14 research outputs found
Semipurifikasi dan Karakterisasi Kolagenase dari Organ dalam Ikan Bandeng (Channos Channos, Forskal)
Aktivitas enzim-enzim proteolisis seperti kolagenase, dapat memecah proteinmenjadi molekul yang lebih sederhana (autolisis) mengakibatkan terjadinya pelemasandaging ikan pada fase post mortem. Penelitian perlu dilakukan untuk mengetahui sifat-sifatenzim tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memurnikan dan mengkarakterisasienzim kolagense dari organ dalam bandeng. Enzim kolagenase telah dapat dimurnikan dariorgan dalam bandeng (Chanos chanos, Forskal), dengan ekstraksi dan pengendapanmenggunakan ammonium sulfat. Tingkat kelipatan pemurnian yang dihasilkan 2,347 danyield adalah 35,42. Karakterisasi kolagenase menunjukkan suhu optimum 50 oC dan pHoptimum 8-9. Enzim kolagenase dapat dihambat dengan kuat oleh serine proteinaseinhibitor (PMSF)dan meningkat aktivitasnya dengan penambahan Ca2+ dan Na+, enzimkolagenase ini stabil pada 10-50 oC and pH 8-9
Aplikasi Bawang Merah dan Bawang Putih Memperlambat Pembentukan Bintik Hitam pada Udang Vaname
Bawang mengandung senyawa bioaktif, seperti organosulfur, komponen fenolik, dan flavonoid yang mempunyai kemampuan antioksidan. Udang pada saat keluar dari air, mengalami reaksi oksidasi enzimatik, asam amino tirosin yang mengandung gugus fenol dioksidasi oleh enzim polifenol oksidase, mengakibatkan pembentukan bintik hitam atau blackspot pada tubuh udang. Pembentukan blackspot tersebut dapat menurunkan nilai ekonomi, sehingga merugikan Perusahaan udang segar. Penelitian bertujuan meneliti bawang merah (Allium cepa L.) dan bawang putih (Allium sativum) yang diekstraksi menggunakan air terhadap pembentukan blackspot pada udang vaname (Litopeneaus vannameii). Udang direndam menggunakan larutan ekstrak bawang merah dan bawang putih (1:1 dan 1:2), disimpan selama 10 hari pada suhu 0 oC. Udang tanpa ekstrak bawang dan udang dengan sodium metabisulfit (SMS) digunakan sebagai kontrol negatif dan kontrol positif. Nilai melanosis udang dengan perendaman ekstrak bawang merah perbandingan 1:1 pada penyimpanan hari ke-10, lebih rendah dibandingkan dengan ekstrak bawang lainnya, sehingga memperlambat pembentukan blackspot namun masih lebih efektif bila menggunakan SMS. Pengaruh ekstrak bawang terhadap kesegaran udang diamati pada atribut kenampakan, secara umum mengalami kemunduran mutu paling cepat dibandingkan atribut bau dan tekstur. Penambahan ekstrak bawang merah dan bawang putih tidak menimbulkan Perubahan mutu atribut tekstur dan bau yang siginifikan dibandingkan dengan kontrol. Nilai indeks browning menunjukkan udang dengan perendaman bawang merah 1:1 mengalami Perubahan yang paling lambat dibandingkan lainnya. Ekstrak air bawang merah : akuades dengan perbandingan 1:1 berpotensi digunakan sebagai bahan penghambat pembentukan blackspot udang vaname, tanpa memberikan pengaruh terhadap bau dan tekstur udang
Karakteristik Organoleptik Filet Ikan Patin (Pangasionodon Hypophthalmus) dari Tiga Lokasi Budidaya di Kabupaten Bogor
Hasil olahan ikan Patin (Pangasionodon hypophthalmus) pada umumnya dipasarkan dalam bentuk fillet, baik beku maupun berbalut tepung roti. Kualitas organoleptik fillet patin ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya kualitas lingkungan perairan tempat budidaya ikan tersebut, baik fisika maupun kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik organoleptik filet ikan patin secara sensori, yang diperoleh dari tiga lokasi budidaya dengan kualitas air yang berbeda di Kabupaten Bogor. Penelitian berlangsung mulai bulan Maret sampai dengan Juni 2013 bertempat di Desa Bantar Kemang, Desa Ciseeng, serta kolam praktek Pasir Jaya Jurusan Penyuluhan Perikanan. Parameter yang diamati terhadap fillet patin meliputi aroma, rasa, penampakan, serta tekstur. Adapun untuk parameter kualtas air terdiri dari suhu, pH, kecerahan, oksigen terlarut, nitrit, amoniak, serta amonium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai karakteristik organoleptik illet ikan patin untuk atribut aroma dan rasa dipengaruhi oleh kualitas air
Penyuluhan Metode Demonstrasi Cara Diversifikasi Olahan Ikan Tuna (Thunnini) pada Pengolah di Kecamatan Morotai Selatan Kabupaten Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara
Kabupaten Pulau Morotai memiliki potensi perikanan yang mumpuni dalam bidang penangkapan dan pengolahan. Potensi perikanan dapat dikembangkan dengan cara meningkatkan peranan sumber daya manusia yang menjadi motor penggerak bagi aspek perikanan. Tujuan penelitian adalah mengamati Perubahan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan serta tingkat adopsi inovasi Poklahsar Datepi mengenai diversifikasi produk olahan perikanan dengan bahan baku ikan tuna melalui penyuluhan. Penelitian dilakukan mulai tanggal 02 Maret sampai dengan tanggal 15 Mei 2020. Tahapan penyuluhan diawali dengan penetapan lokasi dan dan sasaran penyuluhan, sosialisasi kegiatan penyuluhan, penyuluhan diversivikasi olahan ikan menggunakan metode demonstrasi cara, pengamatan difusi, dan adopsi, serta evaluasi penyuluhan. Hasil penelitian kegiatan penyuluhan menunjukkan pada penyuluhan pembuatan diversifikasi produk olahan yaitu krispi ikan tuna terdapat peningkatan aspek pengetahuan sebesar 37 %, aspek sikap sebesar 14 % dan pada demonstrasi pembuatan nugget, terjadi peningkatan pada aspek pengetahuan sebasar 26,41 %, aspek sikap sebesar 13,6 %. Perubahan pada aspek keterampilan menunjukkan kondisi keterampilan sebelumnya cukup terampil menjadi terampil dalam pemilihan bahan baku sampai membentuk olahan krispi dan nugget. Diversifikasi olahan ikan tuna berupa nuget dan krispi ikan tuna dapat diterima dengan baik oleh poklahsar
