7 research outputs found

    Membangun model kemandirian sebagai upaya pengentasan kemiskinan pada keluarga purna buruh migran perempuan Jawa Timur

    Get PDF
    Kontribusi perempuan buruh migran atau yang biasa disingkat dengan BMP sangat penting bagi peningkatan kesejahteraan keluarga maupun sebagai penyumbang devisa bagi negara. Banyak cerita duka dari perempuan BMI yang mengalami berbagai bentuk kekerasan bahkan penyiksaan. Disisi lain, banyak cerita suka atas keberhasilan yang mereka bawa dari negeri orang. Namun keberhasilan yang mereka peroleh selama bekerja di luar negeri tidak banyak diangkat atau diekspose ke publik. Media massa lebih suka mengangkat cerita duka, ketidak berhasilan, bahkan kesengsaraan yang diatami para BMI ketimbang mengangkat cerita sukses mereka. Penelitian ini dimaksudkan untuk menyusun model kemandirian bagi keluarga buruh migran perempuan. Dampak bekerja di luar negeri bag; buruh migran perempuan dan bagi keluarganya. Penelitian tentang perempuan buruh migran inj dilaksanakan di kabupaten Malang. Untuk mendapatkan data dan informasi yang empirik, penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif. Ada beberapa tahapan yang digunakan yaitu (1) Fokus Group Discation (FGD). (2) Penentuan lokasi penelitian ditentukan secara purposive di daerah kabupaten Malang tepatnya di kecamatan Bantur dan Dampit dengan asumsi bahwa asal BMP kabupaten Malang sebagaian besar dari Malang Selatan (3) Pengumpulan Data: (a) pengamatan atau obseNation dan (b) wawancara mendalam atau indepth inteNiew. (3) Informan: individuindividu yang memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang permasalahan yang diteliti, (4). Analisa data secara kualitatif

    Pola Konsumsi Dan Pengaruh Internet Sebagai Media Komunikasi interktif Pada Remaja (Studi Analisis Resepsi Pada Remaja 01 Kotamadya Surabaya)

    Get PDF
    Seperti halnya media massa yang lain, keberadaan internet ini membangkitkan berbagai pertanyaan akan efek negatif yang ditimbulkannya, selain keberadaan efek positif seperti penyampaian dan pengiriman informasi yang cepat dan update melalui fasilitas.fasilitas e-mail, surat kabar online, forum diskusi dan juga chattillg serta beragam situs-situs yang ada yang memperkaya kbasanah pengetahuan penggunanya Lebih lanjut keberadaan media komunikasi ini acapkali dianggap sebagai penyebab penlaku asosial penggunanya Hal ini dikarenakan internet adalah media komunikasi yang memiliki karakteristik interaktif yang membuat penggunanya merasakan s~lah menga1ami komunikasi tatap muka sebagaimana di duma nyata walaupun hal tersebut hanya teJjadi di duma maya (virtual world). Hasil penelitian yang dilakukan di Inggris terhadap 44S pengguna internet menunjukkan adanya relasi positif antara tingginya penggunaan internet dengan sikap depresi dan introvert (petrie & Gunn, 1998). Ketiadaan perangkat hukum yang mengatur sekaligus ketidakpahaman masyarakat akan pola-pola pencegaban penyalabgunaan internet serta karateristik internet sebagai border/ess communication media merupakan penyebab klaim internet sebagai media yang lebih banyak merugikan daripada memberikan manfaat. Hal ini terutama teJjadi pada diri remaja, yang berdasarkan survey terakhir yang diadakan majalah Swa merupakan pengguna terbesar di Indonesia. Dikhawatirkan pola penggunaan yang tidak bijaksana berpotensi untuk konsumsi ini berkaitan erat dengan pola pikir dan cara pandang remaja terhadap keberadaan internet itu sendiri, dimana hal ini acapkali dipengarubi oleb interaksinya dengan kelompok sosial disekitarnya, terutama peel' group. Griffith (1996) menyatakan bahwa tipikal pengguna internet rernaja, hiasanya laki-laki yang tidak atau sedikit memiliki rasa percaya diri dan kebidupan sosial. Oleb karena itu perlu diketahui apa dan bagaimana pola konsumsL penerimaan serta pandangan remaja terhadap keberadaan media komunikasi ini

