10 research outputs found

    Pengaruh Kepadatan Berbeda Menggunakan Rgh Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

    Full text link
    Kepadatan merupakan hal yang penting dalam USAha pendederan karena akan mempengaruhi oksigen terlarut dan ammonia. Pemberian rGH dengan metode oral atau melalui pakan terbukti dapat mempercepat pertumbuhan ikan dikarenakan rGH yang tercampur dalam pakan dapat lebih mudah masuk kedalam tubuh ikan. Fungsi dari rGH adalah sebagai pengatur pertumbuhan, reproduksi, system imun, tekanan osmosis pada ikan teleostei, dan pengatur metabolism. Pemanfaatan sistem resirkulasi dapat menciptakan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan ikan. Hal tersebut dapat menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi dalam wadah budidaya dengan mortalitas yang rendah dan tingkat kelulushidupan yang tinggi. Sistem resirkulasi merupakan wadah pemeliharaan ikan yang menggunakan system perputaran air yaitu air mengalir dari satu wadah ke wadah yang lain melalui filter yang berguna untuk menjaga kualias air. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kepadatan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila yang menggunakan rGH dengan kepadatan berbeda pada sistem resirkulasi dan untuk mengetahui kepadatan yang dapat memberikan pertumbuhan dan kelulushidupan terbaik. Penelitian ini dilakukan di Balai Benih Ikan Siwarak, Ungaran, Kab. Semarang. Penelitian dilakukan selama 63 hari dari bulan November 2014 – Januari 2015. Wadah yang digunakan berupa akuarium ukuran (50x30x30) cm3 sebanyak 12 buah yang diisi air sebanyak 20 liter dan dialiri air dari ember yang sudah diisi dengan filter bioball. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan padat penebaran 20, 40, 60 dan 80 ekor/wadah, dimana masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Jenis pakan bubuk berupa pakan komersial diberikan secara at satiation. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah padat penebaran tidak berbeda nyata terhadap kelulushidupan, namun memberikan perbedaan yang nyata terhadap pertumbuhan panjang mutlak dan perbedaan yang sangat nyata terhadap laju pertumbuhan spesifik. Kepadatan yang dapat memberikan pertumbuhan dan kelulushidupan terbaik terdapat pada padat penebaran sebanyak 20 ekor/wadah, dimana dengan nilai Pertumbuhan Panjang Mutlak adalah 9,08±0,43, nilai SGR 9,07 %/hari, nilai FCR 1,18±0,00, dan PER 3.33±0.10, nilai kelulushidupan terbaik adalah perlakuan A (padat penebaran 20 ekor/wadah) yang sama besarnya dengan perlakuan B (padat penebaran 40 ekor/wadah) yaitu sebesar 96,67 %. Density is important factor in breeding method because it will affected to dissolved oxygen and ammonia level. Giving rGH with oral method or adding into feed has been proven to increasing the growth of Tilapia because rGH which adding into feed can enter to fish body easily. Function of rGH as growth, reproduction, immune system, osmotic pressure in teleost fishes and metabolism system controlling. Using recirculating system can creating an optimal environment for fish's growth. If that will happen, can produce a high productivity in culture pond with low mortality and high survival rate. Reciculating system is fish culture tank that using water circulating then flowing tank to tank through a filter which function is maintaining of water quality. This research was aimed to find out the effect of different rearing density that using rGH to growth and survival rate of Tilapia larvae in recirculating system and knows the best density for increasing growth and survival rate. This research was conducted in 63 days from November 2014 to January 2015 at Balai Benih Ikan Siwarak, Ungaran, Kab. Semarang. The fish culture tank is an aquarium size of 50x30x30cm, total amount 12, each aquarium filled water 20 liters and flowing water from bucket that filled with bioball filter. This research used Completely Randomised Design with five treatment (stock density 20, 40, 60 and 80 fish/tank) and three replication. Feed type is a powder commercial feed with using feeding method at satiation. The results is different rearing density not significantly different for survival rate, but significantly different for relative growth rate (RGR) and very significantly different for Specific Growth Rate (SGR). Stocking density that giving the best growth and survival rate is 20 fish/tank (treatment A) with RGR 9,08 ± 0,43, SGR 9,07%/day, FCR is 1,18±0,00 and PER 3,33±0,10, the best survival rate in treatment A (20 fish/tank) and treatment B (40 fish/tank) is 96,67%

    Pengaruh Pemberian Tepung Testis Sapi Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Keberhasilan Jantanisasi Pada Ikan Cupang (Betta SP.)

