2 research outputs found
Rancang Bangun Otomatisasi Kontrol Suhu, Kelembapan dan Intensitas Cahaya Pada Budidaya Pakcoy (Brassica Chinensis L.) Hidroponik Berbasis Logika Fuzzy.
Hidroponik merupakan salah satu metode bercocok tanam yang sedang
digemari masyarakat Indonesia. Sistem hidroponik tidak mengenal musim dan tidak memerlukan lahan yang luas dibandingkan dengan kultur tanah untuk menghasilkan satuan produktivitas yang sama (Mas’ud, 2009). Dibalik potensinya kedepan yang sangat besar dan penerapan teknologi hidroponik
yang terus berkembang pesat, terdapat beberapa masalah yang perlu diatasi. Masalah pertama, tanaman hidrponik masih sangat tergantung pada cahaya,
suhu dan kelembapan, disaat cahaya matahari kurang optimal bisa dipastikan kualitas tanaman akan turun dan pasti harga jual tanaman akan turun. Masalah kedua, mengingat hidroponik banyak diterapkan dengan metode tanam
vertikal,kualitas tanaman yang di bagian atas dan bawah sangat berbeda. Masalah ketiga adalah perlunya bertanam hidroponik yang mudah dan simpel, singkat kata di masyarakat dibutuhkan ber-hidroponik yang otomatis dan terkontrol mulai dari semai tanaman, masa tanam dan panen yang tentunya
dengan kualitas tanaman yang sangat baik. Dari permasalahan diatas, penulis akan melakukan penelitian dengan judul “ Rancang Bangun Otomatisasi Kontrol Suhu, Kelembapan Dan Intensitas Cahaya Pada Budidaya PAK CHOY (Brassica Chinensis L.) Hidroponik Berbasis Logika Fuzzy ”.
Sistem kontrol tingkat pencahayaan/intensitas cahaya berbasis logika fuzzy
didapatkan dengan nilai PWM (Pulse Width Modulation) 872.1662 untuk set point intensitas cahaya sebesar 8000 LUX. Dengan nilai rata-rata nilai error; positive error 15.37 LUX (0.192%) dan negative error 30.66 LUX (0.386%). Sistem kontrol suhu dan kelembapan cahaya logika fuzzy didapatkan dengan nilai PWM (Pulse Width Modulation) 686.4738 pada set point suhu 280C. Dengan nilai rata-
rata error; positive error 0.06280C (0.225%) dan negative error 0. Hasil panen
panen tanaman PAK CHOY (Brassica Chinensis L.) berbasis logika fuzzy adalah
vii sebagai berikut : tinggi tanaman 20.25 cm; lebar daun tanaman 6.95 cm; jumlah
daun tanaman 12.25 buah; bobot segar tajuk 93.625 gr; bobot segar akar 11.4
gr; bobot total 105.025 gr; bobot kering total 18.575 gr; luas daun 25.4125; indeks luas daun 0.03975; klorofil daun 59.94167; penyekapan cahaya 43.2; ketebalan daun 0.4775; dan indeks sampah 0.89
Uji Efisiensi dan Konsumsi Bahan Bakar Traktor Roda Dua Berdasarkan Kedalaman Pembajakan Dengan Variasi Penggunaan Bahan Bakar Biosolar (CN 49), Dexlite (CN 51), dan Pertamina Dex (CN 53)
Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam bidang
pertanian. Hal tersebut menyebabkan Indonesia memiliki
banyak lahan pertanian. Lahan pertanian tersebut dapat
dimanfaatkan oleh para petani untuk menanam komoditas
tanaman. Salah satunya adalah komoditas tanaman pokok.
Tanaman pokok seperti padi, jagung merupakan kebutuhan
pokok setiap orang. Untuk mengolah lahan petani di Indonesia
secara umum mengolah lahan menggunakan traktor roda 2.
Kegiatan penelitian ini menggunakan metode Rancangan
Acak Lengkap (RAL) Faktorial terdiri dari 2 faktorial dengan 3
taraf dan 3 kali pengulangan. Faktor pertama yakni kedalaman
bajak 20 cm, 25 cm, 30 cm. Dipilih kedalaman tersebut karena
bukan kondisi tanah gambut dan pada proses pengolahan tanah
primer. Faktor kedua penggunaan variasi jenis bahan bakar
minyak yaitu biodiesel, dexlite, pertamina dex. Kemudian dicari efisiensi dan konsumsi bahan bakar. Setelah itu, data dianalisis
dengan metode ANOVA (Analysis of Variance) dengan α = 5 %.
Pada kegiatan penelitian dengan perlakuan tersebut
ditemukan hasil kemudian dilakukan UJI ANOVA (Analysis of
Variance) dengan α = 5 % pada data Efisiensi pada variable
kedalaman bajak dan jenis bahan bakar dengan F. Hitung
sebesar 0,969 untuk nilai F. Tabel 0,05 sebesar 2,68 dan F.
Tabel 0,01 sebesar 4,04 artinya 0,969 < 2,68 < 4,04 sehingga
tidak berpengaruh signifikan. Kemudian untuk Nilai Sig. sebesar
0,448 sehingga 0,448 > 0,05 sehingga tidak signifikan. Pada
konsumsi bahan bakar variable kedalaman bajak dan jenis
bahan bakar dengan F. Hitung sebesar 0,850 untuk nilai F.
Tabel 0,05 sebesar 2,68 dan F. Tabel 0,01 sebesar 4,04 artinya
0,850 < 2,68 < 4,04 sehingga tidak signifikan. Kemudian untuk
Nilai Sig. 0,512 sehingga 0,512 > 0,05 sehingga tidak signifikan.
Pada harga bahan bakar variable jenis bahan bakar dengan F.
Hitung sebesar 3514,112 untuk F. Tabel 0,05 sebesar 3,40 dan
F.Tabel 0,01 sebesar 5,61 artinya 3514,112 > 3,40 > 5,61
sehingga berpengaruh signifikan. Kemudian dilakukan Uji BNT α
= 5 % hasilnya berpengaruh signifikan pada harga bahan bakar
dengan variable jenis bahan bakar