8 research outputs found

    Pengaruh Salinitas terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus)

    Full text link
    Lele merupakan komoditas ikan air tawar komersial dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, pemasarannya relatif mudah dan modal USAha yang dibutuhkan relatif rendah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan lele yang dipelihara pada salinitas yang berbeda.Uji adaptasi lele ini dilaksanakan pada bulan Oktober - Desember 2008, bertempat di hatchery Program Studi Penyuluhan Perikanan Sekolah Tinggi Perikanan. Desain percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yaitu perbedaan salinitas media sebesar 0, 5 dan 10 ppt dengan masing-masing 3 ulangan. Benih lele dengan berat rata-rata 6.5 g sebanyak 10 ekor, dimasukkan ke dalam akuarium 90 x 40 x 40 cm. Selama percobaan ikan diberi pakan pellet sebanyak 3-5%/hari dengan frekuensinya 3 kali/hari. Parameter yang diukur suhu, salinitas, pH, DO, bahan organik, pertumbuhan individu, kelangsungan hidup dan biomas. Hasil analisis data akan dibandingkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan lele antar perlakuan.Kondisi kualitas air dengan salinitas 0, 5 dan 10 ppt selama percobaan cukup layak untuk kehidupan lele dan dapat tumbuh dengan baik. Kelangsungan hidup lele yang dipelihara pada lingkungan dengan salinitas 0, 5 dan 10 ppt yaitu sama 100%. Perkembangan biomas pada pada salinitas 0, 5 dan 10 ppt sampai hari ke 20 tidak berbeda nyata. Pada hari ke 30 sampai dengan hari ke 50, lele yang dipelihara di salinitas 0 dan 5 ppt memiliki berat biomas lebih tinggi dibandingkan lele yang hidup di salinitas 10 ppt

    Persepsi Pelaku Usaha Perikanan terhadap Kinerja Penyuluh Perikanan

    Full text link
    Penelitian mengenai persepsi pelaku USAha terhadap kinerja penyuluh perikanan dilakukan pada bulan April sampai bulan Mei 2011. Lokasi penelitian di 11 provinsi yang tersebar di 13 kabupaten/kota. Jumlah responden sebanyak 89 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pelaku USAha perikanan terhadap kinerja penyuluh perikanan. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan penyuluh masih sangat dibutuhkan oleh pelaku USAha, materi yang dibutuhkan terkait dengan peningkatan produksi USAhanya, dan cara yang diinginkan pelaku USAha adalah penyuluh dapat memberi contoh USAha perikanan sesuai kebutuhan pelaku USAha

    Pengaruh Waktu Pemberian Karbon terhadap Kualitas Air Volume Bioflok dan Dampaknya terhadap Produksi Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) pada Budidaya Sistem Bioflok

    Full text link
    Tujuan penelitian ini menganalisis waktu pemberian karbon terhadap kualitas air, volume bioflok dan kinerja produksi. Percobaan rancangan acak lengkap, dengan tiga perlakuan teknologi bioflok dengan pemberian karbon setiap hari (BD), teknologi bioflok dengan pemberian karbon setiap minggu (BM) dan pemeliharaan di air jernih sebagai kontrol (NB). masing-masing perlakuan dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan kadar amonia dan nitrit ketiga perlakuan tidak berbeda nyata dan masih dalam rentang yang layak untuk pertumbuhan ikan. Volume bioflok pada BD lebih tinggi dan beda nyata dibandingkan NB . Laju pertumbuhan biomas akhir dan kelangsungan hidup ketiga perlakuan tidak berbeda nyata. Kelangsungan hidup cukup tinggi antara 94,67 - 99,33%, sedangkan biomas akhir tertinggi pada BD dan terendah pada NB. Walaupun laju pertumbuhan dan biomas akhir tidak berbeda nyata, tetapi biomas akhir BD 40,95% lebih tinggi dari biomas NB dan biomas BM lebih tinggi 19.5% dari NB. Konversi pakan BD dan BM lebih rendah dan berbeda nyata dengan NB

    Pengaruh Penggunaan Nanobubble dalam Transportasi Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei)

    Full text link
    Pembenihan udang umumnya tidak berdekatan dengan lokasi pembesaran di tambak, untuk itu benih ditransportasi dalam waktu yang bervariasi dan terjadi penurunan kualitas air khususnya oksigen terlarut berakibat pada gangguan fisiologis dan kelangsungan hidup benih. Penggunaan teknologi nanobubble mampu meningkatkan dan mempertahankan kelarutan oksigen tetap tinggi selama transportasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penggunaan teknologi nanobubble terhadap Perubahan kualitas air, tingkat stres dan kelangsungan hidup benih pada pengangkutan tertutup. Rancangan acang lengkap pola faktorial 2x2, faktor satu dengan 2 taraf yaitu nanobubble dan oksigen murni, faktor dua dengan 2 taraf yaitu durasi transportasi 24 dan 48 jam, masing-masing perlakuan dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi oksigen terlarut pada akhir transportasi pada nanobubble lebih tinggi dan berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan dengan menggunakan oksigen murni, sedangkan konsentrasi karbon dioksida pada nanobubble lebih rendah dan berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan dengan menggunakan oksigen murni. Konsentrasi total amonia nitrogen, amonia, nitrit, pH, suhu dan kadar glukosa darah relatif sama pada sumber oksigen dan durasi transportasi yang berbeda. Kelangsungan hidup benih pada akhir transportasi dan pasca pemeliharaan 7 hari, lebih tinggi dan berbeda nyata (P<0,05) yang menggunakan nanobubble dibandingkan dengan oksigen murni. Berdasarkan data penelitian tersebut teknologi nanobubble dapat dimanfaatkan untuk transportasi benih udang vaname sampai ke lokasi pembesaran dalam kondisi sehat dengan kelangsungan hidup yang tinggi
    corecore