    Full text link
    Ikan cupang merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang populer dan banyak digemari masyarakat. Perkembangan ikan cupang cukup pesat karena mudah untuk dipelihara. Namun, penggemar ikan hias ini lebih menyukai ikan jantan daripada betina karena ikan jantan memiliki nilai estetika dan warna yang lebih bagus dan menarik serta memiliki profit yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung testis sapi terhadap persentase kelamin benih ikan cupang jantan dan betina, serta dosis terbaik. Penelitian dilaksanakan di Balai Benih Ikan Siwarak, Ungaran pada bulan Desember 2014-Maret 2015 dengan metode penelitian menggunakan ekperimental. Rancangan yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Dosis yang digunakan adalah perlakuan A dengan dosis 0%, perlakuan B 5%, perlakuan C 10%, perlakuan D 15%, dan perlakuan E 20% dengan pemeliharaan selama 21 hari. Variabel yang diukur meliputi persentase kelamin jantan dan betina, laju kelulushidupan (SR), dan kualitas air. Analisis data menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata maka dilakukan uji lanjut yaitu dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase jantan dan betina perlakuan A sebesar 42,11%±1,64;57,89%±1,64, perlakuan B sebesar 45,77%±1,92;54,23%±1,92, perlakuan C sebesar 54,43%±3,46;45,57%±3,46, perlakuan D sebesar 65,18%±2,15;34,82%±2,15, dan perlakuan E sebesar 75,46%±2,72;24,54%±2,72. Hasil kelulushidupan (SR) perlakuan A sebesar 53%±1,73, perlakuan B sebesar 55,33%±1,53, perlakuan C sebesar 60%±2,00, perlakuan D sebesar 61,33%±3,21, dan perlakuan E sebesar 69,33%±1,15. Kualitas air selama penelitian masih berada dalam kisaran yang layak untuk kehidupan ikan cupang yaitu suhu 26-270C; pH 6-7; DO 4,06-4,89mg/l. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya pengaruh yang nyata terhadap pemberian tepung testis sapi selama 21 hari dengan dosis terbaik 20% dan menghasilkan persentase kelamin jantan tertinggi sebesar 75,46%±2,72.Betta fish is one type of freshwater fish are popular and highly favored by the people. Betta fish development is very fast because it is easy to maintain. However , fans betta fish prefer males than females because male fish have aesthetic value , the color is more attractive and has a higher profit. This study aimed to determine the effect of the testis flour cows on the percentage of seed sex male and female betta fish , as well as the best dose. Research conducted at the Fish Seed Center Siwarak , Ungaran in December 2014 - March 2015 by using experimental research methods. The design used is RAL (Rancangan Acak Lengkap) with 5 treatments and 3 replications. The dose used is a treatment with a dose of treatment A 0 % , treatment B 5 %, treatment C 10 %, treatment D 15 %, and treatment E 20 % with maintenance for 21 days. Measured variables include the percentage of male and female, survival rate ( SR ), and water quality. Data analysis using ANOVA and if there is a noticeable difference then conducted a further test is the test of Duncan. Results of the percentage of male and females treatment A has a value of 42.11%±1.64 ; 57.89%±1.64, treatment B has a value of 45.77%±1.92 ; 54.23%±1.92, treatment C has a value of 54.43%±3.46 ; 45.57%±3.46, treatment D has a value of 65.18%±2.15 ; 34.82%±2.15, and treatment E has a value of 75.46%±2.72 ; 24.54%±2.72. Results of the survival rate (SR) treatment A has a value of 53%±1.73, treatment B has a value of 55.33%±1.53, treatment C has a value of 60%±2.00, treatment D has a value of 61.33%±3.21, and treatment E has a value of 69.33%±1.15. Water quality during the research is still in reasonable range for the life of Betta fish are temperature 26-27oC; pH 6-7; DO 4.06-4.89mg/l . The conclusion from this study is that there is a real impact on the provision of flour cow testicle, the best dose given was 20%, and the highest percentage of male sex amounts to 75.46%±2.72

