2 research outputs found

    comparative advantage

    Get PDF
    The purpose of this paper was to analyze the advantage production of fresh milk on the self- dependent and business partnerships of dairy farmers in South Sulawesi Province, Indonesia. A purposive sampling and secondary data collection from the Regency, District and Villages were conducted in May- June\ud 2010. The primary data was o btained by direct interviews with the sampled respondents in addition to an in-depth interviews using questionnaire surveys while the secondary data was collected from some selected institutions. The self-dependent sampled population was based on the dairy farmers in Enrekang Regency, South Sulawesi Province, while the farmers who relied on business partnerships were from Sinjai Regency. A Policy Analysis Matrix (PAM) was used to analyze statistically of the data obtained. The results of this study showed that the production of fresh milk entrepreneurs was not that competitive and less profitable compared to the self dependent dairy farmers. It can be concluded that the current Indonesian government policy on dairy farming business partnerships did not favor the local farmers. It implies that a new bureaucratic reform in the current government policy for such business enterprises needs to be urgently revised. Future work is recommended to study on how to improve the local production of individual small scale farmers who did not rely on government partnerships

    MEMBANGUN SINERGITAS PENGETAHUAN LOKAL DAN PENGETAHUAN MODERN DALAM PENGEMBANGAN TERNAK SAPI POTONG

    No full text
    Suksesnya pembangunan peternakan sangat bergantung pada adopsi ilmu dan teknologi oleh masyarakat peternak. Indonesia sebagai negara sedang berkembang telah banyak menyerap teknologi dari negara-negara maju, sebagian memperlihatkan hasil yang baik tetapi sebagian lainnya kurang sesuai dengan kondisi yang ada. Transfer teknologi dari negara maju ke negara sedang berkembang bisa menghambat pengembangan. Pentingnya teknologi indigenous dikemukakan bahwa hanya satu hal yang bisa membantu upaya peningkatan pendapatan peternak yaitu dengan pemahaman terhadap sistem pengetahuan lokal dan struktur kelembagaannya yang ada. Oleh karena itu untuk pembangunan sumberdaya peternakan khususnya pengembangan ternak sapi potong berkelanjutan perlu dibangun sinergitas antara pengetahuan lokal masyarakat peternak yang sudah diterapkan dan menyatu dengan budaya setempat dan pengetahuan modern yang dihasilkan melalui penelitian, untuk diaktualisasikan dalam konsep pembangunan peternakan berkelanjutan yang berperan sangat dominan untuk kelestarian, kesejahteraan, sosial, dan kreativitas. pengetahuan lokal sangat dimungkinkan untuk disinergikan dengan pengetahuan modern yang menjadi pengetahuan utama (main knolwedge) dalam pembangunan pertanian dewasa ini. Untuk mensinergikan kedua pengetahuan ini diperlukan prasyarat adanya saling menghargai diantara para ???pemilik??? kedua stok pengetahuan tersebut. Para ahli atau ???pemilik??? pengetahuan modern harus mengakui dan menghargai pengetahuan lokal, dan sebaliknya para ???pemilik??? pengetahuan lokal harus pula mengapresiasi pengetahuan modern. Tanpa adanya penghargaan dari kedua ???pemilik??? pengetahuan, adalah mustahil untuk mensinergikan kedua pengetahuan tersebut
    corecore