    PENERIMAAN PEREMPUAN TERHADAP ISU MULTIKULTURAL DI MEDIA

    Get PDF
    Permasalahan yang muncul adalah (1)bagaimanakah konstruksi perempuan dalam menghadapi isu multikulturalisme di film Bend It Like Beckham? (2)bagaimana relasi sosial perempuan dalam masyarakat plural ditampilkan sebagai realitas dalam film tersebut? (3 )bagaimanakah sikap dan persepsi perempuan atas isu multikulturalisme di masyarakat? (4)bagaimana penerimaan penonton perempuan atas isu perempuan dan multikulturalisme dalam film tersebut? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi perempuan dalam menghadapi isu multikulturalisme di film Bend It Like Beckham. Lebih lanjut penelitian ini juga bertujuan untuk mengungkap relasi sosial perempuan dalam masyarakat plural ditampilkan sebagai realitas dalam film tersebut. Untuk memberikan gambaran secara lengkap tentang response perempuan atas fenomena tersebut diatas, penelitian ini juga akan mengungkap sikap dan persepsi perempuan atas isu multikulturalisme di masyarakat, khususnya penerimaan penonton perempuan atas isu perempuan dan multikulturalisme dalam film tersebut. Analisis resepsi (reception analysis) dipergunakan sebagai metode dalam penelitian ini. Analisis resepsi ini dipergunakan untuk meneliti khalayak media, terutama interaksi khalayak dengan isi media. Fokusnya pada proses penerimaan dan interpretasi. Namun demikian, analisis terhadap teks juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Analisis resepsi pada penelitian ini dipergunakan untuk mendeskripsikan sikap, persepsi dan penerimaan perempuan terhadap isu multikulturalisme. Lokasi penelitian dilakukan di Kotamadya Surabaya, dengan pertimbangan sebagai salah satu pusat kota dengan heterogenitas penduduk yang cukup tinggi sehingga reliabilitas data dapat diperoleh. Sasaran penelitian ini adalah perempuan yang menonton film Bend it Like Beckham. Sedangkan partisipan dalam FGD diperoleh melalui survey untuk mendapatkan variasi-¬variasi usia, status sosial, tingkat pendidikan, pekerjaan serta pola konsumsi media. Data primer diperoleh melalui focus group discussion (FGD) yang bertujuan untuk menangkap resepsi/penerimaan perempuan terhadap isu multikulturalisme sekaligus berusaha menangkap respons perempuan terhadap pengaruh multikulturalisme dalam interaksinya dengan sesamanya. Sehingga akan diperoleh data yang variatif dan lebih lanjut sebagaimana penelitian kualitatif, data ini akan mampu dideskripsikan secara kaya dan dalam. Sementara data sekunder didapat dari studi kepustakaan yang relevan dengan fenomena yang diteliti. Selanjutnya data yang terkumpul akan dianalisis dan diinterpretasikan dengan mengaplikasikan teori-teori yang dipergunakan. Berdasar analisis dan interpretasi yang dilakukan, maka dapat disimpulkan (1)dalam menghadapi isu multikulturalisme, perempuan dalam film Bend It Like Beckham dikonstruksi memiliki keraguan karena menghadapi dilemma antara memberontak atau mempertahankan nilai-nilai budaya dan mendua karena satu sisi menjadi pelaku yang ingin mengubah pandangan monolitik namun ketika menghadapi isu multikultur menjadi resisten akibat cultural inertia yang tinggi. (2)dalam relasi sosialnya, perempuan dalam film Bend It Like Beckham ditampilkan memiliki karakter relasi yang beragam, baik mendukung maupun menentang,yang terjadi dalam konteks keluarga, maupun persahabatan. (3)menurut partisipan, masyarakat sudah semakin terbuka dalam menerima isu multikulturalisme. Hal ini salah satunya disebabkan oleh media yang kerap menampilkan ras/etnisitas, agama, orientasi seksual dan perempuan walau masih sangat tidak seimbang (4)partisipan meresepsi isu perempuan dan multikulturalisme dalam film Bend It Like Beckham sebagai isu perempuan dan multikulturalisme dengan nilai-nilai modernitas dan tradisional, maskulinitas dan femininitas; serta protektif dan demokratis. Penelitian ini hanya berfokus pada perempuan dan hanya pada satu media saja yakni film, padahal sebagai sebuah wacana, multikulturalisme menjadi isu yang sangat penting di Indonesia mengingat hal ini sudah menjadi fakta empiris walaupun belum menjadi fakta ideologis. Oleh karena itu penting kiranya untuk mengetahui persepsi, sikap dan pengetahuan masyarakat terhadap isu ini, bukan hanya kelompok tertentu saja melalui penelitian yang lebih komprehensif dengan melihat pada beragam jenis media dan isi media serta berbagai kelompok masyarakat

