60 research outputs found

    Sintesis dan Karakterisasi Sifat Magnetik Serbuk Barium M-Heksaferrit dengan Doping Ion Zn pada Variasi Temperatur Rendah

    Full text link
    Sintesis Barium M-Heksaferrit (BaFe11,4Zn0,6O19) doping ion Zn telah dilakukan dengan metode kopresipitasi. Bahan yang digunakan dalam sintesis yaitu BaCO­3, FeCl3.6H2O dan ion Zn. Dalam penelitian ini digunakan variasi suhu kalsinasi pada temperatur rendah yaitu 80oC, 150oC, 200oC dan 280oC selama 4 jam. Hasil sintesis dikarakterisasi dengan DSC-TGA (Differential Scanning Calorimetry – Thermogravimetric), XRD (X-ray Diffraction), SEM (Scanning Electron Microscopy) dan VSM (Vibrating Sample Magnetometer). Barium M-Heksaferrit terbentuk pada temperatur 150oC sebesar 72,54% dan mempunyai ukuran partikel sebesar 0,5ÎŒm. Kurva histerisis menunjukkan telah terbentuk softmagnetic dengan magnetisasi remanensi (Mr) sebesar 0,01 emu/gr, medan koersivitas (Hc) sebesar 0,00825 Tesla dan mempunyai magnetisasi tertinggi terjadi ketika medan koersivitas (Hc) sebesar 1 Tesla dengan magnetisasi sebesar 0,55 emu/gr

    Pengaruh Temperatur Perlakuan Panas pada Lapisan Hydrophobic Komposit PDMS/SiO2 dengan Fasa Silika Kristobalit

    Full text link
    Pasir Silika (SiO2) dari Pantai Bancar Tuban telah berhasil dimurnikan melalui proses leaching dan dapat direduksi ukurannya hingga orde nano. Serbuk SiO2 dengan fasa kristobalit telah dikalsinasi dengan temperatur 1200ÂșC. Bahan silika dan polydimethylsiloxane (PDMS) dikombinasikan menjadi bahan komposit pelapis yang bersifat hydrophobic. Komposit tersebut dilapiskan pada permukaan kaca ITO dan diperlakukan panas bervariasi, yaitu 100ÂșC, 200ÂșC, 300ÂșC, 400ÂșC, dan 500ÂșC. Berdasarkan pengukuran sudut kontak antara air dan permukaan uji yang menggunakan kamera DSLR Cannon 650D dengan reverse ring sebagai pembalik lensa 58 mm, pada temperatur 100-400ÂșC terjadi kenaikan besar sudut kontak dimana pada saat suhu 400ÂșC memiliki sudut kontak paling tinggi, yaitu 126,4Âș yang mengindikasikan permukaan bersifat hydrophobic, tetapi pada temperatur 500ÂșC menjadi hydrophilic dengan sudut kontak terendah 72,4Âș. Untuk tingkat transmitansinya, kenaikan temperatur 100-300ÂșC cenderung 100%, tetapi 400ÂșC memiliki nilai transmitansi paling rendah 20

    Kajian Morfometri Gastropoda Di Perairan Pantai Desa Tapak Kecamatan Tugu Kota Semarang

    Full text link
    Perairan pantai desa Tapak merupakan salah satu daerah yang telah mengalami degradasi lingkungan akibat adanya Perubahan alih fungsi lahan yaitu dari kawasan hutan mangrove menjadi daerah pertambakan dan perindustrian. Degradasi lingkungan ini menyebabkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan sehingga akan mempengaruhi populasi gastropoda, dimana menggunakan daerah tersebut sebagai habitatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfometri, hubungan panjang dan berat, serta faktor kondisi gastropoda yang ada di Perairan Pantai Desa Tapak, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah perairan pantai desa Tapak, Kec. Tugu, Kota Semarang yang dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November tahun 2013. Sampel gastropoda diambil dengan menggunakan transek ukuran 1x1 meter, selama 4 kali pengambilan sampel dengan selang waktu dua minggu sekali. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif eksploratif dengan pendekatan metode Sample Survey Method. Penelitian ini dilakukan pada 3 stasiun yaitu stasiun 1 yang merupakan daerah bersubstrat pasir, stasiun 2 yaitu merupakan daerah dengan pohon mangrove, dan stasiun 3 merupakan daerah dengan substrat berlumpur, dengan metode pertimbangan (purposive sampling method). Data kualitas perairan terdiri dari suhu, salinitas, DO, pH dan substrat sedimen, diambil secara bersamaan dengan sampling gastropoda. Data yang diperoleh dianalisis untuk diketahui jenis, morfologi, panjang, lebar, dan beratnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa gastropoda yang paling banyak ditemukan adalah jenis C. cingulata sebesar 836 ekor dan C. coralium sebesar 244 ekor. Kelas ukuran panjang cangkang dari C. cingulata berada di kisaran diantara 15,1 - 35,0 mm dan C. coralium berada di kisaran diantara 20,1 – 25,0 mm. Kelas ukuran lebar cangkang dari C. cingulata berada di kisaran diantara 5,6 – 7,0 mm dan C. coralium berada di kisaran diantara 7,1 – 8,5 mm. Kelas ukuran lebar operculum dari C. cingulata berada di kisaran diantara 5,1 – 6,0 mm dan C. coralium berada di kisaran diantara 4,1 – 5,0 mm. Hubungan panjang dan berat gastropoda yang diperoleh bersifat allometrik negatif. Nilai faktor kondisi gastropoda jenis C. cingulata berkisar 1,446 – 2,224 dan pada jenis C. coralium berkisar antara 0,981 – 1,98