    Pengaruh Penambahan Recombinant Growth Hormone (Rgh) Pada Pakan Dengan Kadar Protein Tinggi Terhadap Pertumbuhan Dan Tingkat Kelulushidupan Benih Ikan Gurame (Osphronemus Gouramy)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan recombinant Growth Hormone (rGH) pada pakan dengan kadar protein tinggi terhadap pertumbuhan dan mengetahui kadar protein terbaik serta tingkat kelulushidupan benih ikan Gurame strain Bastar (Osphronemus gouramy) pada fase pendederan benih. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar (BPBIAT) Muntilan, Jawa Tengah. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan gurame bastar, berumur 10 hari setelah menetas. rGH yang digunakan adalah recombinant Epinephelus lanceolatus Growth Hormone (rElGH). Pembuatan larutan rGH untuk 1 kg pakan adalah pencampuran rGH 2 mg + kuning telur 20 gram + larutan Phosphate Buffered Saline (PBS) 100 ml, dicampur & disemprotkan secara merata ke pakan dan diberikan secara at satiation setiap 3 hari 2 kali. Pada penelitian ini digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu: perlakuan A (pakan protein 37% + rGH), perlakuan B (pakan protein 40% + rGH) dan perlakuan C (pakan protein 43% + rGH), dan perlakuan D (pakan protein 46% + rGH) masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Variabel yang diukur meliputi: Panjang Total, Bobot Total, Specific Growth Rate (SGR), Feed Conversion Ratio (FCR), Efisiensi Pemanfaatan Pakan (EPP), Survival Rate (SR) dan Kualitas Air. Data dianalisa dengan analisa ragam anova dan deskriptif. Pendederan benih berlangsung selama 60 hari. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi rGH dan pakan dengan kadar protein tinggi, menunjukkan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap Panjang Total, Bobot Total, SGR, FCR, dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap SR benih ikan gurame. Nilai pertumbuhan dan tingkat kelulushidupan terbaik didapatkan pada perlakuan C dengan nilai Panjang Total: 3,12±0,006 cm, Bobot Total: 1,38±0,07 gram, SGR: 4,28±0,05% per hari, FCR: 1,05±0,04, EPP: 93,66±3,34 dan SR: 85,34±2,08%.This research aims to assess the added effect of recombinant growth hormone (rGH) in feed with high protein content on the growth and knowing the best protein content and survival rate of fish seed strain Gurame (Osphronemus gouramy) in seed nursery phase. This research was conducted in Balai Perbenihan dan Budidaya Air Tawar ( BPBIAT ) Muntilan, Central Java. Test fish used are bastar strain gouramy, aged 10 days after hatching. rGH used is a recombinant Ephinephelus lanceolatus Growth Hormone. Made of combination between rGH for 1 kg of feed is mixing rGH 2 mg + yolk 20 g + solution Phosphate Buffered Saline ( PBS ) 100 ml , mixed and sprayed evenly to feed and fed by at satiation every 3 days 2 times. This research used Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments, ie : treatment A ( feed protein 37 % + rGH ) , treatment B ( feed protein 40 % + rGH ) and treatment C ( feed protein 43 % + rGH ) , and treatment D ( 46 % protein feed + rGH ), each treatment was repeated 3 times. Variables measured include: Total Length , Total Weight , Specific Growth Rate ( SGR ) , Feed Conversion Ratio ( FCR ) , Survival Rate (SR), Efficiency of Feed Utilization (EFU) and Water Quality. Data were analyzed by analysis of variance ANOVA and descriptive. Separating the seeds lasts for 60 days. The results showed that the combination of RGH and feed with high protein content , showed highly significant effect ( P <0.05 ) of the Total Length , Total Weight, SGR , FCR , and no significant effect ( P >0.05 ) to SR fish seed. Value growth and the level of the best survival was found in treatment C with a value Length Total : 3.12 ± 0.006 cm , Weight Total : 1.38 ± 0.07 grams , SGR : 4.28 ± 0.05 % per day , FCR : 1.05±0.04 , EPP: 93.66±3.34 and SR : 85.34 ± 2.08%
    corecore