27 research outputs found
Penggunaan Bilangan Nol Dalam Algorithma Matrik Linear Programming
EnglishHistorically, the general problem of linear programming was first developed and applied in 1947 by George B. Dantzig. Programming problems are concerned with the efficient use or allocation of limited resources to meet desired objectives. The linear programming model is simple in its mathematical structure along with the algorithm of linear algebra matrix, a systematic procedure for solving the problem. The application of linear algebra matrix is quite broad. However this algorithm is not without limitation of its own. The algorithm always assume the variables to be continuos; therefore, it is seriously limited. The complication fortunately is well taken care by an integer algorithm which yields only integer solution value. The main objective of this paper is to show the difference solution of linear programming between these algorithm.IndonesianLP atau linear-programming diperkenalkan oleh George B. Dantzig tahun 1947. LP merupakan alat analisis problem optimasi dari suatu fungsi linier dengan nilai variabel yang non negatif dan dibatasi oleh pembatas yang berbentuk suatu sistem persamaan linier juga. Model ini digunakan secara luas, karena kesederhanaan bentuk matematika dan metode penyelesaiannya. Algorithma yang digunakan dalam penyelesaian LP adalah MAL (Matrik Aljabar Linier), yang mempunyai keterbatasan yakni hanya dapat bekerja dalam sistem kontinu. Keterbatasan ini sangat serius. Pertanyaannya adalah apakah penyelesaian LP mendapat dukungan yang canggih dari algorithma MAL?. Oleh karena itu, perlu dikaji bagaimana penyelesaian LP, dengan asumsi diskontinu sebagai pembanding. Makalah ini menfokuskan diskusi pada keterbatasan atau asumsi yang digunakan oleh MAL dalam memecahkan solusi optimum LP, terutama asumsi kontinuitas tersebut. Tujuan utama dari makalah ini adalah memperlihatkan perbedaan penyelesaian optimum LP, antara algorithma kontinu dan diskontinu
Latar Belakang Dan Metodologi Penelitian Patanas
Pelaksanaan program penelitian Panel Petani Nasional (PATANAS) erat hubungannya dengan kelangkaan persediaan data tentang pedesaan di Indonesia, terutama dalam memperoleh informasi permasalahan kesempatan kerja dan pendapatan di pedesaan. Maka diperlukan perencanaan pembangunan pertanian dengan kesediaan informasi yang spesifik mengenai daerah pedesaan di Indonesia. Tujuan penelitian ini antara lain: (1) mengukur parameter produksi pertanian, (2) mengukur efektivitas kebijaksanaan pemerintah dalam USAha meningkatkan informasi secara tepat, (3) mengadopsi sistem produksi pertanian masa mendatang, dan (5) memonitor tingkat upah di daerah pedesaan. Usaha pertanian secara fisik banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan terutama keadaan iklim dan topografi. Kedua faktor ini membentuk berbagai pola pertanian dalam arti luas dan mempengaruhi jenis komoditi yang diusahakan sehingga mempengaruhi tingkah laku masyarakat petani dalam mengusahakan tanah. Tanah merupakan faktor produksi pertanian yang utama, dalam hal ini, pemilikan tanah berarti menguasai faktor produksi sekaligus menguasai sumber pendapatan dan kesempatan kerja. Penelitian ini barulah dalam USAha membakukan kondisi sosial ekonomi sosial yang ada, dimana pengumpulan data dilakukan secara khusus. Data yang di ambil meliputi masalah identitas anggota rumah tangga, pemilikan dan penguasaan tanah, hubungan kerja, mobilitas penduduk, dan masalah sosial ekonomi lainnya
Analisa Pilihan Ekonomi Dalam Multisolusi Optimum Model "Linear Programming"
The first consideration of multisolution is laid on an idea that economics is a science subjected to a set of decision alternatives. Existing math models utilized, however, are generally static in nature reflected by only one solution as a result and there are no other alternatives provided. The unique solution gives no possibilities to develop economic decisions. Therefore, a multisolution calculation based on existing economic math models is required to be engineered. The main objective of this paper is to perform optimum multisolution of a Linear Programming Model. The conclusion of this paper show that the multisolution analysis on solution of LP's optimum condition finds several important issues. One of these conclusions shows that the LP's optimum solution is not always economically efficient. Besides the alternative owns similar objectives only different in how resource is allocated so that in the optimum alternatives there are possibility to insert the reality problem of resource into the decision making process
Analisis Harga Pokok Dan Bentuk Pasar Pakan Dan Kaitannya Dengan Pengembangan Agribisnis Ayam Ras Rakyat
One of the government central function is to ensure fair distribution of income more than 14 years, the government has tried to keep poultry industry as a source of income for small scale business under the Presidential Decree, No. 50/81 and No. 22/90. Meanwhile, poultry population had increased steadily, but the poultry industry has developed into a large scale business. The objective of this study is to analyze the role of feed factories under the condition that small scale poultry business has found difficult to develop. The empirical data were collected from poultry farms, feed factories, traders of raw material in West Java, East Java and Lampung. The result indicated that there are a trend toward monopolistic and conglomeration practices in feed and poultry industries. Based on these findings of the study, the government should control the poultry industry market mechanism and the role of enterprise permit should be organized