    PENERIMAAN PEREMPUAN TERHADAP ISU MULTIKULTURAL DI MEDIA

    Get PDF
    Permasalahan yang muncul adalah (1)bagaimanakah konstruksi perempuan dalam menghadapi isu multikulturalisme di film Bend It Like Beckham? (2)bagaimana relasi sosial perempuan dalam masyarakat plural ditampilkan sebagai realitas dalam film tersebut? (3 )bagaimanakah sikap dan persepsi perempuan atas isu multikulturalisme di masyarakat? (4)bagaimana penerimaan penonton perempuan atas isu perempuan dan multikulturalisme dalam film tersebut? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi perempuan dalam menghadapi isu multikulturalisme di film Bend It Like Beckham. Lebih lanjut penelitian ini juga bertujuan untuk mengungkap relasi sosial perempuan dalam masyarakat plural ditampilkan sebagai realitas dalam film tersebut. Untuk memberikan gambaran secara lengkap tentang response perempuan atas fenomena tersebut diatas, penelitian ini juga akan mengungkap sikap dan persepsi perempuan atas isu multikulturalisme di masyarakat, khususnya penerimaan penonton perempuan atas isu perempuan dan multikulturalisme dalam film tersebut. Analisis resepsi (reception analysis) dipergunakan sebagai metode dalam penelitian ini. Analisis resepsi ini dipergunakan untuk meneliti khalayak media, terutama interaksi khalayak dengan isi media. Fokusnya pada proses penerimaan dan interpretasi. Namun demikian, analisis terhadap teks juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Analisis resepsi pada penelitian ini dipergunakan untuk mendeskripsikan sikap, persepsi dan penerimaan perempuan terhadap isu multikulturalisme. Lokasi penelitian dilakukan di Kotamadya Surabaya, dengan pertimbangan sebagai salah satu pusat kota dengan heterogenitas penduduk yang cukup tinggi sehingga reliabilitas data dapat diperoleh. Sasaran penelitian ini adalah perempuan yang menonton film Bend it Like Beckham. Sedangkan partisipan dalam FGD diperoleh melalui survey untuk mendapatkan variasi-¬variasi usia, status sosial, tingkat pendidikan, pekerjaan serta pola konsumsi media. Data primer diperoleh melalui focus group discussion (FGD) yang bertujuan untuk menangkap resepsi/penerimaan perempuan terhadap isu multikulturalisme sekaligus berusaha menangkap respons perempuan terhadap pengaruh multikulturalisme dalam interaksinya dengan sesamanya. Sehingga akan diperoleh data yang variatif dan lebih lanjut sebagaimana penelitian kualitatif, data ini akan mampu dideskripsikan secara kaya dan dalam. Sementara data sekunder didapat dari studi kepustakaan yang relevan dengan fenomena yang diteliti. Selanjutnya data yang terkumpul akan dianalisis dan diinterpretasikan dengan mengaplikasikan teori-teori yang dipergunakan. Berdasar analisis dan interpretasi yang dilakukan, maka dapat disimpulkan (1)dalam menghadapi isu multikulturalisme, perempuan dalam film Bend It Like Beckham dikonstruksi memiliki keraguan karena menghadapi dilemma antara memberontak atau mempertahankan nilai-nilai budaya dan mendua karena satu sisi menjadi pelaku yang ingin mengubah pandangan monolitik namun ketika menghadapi isu multikultur menjadi resisten akibat cultural inertia yang tinggi. (2)dalam relasi sosialnya, perempuan dalam film Bend It Like Beckham ditampilkan memiliki karakter relasi yang beragam, baik mendukung maupun menentang,yang terjadi dalam konteks keluarga, maupun persahabatan. (3)menurut partisipan, masyarakat sudah semakin terbuka dalam menerima isu multikulturalisme. Hal ini salah satunya disebabkan oleh media yang kerap menampilkan ras/etnisitas, agama, orientasi seksual dan perempuan walau masih sangat tidak seimbang (4)partisipan meresepsi isu perempuan dan multikulturalisme dalam film Bend It Like Beckham sebagai isu perempuan dan multikulturalisme dengan nilai-nilai modernitas dan tradisional, maskulinitas dan femininitas; serta protektif dan demokratis. Penelitian ini hanya berfokus pada perempuan dan hanya pada satu media saja yakni film, padahal sebagai sebuah wacana, multikulturalisme menjadi isu yang sangat penting di Indonesia mengingat hal ini sudah menjadi fakta empiris walaupun belum menjadi fakta ideologis. Oleh karena itu penting kiranya untuk mengetahui persepsi, sikap dan pengetahuan masyarakat terhadap isu ini, bukan hanya kelompok tertentu saja melalui penelitian yang lebih komprehensif dengan melihat pada beragam jenis media dan isi media serta berbagai kelompok masyarakat