    Struktur Komunitas Makrozoobentos Di Perairan Morosari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak

    Full text link
    Morosari estuary waters is consist of a pond area which flooded by high tide and became a shallow water area. Makrozoobentos is a biological component, which can be utilized to determine water quality. The purpose of this study is to determine the makrozoobentos community structure in the Morosari waters, Sayung District, Demak. There are 21 spesies of 4 classes, under 3 phyla Mollusca (13 species), consist of Polychaeta (8 species) and Crustacea (2 species), found in the 4 stations in the waters Morosari, District Sayung, Demak. The macrozoobentos abundance values on the entire sample ranged from 9 - 295 ind/m2. The diversity index show a range value from 0,00 – 3,28 (low to high category). The richness index show a range value between 0,00 – 0,94 (small to high category), while the dominance index indicates a range values between 0,18 – 1,00. The water quality show a variation that are still support makrozoobentos life

    Perancangan Alat Pemindah Perahu ”Model Derek” Untuk Nelayan Tradisional Pesisir Pantai Curam

    Full text link
    The steep coastal topography makes the traditional fisherman facing a difficulty for moving boat from/to the sea towards the mainland. With the slope of 2 - 3 meters, it required at least 4 people do the job. This situation is very disturbing and reducing the productivity of the fishermen itself. Therefore, it needs a special equipment or appropriate technology to overcomes the drawback situation. So that, it will improve the efficiency and effectiveness of fishing operations. The method used in this study is an applied research method which the tool is designed based on real phenomena. Moreover, the outcome is the design of boat transfer device that will be used as an additional supplement to the teaching material of design and product development, industrial management, as well as a scientific publications. The design expected can improve the steep coastal fishermen productivity and welfare

    Shrimp (Penaeus Spp) Potential, Utilization (Penaeus Spp) and Management Effort at Batang District Coastal Waters

    Full text link
    The study of potential and shrimp resource utilization (Penaeus spp.) at Batang Regency coastal waters made based on analysis of the catching data and shrimp fishing trip during the period 2002-2011. Analysis of the catch per unit effort (CPUE) is used to predict the long-lasting potential (MSY) shrimp and optimum fishing effort. The analysis was also conducted to determine the state of fishing season based on quarterly data. MSY value and shrimp fishing effort in Batang respectively 29,032 kg and 18,262 trip. The highest shrimp fishing season was in the first quarter that is in January-March and decreased in the third quarter (July–September). It is known that the status of the shrimp fishery in 2005-2006 and in 2010-2011 have shown overfishing, so the effort settings required. The sustainable resources is more aimed at limiting the catch and the catch effort with arad net, ie 80% of the sustainable resources

    Colourvoice Sebagai Alat Bantu Penghafal Warna Bagi Balita

    Get PDF
    Teknologi diciptakan untuk membantu pekerjaan manusia agar mudah, cepat, tepat, akurat dan efisien. Penerapan teknologi dimanfaatkan dalam semua bidang, salah satu wujud penerapan sistem teknologi dalam bidang pendidikan yaitu sebagai alat bantu penghafal warna bagi Balita. Alat ini merupakan alat peraga edukatif berupa alat pengenal warna yang diharapkan dapat membantu Balita dalam mengenali berbagai macam warna sehingga anak-anak dapat bermain sekaligus juga dapat mengenal serta menghafal warna yang terdapat disekelilingnya. Alat ini dirancang menggunakan sensor warna yang didesain untuk mengenali warna objek. Sensor warna merubah besaran fisik (warna) menjadi sebuah sinyal kotak yang mempunyai frekuensi yang berbeda-beda untuk setiap pembacaan warna. Mikrokontroler yang digunakan sebagai pengendali sistem adalah ATmega16, ISD25120 (Information Storage Device 25120) digunakan sebagai penyimpan database suara, LM386 sebagai penguat sinyal audio dan speaker 8 ohm. Perangkat lunak dirancang untuk mengolah data masukan berupa frekuensi sensor warna, mencari frekuensi yang sesuai dengan database memori dan mengeluarkan warna yang sesuai melalui suara. Pengujian dilakukan dengan menggunakan warna yang berbeda-beda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat dapat mendeteksi warna benda yang ingin dikenali warnanya serta mengeluarkan dalam bentuk suara sesuai dengan warna benda tersebut.Kata Kunci— warna , sensor warna, ISD25120, suar
    • 

    corecore