Application of Liquid Smoke From Coconut Shell in Tandipang (Dussumeiria Acutta) Smoked Fish to Extend Shelf Life
Highlightaw on smoked tandipang fish analyzed.Peroxide value on smoked tandipang fish analyzed.TPC on smoked tandipang fish analyzed.The shelf life of liquid smoked tandipangfish stored at 27o C was obtained the value of t = 23.2 in units of weeks or 5.8 months of storage.AbstractFumigation using liquid smoke produces smoked fish products with a smoky flavor character and can increase shelf life. The research objective was to determine the shelf life of the tandipang fish which was processed using liquid smoking. The test was carried out by storing smoked fish in an incubator at different temperatures 30 °C, 40 °C, and 50 °C with three replications for 5 weeks (35 days). The samples prepared at each temperature were kept in an incubator for five weeks. The parameters tested for estimating shelf life are using the test data aW (activity water), peroxide number, and TPC (total plate count). The three parameters are selected by one parameter to calculate the shelf life of liquid smoked tandipang fish which is considered to greatly affect the quality degradation during storage. The aw parameter is used to determine the shelf life because it has a high R2 value with an activation energy of 86972.75 J / mol.K. Estimation of shelf life of liquid cured fish at room temperature using aw parameter is 23.2 weeks or 5.8 months
Identifikasi Potensi Perikanan di Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat
Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Salah satunya adalah Kecamatan Sindangkasih. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi potensi perikanan meliputi SDA, SDM, kondisi perikanan dan potensi perikanan di Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. Penelitian menggunakan metode deskriptif dan metode survei. Metode analisis deskriptif ini digunakan untuk data kualitatif yang disajikan dalam bentuk uraian dan tabulasi sederhana seperti tabel, diagram, grafik. Hasil dari penelitian ini yaitu potensi wilayah di Kecamatan Sindangkasih kondisi geografisnya bervariasi dari antara datar hingga bergelombang, ketinggian yang berbeda – beda setiap desa yang ada di Kecamatan Sindangkasih serta memiliki luas lahan yang berbeda- beda dari luas lahan 1,69 ha hingga luas yang paling besar yaitu 6,03 ha. Kecamatan Sindangkasih memilki luas lahan potensial perikanan sebesar 162,83 ha dan lahan aktual perikanan sebesar 147,30 ha. Lahan nyang berpotensi dikembangkan sebagai sebagai usaha budidaya Ikan Gurame adalah lahan pekarangan rumah dan lahan persawahan yang dialih fungsikan sebagai lahan budidaya Jumlah penduduk di Kecamatan Sindangkasih sebanyak 46.734 jiwa. Sebanyak 3.002 jiwa penduduk di Kecamatan Sindangkasih memiliki usaha di bidang perikanan Penduduk yang Sarana dan prasaran sebagai penunjang kegiatan budidaya sudah cukup terpenuhi oleh pemerintah Kecamatan Sindangkasih. Kesimpulan dari penelitian ini adalah luas lahan perikanan yang berpotensi dan dukungan pemerintah yang sudah cukup belum menjadikan kegiatan budidaya perikanan ikan gurame sebagai pekerjaan utama para pembudidaya, namun masih sebagai pekerjaan sampingan dengan anggapan bahwa keuntungan yang didapatkan masih sedikit
Identifikasi Potensi Wilayah Perikanan di Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu
Salah satu metode untuk mengetahui identifikasi potensi wilayah perikanan di Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu adalah mempelajari dan mengidentifikasi potensi wilayah perikanan. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi potensi wilayah perikanan berupa sumber daya alam, sumber daya manusia, sistem produksi perikanan, dan kegiatan penyuluhan perikanan. Metode penelitian melalui wawancara dengan masyarakat dan menggunakan kuesioner. Data primer didapat dari pengamatan langsung terhadap nelayan, data sekunder diproses melalui penelitian dari berbagai sumber. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober sampai 30 Oktober 2019. Hasil penelitian yaitu luas wilayah Kecamatan Air Rami ±99,20 km² serta jumlah RTP sebanyak 120 RTP dibidang penangkapan. Kondisi wilayah Kecamatan Air Rami adalah salah satu Kecamatan yang memiliki potensi cukup baik dalam bidang perikanan di Kabupaten Mukomuko. Sistem produksi penangkapan ikan di Kecamatan Air Rami menggunakan jenis alat tangkap left net, fish net, pancing/tonda, dan pukat tradisional. Kegiatan penyuluhan perikanan berjalan berdasarkan aspirasi dari masyarakat, peran penyuluh sangat penting bagi masyarakat guna meningkatkan kelompok perikanan. Wilayah tersebut berpotensi karena kondisi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang memadai untuk kegiatan perikanan