    Pola Penggunaan Teknologi Informasi Di Kalangan Keluarga Muda

    Get PDF
    Pnelitian ini dilakukan untuk menjawab dua penanyaan mendasar: (1) Bagaimanakah pola penggunaan teknologi infonnasi di kalangan keluarga muda perkotaan ? (2) Apa sajakah tujuan dari penggunaan teknologi infonnasi bagi keluarga muda perkotaan? Pada masyarakat tradisional, isyarat, simbol, dan berbagai lambang lain yang digunakan untuk menyusun pemahaman tentang realitas itu berasal dari komunikasi interpersonal. Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan sebelumnya dan sudah dirumuskan menjadi dua perumusan masalah, maka pada dasamya penelitian ini bertujuan untuk mendeskirpsikan pola penggunaan teknoiogi informasi di kalangan keluarga muda. Hal ini dapat diketahui dengan mengidentifikasi terlebib dahulu data sosiodemografis dari infonnan. kemudian mengidentifikasi kepemilikan dari jenis teknologi informasi pada keluarga muda. Oari dua hal im, barulab akan diidentifikasi pola penggunaannya berdasarkan kedua hal tersebut. Selain itu, dengan teridentifikasinya pola penggunaan. maka penelitian ini sekaligus juga bertujuan mencari jawaban dari perumusan masalah kedua, yaitu tujuan penggunaan teknologi informas~ yang bisa didapat dari deskripsi pola penggunaannya. Sebingga, akan diketahui jawaban apa sajakah tujuan penggunaan teknologi informasi tersebut bagi para keluarga muda di perkotaan. Oari hal ini bisa diidentifikasi juga opini an pemikiran keluarga muda tentang arti penting dan peran teknologi informasi dalam kehidupan mereka, baik sebagai individu dalam keluarga maupun sebagai anggota suatu komunitas sosial di masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey -- depth illlerview dengan tipe penelitian deskriptif-kualitatif. Dengan metode ini peneliti banyak memaparkan atau mendeskripsikan kepemilikan dan pola penggunaan teknologi informasi sebingga dapat diidentifikasi. Tehnik penentuan informan dilakukan secara purposive samplillg karena homogenitas informan yang akan disasar, dengan batasan yaitu informan adalah pasangan keluarga muda yang usia pernikahannya kurang dari 5 tahun, kemudian dengan asumsi teknologi infonnasi untuk saat ini (terutama internet) hanya terjangkau oleh kalangan menengah ke atas, maka tentunya informan berasal dari status sosial ekonomi menengah ke atas, well educated (perguruan tinggi), tinggal di wilayah kota Surabaya serta secara khusus ditentukan hams pemah menggunakan internet dan atau memiliki akses internet. lumlah informan yang diambil sebanyak 10 pasangan keluarga muda dengan asumsi tidak adanya kerangka sampling yang dapat menjelaskan data valid mengenai jumIah pasangan keluarga muda yang pernah dan atau memiliki akses internet dirumah. PengumpuIan data dilakukan dengan cara depth illterview kepada 10 pasangankeluarga muda tersebut, Obyek penelitian ini adalah narasi-narasi kualitatif yang diperoleh dari informan dalam depth illlerview yang berisi informasi mengenai pemikiran, keterangan dan opini informan mengenai teknologi infonnasi. Data yang didapat kemudian dianalis dan diinterpretasi berdasarkan bebrapa indikator analisis secara bertahap untuk dapat menjawab perumusan masaIah daIam penelitian ini. Pola penggunaan teknologi informasi di kalangan keluarga muda yang menjadi penelitian ini sangat dipengarubi backgroulld sosiodemografis yang dimiliki. Informan yang memiliki latar belakang yang memang memerlukan keterlibatan teknologi informasi - seperti pengalaman historikal pemakaian teknologi infonnasi, ekonomifinansial, peketjaan, hol>i -- akan intensif dan menjadikannya bagian integral dari kebidupan mereka. Namun, informan yang memiliki backgroulld sebaliknya, tidak akan intensif dalam penggunaan teknologi infonnasi. Tujuan penggunaan teknologi informasi pada keluarga muda yang menjadi informan penelitian ini sangat variatif tergantung kepada kebutuhan dan bagaimana mereka menempatkan teknologi informasi itu dalam keluarga. Televisi, radio dan veo lebih ditempatkan sebagai sarana hiburan, sedangkan hmrJpholle sebagai media komunikasi. Komputer dan internet ditempatkan sebagai alat penunjang pekeljaan sena sarana informasi

