimbe Menggunakan Qfd Dengan Mempertimbangkan Dampak Terhadap Lingkungan

    Get PDF
    Persaingan di dunia industri semakin meningkat seiring dengan munculnya para pelaku bisnis di berbagai bidang. Salah satu bentuk persaingan industri yang mendominasi akhir-akhir ini adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Akan tetapi, realita yang terjadi UMKM belum mampu menghasilkan produk yang standar antara satu produk dengan produk yang lain. Selain itu, konsumen dewasa ini sangat teliti dalam hal kualitas produk baik secara fungsi dan tampilan maupun keramahannya terhadap lingkungan. Pada penelitian ini menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Metode ini digunakan untuk merencanakan dan mengembangkan produk kendang jimbe secara terstruktur dengan harapan dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Selain itu, penelitian ini menambahkan cara mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan produksi kendang jimbe. Sehingga harapannya produksi kendang jimbe akan terus berkarya tetapi tetap memperhatikan lingkungan Berdasarkan hasil analisis,konsep produk baru yang diusulkan memakai kayu nangka, memakai tali dengan warna yang bervariasi, dan variasi desain kendang jimbe yang lebih beragam khususnya pada pemberian motif. Konsep baru meberikan selisih biaya produksi sebesar Rp 1.555,00 dari konsep lama. Hal ini dikarenakan pengurangan biaya kayu sebesar Rp 1.855,00 dan penambahan biaya dalam penggunaan tali sekitar Rp 300,00. Atribut lain yang perlu diperhatikan adalah ketahanan kendang jimbe terhadap serangan serangga atau jamur dan pemberian motif pada badan kendang jimbe. Perlakuan untuk mengurangi dampak negatif lingkungan seperti optimisasi dalam penggunaan bahan baku dan penggunaan alat-alat pada saat kegiatan produksi

    Implementasi Metode Value Stream Mapping Sebagai Upaya Meminimalkan Waste (Studi Kasus: Subbagian Assembly Di PT Selatan Jadi Jaya, Sidoarjo)

    Get PDF
    PT Selatan Jadi Jaya merupakan Perusahaan yang memproduksi battery yang dijual di dalam negeri maupun luar negeri. Dalam subbagian assembly PT SJJ masih terdapat beberapa permasalahan yang dapat dikategorikan sebagai waste. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Value Stream Mapping, untuk memudahkan dalam proses identifikasi waste digunakan metode Process Activity Mapping (PAM). Waste yang telah diidentifikasi dikelompokkan menurut kategori seven waste. Seven waste tersebut kemudian dirangking dengan metode Waste Assessment Model (WAM). Hasil akhir dari metode WAM dikali dengan frekuensi terjadinya waste, dipilihlah proses dengan bobot waste tertinggi. Proses terpilih adalah proses heat sealing. Dilakukan analisa akar penyebab waste dengan diagram Ishikawa. Berdasarkan akar penyebab waste, maka dirancanglah usulan perbaikan. Perbaikan pertama yang diusulkan berupa perancangan sistem kanban, usulan perbaikan kedua yaitu perancangan palet, usulan perbaikan ketiga adalah pemberian alat pelindung diri berupa ear plug kepada operator. Setelah diberikan usulan rekomendasi maka dapat digambarkan prediksi future state map

    Analisis Peningkatan Kualitas Pelayanan Bengkel Dengan Metode Servqual, IPA, Dan Indeks Pgcv (Studi Kasus Di PT. Astra International Tbk-daihatsu Branch Office Malang)

