7 research outputs found

    Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Tesismahaslswaikip YOGYAKARTA

    Full text link
    Pengajaran bahasa Indonesia diarahkan pada 路tercapainya keterampilan berbahasa Indonesia, penguasaan pengetahuan yangbaik mengenai bahasa路 Indonesia, .dan pemilikan sikap positif terhadap bahasa Indonesia termasuk 路sastranya (Halim. 1975: 9). Di samping itu, pengajaran bahasa Indonesia dipandang sebagai sarana, antara lain untuk membakukan ragam-ragam bahasa. Arah pengajaran bahasa Indonesia tersebut tentu saja meliputi .cakupan yang dimulai dari tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi. Untuk itu, perlu kita lihat penggunaan ragambahasa yangdilakukanoleh para mahasiswakita. Salah satu ragam bahasa yang akan kitalihatadalah penggunaan bahasa resmi. sebagai salah satu .ragam penggunaan bahasa. Tujuan akhir pengajaran bahasa Indonesia di Indonesia khususnyadi perguruan tinggi (Sarwadi dkk. J982: 17-18) adalah adanya penguasaan bahasa Indonesia yang mencakup (l)kesanggupan memahami apa yang dikatakan/ditulis olehorang lain di .dalam bahasa Indonesia, dan (2) kesanggupan memanfaatkan bahasa. Indonesia untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan keinginan,baik secara lisan maupun tertulis dengan tepat sesuai dengan kondisi, bahan yangdikemukakan, serta \u27hubungan sosial budaya yang terlibat, dengan tak menggunakan bahas~ asing atau bahasa-bahasa lain selain bahasa Indonesia yang tidak benar-benar dibutuhkan. Lebih jauh lagi, kita perlu berusaha menanamkan kesadaran serta sikap positif terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasanasional dan bahasa resmi pada setiap pribadi mahasiswa, calon inovator }sebudayaan Indonesia yang baik dan bertanggung jawab seirama dengan standardisasi bahasa. Indonesi

    Program Remedial Pengajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan Analisis Kesalahan

    Full text link
    Pendidikan dan pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan dan dikembangkan sehingga mencakup semua lembaga pendidikan dan menjangkau masyarakat luas, demikian isarat yang diberikan oleh GBHN 1983. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurang berhasilnya pengajaran bahasa Indonesia selama ini yang bukan hanya merupakan suara burung yang bernada sumbang tetapi ditopang oleh hasil penelitian terhadap pengajaran bahasa Indonesia yang dilakukan selama ini. Selain itu, ada suatu kesadaran akan kewajiban kita untuk membina dan mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional bahasa resmi kenegaraan. Bila kita membatasi diri dalam kancah kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah, kita dapat melihat keadaan anak didik kita yang sebagian besar mempunyai bahasa ibu bahasa daerah (seperti bahasa Jawa, Sunda, Bali, Batak, dsb) dan mengakui sisi bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Dengan demikian, sebagian besar mereka merupakan bilingual, bahkan mungkin multilingual. Keadaan seperti ini bila tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya akan merugikan karena akan dapat menimbulkan kekacauan bahasa, setidak-tidak nya akan menimbulkan kesulitan di dalam mengajarkan bahasa dalam USAha membina dan mengembangkan bahasa Indonesia (Halim 1979). Kekaaauan bahasa Indonesia sekarang ini diperbesar lagi oleh kurangnya penguasaan bahasa Indonesia bukan saja di kalangan rakyat banyak tetapi juga di kalangan terpelajar. Penyebab kurangnya penguasaan bahasa Indonesia adalah (1) kurangnya motivasi bagi pemakai bahasa Indonesia yang baik, (2) Kenyataan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa kedua bagi kebanyakan orang Indonesia, dan (3) anggapan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah bagi orang Indonesia sebab bahasa itu adalah bahasa sendiri dan oleh sebab itu tidak perlu dipelajari (Ibid)

    Pengaruh Intensitas Penyinaran Terhadap Produksi Malai, Bunga Dan Buah Rambutan (Nephelium Lappaceum)

    Full text link
    Pengaruh iklim terhadap pertumbuhan dan berbuahnya tanaman tahunan, khususnyabuah-buahan lebih besar da ripa da terhadap tanaman semiisim.Untuk menanam tanaman semusim, orang dapat memilih waktu dan tempat yang iklimnya sesuai dengan persyaratan hidup tanaman yang hanya hidup selama beberapa bulan saja.Tanaman tahunan hams dapat mengatasi segala Perubahan suhu, curah hujan, air tanah, teriknya sinar matahari dan sebagainya, yang disebabkan Perubahan cuaca yang terjadi sepanjang tahun (Satiadiredja 1969).Diantara faktor-faktor iklim, penyinaran matahari sangat menentukan produksi suatu jenis tanaman. Banyak tanaman pertanian memerlukan intensitas penyinaran matahari yang cukup-banyak.Tetapi banyak juga yang memerlukan intensitas penyinaran rendah, misalnya vanili dan kopi, sehingga pada penanaman tanaman semacam ini perlu adanya tanaman peneduh
    corecore