1 research outputs found

    Potensi Kombinasi Ekstrak Daun Kelor (Moringa oliefera) dan Artemisia (Artemisia annua) Sebagai Antimalaria Plasmodium falciparum

    Get PDF
    Malaria management like chloroquine and Artemisinin Combination Therapy can have side effects and already resistant so other alternative treatments are needed. This study method uses a literature review from a number of valid and relevant literature. Artemisinin in Artemisia annua plant inhibits PfATPase6, thus making plasmodium Ca homeostasis undisturbed and inhibiting plasmodium growth. Cysteine protease enzymes, ALLN inhibitors, Plasmepsin-2, and Plasmepsin-1 destroy plasmodium in trophozoite and schizont phases by degrading plasmodium protein. Flavonoids in Moringa oliefera leaves increase hemoglobin production and optimize the performance of artemisinin. Kaempferol and other antioxidants in moringa leaves inhibit plasmodium growth through new permeation pathways by inhibiting membrane ordering during the intraerythrocytic phase and inhibiting the degradation process of hemoglobin so that plasmodium can’t develop well. The amount of Moringa leaves can fulfill daily nutritional needs and overcome malnutrition. The combination of artemisia and moringa leaves can be used as an alternative to malaria medicine that is caused by plasmodium falciparum infection because the combination of the two substances is proven to be more effective in inhibiting Plasmodium berghei in experimental animals, enhancing the immune system, and meeting nutritional needs compared to the use of artemisinin and moringa leaves alone. Need further investigation about this thing.Penatalaksanaan malaria seperti kloroquine dan Artemisin Combination Therapy dapat memberikan efek samping dan sudah mengalami resistensi sehingga diperlukan alternatif pengobatan lain. Metode penulisan ini menggunakan kajian pustaka dari sejumlah literatur valid dan relevan. Artemisinin pada tanaman Artemisia annua menghambat PfATPase6 sehingga membuat homeostasis Ca plasmodium terganggu dan menghambat pertumbuhan plasmodium. Enzim cysteine protease, inhibitor ALLN, Plasmepsin-2 serta Plasmepsin-1 berfungsi menghancurkan plasmodium pada fase trophozoite dan schizont dengan mendegradasi protein plasmodium. Flavonoid pada daun kelor (Moringa oliefera) meningkatkan produksi Hb dan mengoptimalkan kinerja artemisin. Kaempferol dan antioksidan lainnya pada daun kelor menghambat pertumbuhan plasmodium lewat jalur permeasi baru dengan menghambat pembentukan membrane saat fase intraeritrositik dan menghambat proses degradasi hemoglobin sehingga plasmodium tidak dapat berkembang. Kandungan daun kelor juga dapat memenuhi kebutuhan gizi per hari dan mengatasi malnutrisi. Kombinasi artemisia dan daun kelor berpotensi sebagai alternatif obat malaria akibat infeksi plasmodium falciparum karena kombinasi kedua zat tersebut terbukti lebih efektif menghambat plasmodium berghei pada hewan uji coba, meningkatkan sistem imun, serta memenuhi kebutuhan gizi dibandingkan penggunaan artemisin maupun daun kelor secara tunggal. Perlu penelitian lebih lanjut terkait hal tersebut
    corecore