    Full text link
    Berdasarkan hasil dari kuesioner terbuka yang diberikan kepada pelanggan Divisi Bengkel PT. Astra International Tbk-Daihatsu Branch Office Malang, masih terdapat keluhan-keluhan terkait dengan pelayanan yang diberikan pihak bengkel.Salah satu keluhannya adalah waktu untuk mendapatkan pelayanan dari Service Advisor yang cukup lama. Adanya keluhan tersebut menandakan ketidakpuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan pihak bengkel.Selain itu pihak bengkel juga belum melakukan pengukuran terkait dengan kepuasan pelanggan yang mewakili sepenuhnya keluhan pelanggan divisi bengkel serta belum adanya pertimbangan prioritas usulan perbaikan kualitas yang dilakukan pihak bengkel. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu analisis dan perbaikan kualitas pelayanan yang terarah agar pelayanan yang diberikan pihak bengkel dapat maksimal. Metode yang digunakan adalah Gap skor Servqual untuk menentukan tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan berdasarkan tingkat ekspektasi dan performansi. Kemudia metode Importance-performance Analysis dan Potential Gain in Customer Value untuk menentukan prioritas kriteria pelayanan yang harus ditingkatkan. Hasil dari penelitian ini adalah Saran perbaikan pelayanan berdasrkan tingkat prioritas pelayanan yang harus ditingkatkan. Beberapa saran perbaikan pelayanan yang dapat dilakukan adalah memaksimalkan layanan Daihatsu Mobile Service dengan menambah anggota tim, pemberian reward pada teknisi dan karyawan dengan kinerja terbaik, menambah jumlah Service Advisor menjadi 5 orang, memberikan pelatihan pada Service Advisor, Customer Service, dan karyawan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, dan sebagainya

    Analisis Risiko Operasional Pada Departemen Logistik Dengan Menggunakan Metode Fmea

    Get PDF
    PT XYZ Malang merupakan salah satu Perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini memproduksi ready mix dan pre cast. PT XYZ Malang merupakan cabang yang baru dibangun di Malang dengan pusat Perusahaan berada di Pasuruan. Dalam kondisi ini dibutuhkan pengelolaan operasional logistik yang baik. Pada Departemen Logistik PT XYZ masih belum optimal dalam pengelolaan operasional logistiknya dikarenakan masih banyak keterlambatan bahan baku, cacat material, pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur, dan kegiatan operasional lain yang masih terdapat kesalahan dalam pelaksanaannya. Dari permasalahan tersebut dicari apa penyebabnya, indikasi risiko akan terjadinya, dan solusi pemecahan dari permasalahan tersebut.Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk mengetahui risiko, tingkatan risiko dan penanganan risiko menggunakan metode Failure Mode And Effect (FMEA), Fault Tree Analysis (FTA), dan brainstorming Dari hasil mode dan effect dibuat kuisioner yang bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap setiap jenis risiko. Hasil kuisioner diolah untuk mengetahui risiko tertinggi yang ada pada Departemen Logistik. Kemudian dari risiko tertinggi inilah yang akan dipecahkan akar permasalahannya dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA). Dari hasil FTA diketahui bahwa terdapat 5 nilai risiko kritis yang diperlukan penanganan. Risiko kritis yang terdapat pada Departemen Logistik adalah proses pengelolaan inventory, pengawasan gudang, sirkulasi spare part, kegiatan administrasi, dan pengelolaan SDM.. Usulan perbaikan untuk risiko kritis yang ada pada Departemen Logistik adalah Kepala Departemen Logistik dapat mengambil kebijakan dengan mengangkat kepala bagian setiap kegiatan Departemen Logistik, diperlukan pelatihan terhadap karyawan terutama pada karyawan yang baru, Departemen Logistik seharusnya membuat jadwal piket untuk perawatan gudang, penambahan kriteria penilaian pada pemilihan supplier, dan evaluasi kuota karyawan pada Departemen Logistik sesuai dengan kebutuhan Departemen Logistik

    Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Metode Performance Prism (Studi Kasus PT. Pln (Persero) Area Malang)

