1 research outputs found

    Karakteristik Kimia Paparan Partikulat Terespirasi

    Full text link
    Partikulat terespirasiadalah partikulat dengan ukuran 2-5μm yang karena sifat aerodinamiknya dapat masuk kedalam saluran pernafasan dan terdeposit dalam paru-paru serta merusak alveoli sehinggamembahayakan kesehatan manusia. Dinas Kesehatan kota Bandung mencatat bahwa adakecenderungan peningkatan angka kejadian penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)setiap tahun di kota Bandung. Pengukuran PM10 pada periode tahun 2002-2005 yang dilakukanoleh BPLH Kota Bandung menunjukkan bahwa di beberapa lokasi ambang batas baku mutuharian untuk PM10 telah dilampaui. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui paparan partikulatterespirasi pada masyarakat dengan melakukan karakterisasi unsur-unsur kimia yangterkandung di dalamnya sebagai bentuk identifikasi bahaya. Penelitian dilakukan di empatkawasan di kota Bandung. Pengambilan sampel partikulat terespirasi dilakukan menggunakanpersonal sampler. Karakterisasi kimia dilakukan menggunakan metode analisis aktivasi neutron,spektrometri serapan atom dan reflektansi. Hasil identifikasi dan karakterisasi tersebutdigunakan untuk menghitung nilai IEC(Inhalation Exposure Concentration) sebagai estimasipaparan partikulat terespirasi yang terhirup selama kurun waktu tertentu. Tahap tersebutmerupakan tahap awal dari studi epidemiologi yang mengkaitkan kejadian penyakit saluranpernafasan dengan hasil identifikasi dan karakterisasi partikulat terespirasi. Unsur-unsur kimiayang diidentifikasi adalah unsur Br, Mn, Al, I, V, Cl, Ti, Na, Hg, Pb, dan black carbon (BC). Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa partikulat terespirasi yang dihirup oleh penduduk sebagaireseptor di kawasan Tegalega, Aria Graha, Dago Pakar, dan Cisaranten Wetan relatif lebihtinggi dibandingkan dengan konsentrasi PM2,5 udara ambien di lokasi yang sama. Kawasanindustri Cisaranten Wetan mempunyai konsentrasi tertinggi untuk sebagian besar unsur-unsuryang terkandung dalam partikulat terespirasi
    corecore