    Jurnalisme Damai Pada Media Cetak: Studi Kasus Pemberitaan Kerusuhan Sampitdi Harian Kompas Dan Jawa Pos

    Get PDF
    Populasi penelitian ini adalah seluruh berit1 Kerusuhan Sampit yang dimuat di harian Kompas dan Jawa Pos dari Bulan februari sampai Maret 2001. Pcmilihan jangka waktu ini berdasarkan peltimbangan pada bulan tersebut, masa meledaknya kerusuhan Sampit. PengambiJan sampel dilakukan dengan cara meneliti semua pemberitaan sp.lama periode pel1elitian. Pada kurun waktu itu dicari berita-berita yang sesuai dengan kriteria batasan yang disebut sebagai berita Kerusuhan Sam pit. Ada kemungkinan terdapat perbedaan jumlah item berita dari masing-masing koran yang diteliti selama masa periode tadi. Perbedaan jumlah item yang diteliti dimungkinkan teIjadi karena faktor jangkauan dan ukuran kelayakan berita yang berbeda-beda dari setiap penerbiian. Namun hal itu tidak masalah, karena perhitungan analisisnya lebih ditentukan pada angka-angka perscntase Jawa Pos dalam penelitian ini relatif lebih baik da!am menerapkan konsep Peac jOllmalism dalam memberitakan kasus kerusuhan Sampit dibandingkan Kompas. Dari unsure lokasi berita, akurasi dan penggunaan puffery, Jawa Pos menunjukkan persentase yang lebih baik daripada Kompas. Jawa Pos kebanyakan memuat berita yang bersumber langsung dari lokasi kejadian, meminimalisir pencampuran fakta dan opini dalam beritanya,serta memimimalisir penggunaan bahasa puffery dan SARA dalam beritanya

    Membangun model kemandirian sebagai upaya pengentasan kemiskinan pada keluarga purna buruh migran perempuan Jawa Timur

    No full text
    Kontribusi perempuan buruh migran atau yang biasa disingkat dengan BMP sangat penting bagi peningkatan kesejahteraan keluarga maupun sebagai penyumbang devisa bagi negara. Banyak cerita duka dari perempuan BMI yang mengalami berbagai bentuk kekerasan bahkan penyiksaan. Disisi lain, banyak cerita suka atas keberhasilan yang mereka bawa dari negeri orang. Namun keberhasilan yang mereka peroleh selama bekerja di luar negeri tidak banyak diangkat atau diekspose ke publik. Media massa lebih suka mengangkat cerita duka, ketidak berhasilan, bahkan kesengsaraan yang diatami para BMI ketimbang mengangkat cerita sukses mereka. Penelitian ini dimaksudkan untuk menyusun model kemandirian bagi keluarga buruh migran perempuan. Dampak bekerja di luar negeri bag; buruh migran perempuan dan bagi keluarganya. Penelitian tentang perempuan buruh migran inj dilaksanakan di kabupaten Malang. Untuk mendapatkan data dan informasi yang empirik, penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif. Ada beberapa tahapan yang digunakan yaitu (1) Fokus Group Discation (FGD). (2) Penentuan lokasi penelitian ditentukan secara purposive di daerah kabupaten Malang tepatnya di kecamatan Bantur dan Dampit dengan asumsi bahwa asal BMP kabupaten Malang sebagaian besar dari Malang Selatan (3) Pengumpulan Data: (a) pengamatan atau obseNation dan (b) wawancara mendalam atau indepth inteNiew. (3) Informan: individuindividu yang memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang permasalahan yang diteliti, (4). Analisa data secara kualitatif
    corecore