    Full text link
    Pengukuran kinerja merupakan proses untuk mengetahui kesuksesan yang dicapai organisasi atau individu dalam mencapai tujuannya. Pengukuran kinerja akan bermanfaat bagi banyak organisasi. Salah satu manfaatnya adalah menyediakan suatu pendekatan yang terfokus pada rencana strategis, tujuan dan performansi. Selain itu terdapat pula suatu pelaporan kinerja pada top management. Pengukuran kinerja tingkat korporasi merupakan tolak ukur penting yang dapat menunjukkan bagaimana performansi Perusahaan secara keseluruhan.Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kinerja tingkat korporasi Perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui nilai performansi Perusahaan secara keseluruhan. Hasilpenelitian menggunakan metode Performance Prism didapatkan nilai indeks total sebesar 8,269 yang masuk dalam katagori hijau, sehingga dapat dinyatakan kinerja Perusahaan secara keseluruhan telah memenuhi performa yang diharapkan. Kata kunci (keywords):Pengukuran Kinerja, Performance Prism, Stakeholder, Objective Matriks, Key Performance Indicato

    Perancangan Tata Letak Fasilitas Produksi Pestisida II Dengan Metode Computerized Relationship Layout Planning (Corelap) Untuk Meminimasi Material Handling (Studi Kasus: PT. Petrokimia Kayaku Gresik)

    Full text link
    PT. Petrokimia Kayaku merupakan Perusahaan pembuat pestisida, produk hayati dan bahan kimia pertanian lainnya. Saat ini, di lantai produksi pestisida II PT. Petrokimia Kayaku memiliki rencana untuk perluasan dari layout lama ke area yang baru dikarenakan di tempat yang lama memiliki luas area yang sempit, sehingga dalam hal ini dibutuhkan perancangan tata letak fasilitas. Pada penelitian ini dilakukan analisis dan perhitungan mengenai tata letak fasilitas dengan mempertimbangkan hasil perhitungan jarak dan biaya material handling. Jarak dan biaya material handling dari layout existing adalah 219, 5 meter dan Rp 202.099,-/hari. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai perbandingan dengan analisis layout usulan. Untuk mendapatkan layout usulan, digunakan perhitungan dan analisis dengan menggunakan metode CORELAP. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perhitungan metode CORELAP menghasilkan jarak dan biaya material handling yang lebih kecil dari layout existing yaitu 165, 2 meter dan Rp. 130.441,-/hari. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil perancangan tata letak yang dihasilkan dengan metode CORELAP lebih efisien daripada layout existing

    Perancangan Website E-commerce Guna Membangun Sistem Layanan Informasi Bisnis Indekost Dengan Menggunakan Codeigniter

    Get PDF
    Perkembangan teknologi internet memberikan kesempatan untuk pengaplikasian dalam setiap aktivitas manusia termasuk dalam bidang bisnis khususnya bisnis indekost. Penelitian ini menerapkan pengembangan sebuah solusi teknologi informasi pada permasalahan bisnis rumah indekost dengan perancangan prototype website e-commerce.Teknologi informasi merupakan bagian yang vital untuk penyaluran informasi dari segi manajemen dan komunikasi ditengah lingkungan bisnis modern.Pada sistem aplikasi ini berguna untuk menyalurkan informasi untuk periklanan dan penjualan jasa yang berhubungan dengan bisnis indekost untuk kepuasan kebutuhan mahasiswa.Sistem aplikasi ini membantu mahasiswa untuk menemukan rumah indekost yang sesuai keinginan dan membantu pemilik indekost untuk mengiklankan lokasi rumah indekost. Pada penelitian ini, menggunakan metode pengembangan sistem SDLD (System Development Life Cycle) yang dimulai dengan tahap perencanaan sistem, analisis kebutuhan sistem, desain program, implementasi sistem, kemudian pengujian sistem. Software pendukung aplikasi ini dengan menggunakan framework codeigniter. Prototype E-commerce ini telah diuji dari segi verifikasi, validasi, dan pengujian prototype.Dari hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Prototype E-commerce ini telah berhasil dan sesuai dengan tujuan perancangan sistem
    corecore