MENULIS GRATITUDE LETTER UNTUK MENINGKATKAN HAPPINESS PADA ORANG TUA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)

Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bukanlah hal mudah bagi orang tua. Berbagai respon yang dialami oleh orang tua dengan ABK diantaranya merasa malu, tidak percaya, terkejut dan marah. Banyak dari mereka yang tidak memperhatikan dan tidak mempedulikan pengasuhan ABK. Salah satu cara untuk meningkatkan kebahagiaan orang tua yang memiliki ABK adalah dengan mengoptimalkan salah satu kekuatan karakter yang ada pada diri mereka. Salah satu karakter yang akan menjadi fokus adalah gratitude (rasa syukur). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang melibatkan 20 orang tua yang memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang terbagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode intervensi untuk meningkatkan happiness pada mereka dengan menerapkan salah satu metode psikoterapi positif yaitu menuliskan gratitude letter. Hasil yang diperoleh dari menuliskan gratitude letter dengan meningkatkatkan kebersyukuran dapat meningkatkan kebahagiaan lansia yang tinggal di Panti Wreda. Kata kunci: Gratitude letter, Happiness, Orang tua Anak Berkebutuhan Khusu

An Analysis of a Scaffolding Collaborative Contextual Method of Inclusive Teacher Toward the Students with Special Needs in Elementary School

Scaffolding collaborative contextual method is a method aimed at providing assistance and collaboration of inclusive teachers to the students with special needs in accordance with the situation of students and schools so that students can exceed their potential. The purpose of this research is to study the Scaffolding Collaborative Contextual Method used by teachers in inclusive classes. The subjects involved in this research were inclusive class teachers (N= 17) from 8 inclusive schools in Batu, Malang, Indonesia. The data were collected through observation and interview. The data were analyzed using a qualitative method by performing data reduction, classification, and collaboration in the inclusive classes. The results of the research showed that (1) inclusive classroom management highly depended on the teachers’ competence, facilities, and students’ characteristics. Inclusive schools in Batu implemented 3 inclusive class management models, namely integration of general model, advanced model integration, and two general and advanced model; (2) teachers’ scaffolding had led to teaching strategies and encouraged students to achieve goals in diverse forms such as demonstration, repetition, or providing special hours for material enrichment; (3) there were some schools that performed individual learning programs, yet they had not transferred the responsibility to the students. In general, the collaboration between inclusive teachers and other teachers was generally good. They performed mutual cooperation in the form of sharing learning methods and sharing tasks in dealing with inclusive classes. More details will be discussed further in this paper

MENULIS GRATITUDE LETTER UNTUK MENINGKATKAN HAPPINESS PADA ORANG TUA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)

Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bukanlah hal mudah bagi orang tua. Berbagai respon yang dialami oleh orang tua dengan ABK diantaranya merasa malu, tidak percaya, terkejut dan marah. Banyak dari mereka yang tidak memperhatikan dan tidak mempedulikan pengasuhan ABK. Salah satu cara untuk meningkatkan kebahagiaan orang tua yang memiliki ABK adalah dengan mengoptimalkan salah satu kekuatan karakter yang ada pada diri mereka. Salah satu karakter yang akan menjadi fokus adalah gratitude (rasa syukur). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang melibatkan 20 orang tua yang memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang terbagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode intervensi untuk meningkatkan happiness pada mereka dengan menerapkan salah satu metode psikoterapi positif yaitu menuliskan gratitude letter. Hasil yang diperoleh dari menuliskan gratitude letter dengan meningkatkatkan kebersyukuran dapat meningkatkan kebahagiaan lansia yang tinggal di Panti Wreda. Kata kunci: Gratitude letter, Happiness, Orang tua Anak Berkebutuhan Khusu

SELF ESTEEM, SOCIAL SUPPORT, DAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA

Dampak  keterbukaan informasi  dalam  era  globalisasi  baik  melalui  media  cetak  maupun elektronika  menyebabkan  munculnya  permasalahan  pada  kelompok remaja  yang  sangat  beragam, salah satunya adalah perilaku seks pranikah. Peran dukungan keluarga dan teman sebaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif  dengan teknik purposive sampling dengan jumlah subjek 500 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan Rosenberg self-esteem scale, Social Support Appraisal Scale (SSA), skala seksual pranikah dengan teknik analisa korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa p 0,001>0,05 yang artinya dukungan teman sebaya dan keluarga juga memainkan peranan yang sangat penting terhadap remaja yang memiliki harga diri atau self esteem yang baik. Selain itu, hasil analisis menunjukukkan (.002< .005) adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan perilaku seksual pada remaja. Hasil lain menunjukkan semakin tinggi harga diri akan semakin rendah perilaku seksual pranikahnya begitupun sebaliknya dengan nilai (.000< .005)

SELF ESTEEM, SOCIAL SUPPORT, DAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA

Dampak  keterbukaan informasi  dalam  era  globalisasi  baik  melalui  media  cetak  maupun elektronika  menyebabkan  munculnya  permasalahan  pada  kelompok remaja  yang  sangat  beragam, salah satunya adalah perilaku seks pranikah. Peran dukungan keluarga dan teman sebaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif  dengan teknik purposive sampling dengan jumlah subjek 500 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan Rosenberg self-esteem scale, Social Support Appraisal Scale (SSA), skala seksual pranikah dengan teknik analisa korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa p 0,001>0,05 yang artinya dukungan teman sebaya dan keluarga juga memainkan peranan yang sangat penting terhadap remaja yang memiliki harga diri atau self esteem yang baik. Selain itu, hasil analisis menunjukukkan (.002< .005) adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan perilaku seksual pada remaja. Hasil lain menunjukkan semakin tinggi harga diri akan semakin rendah perilaku seksual pranikahnya begitupun sebaliknya dengan nilai (.000< .005)