2 research outputs found

    The Effect of Coping on Family Health in Dealing with COVID-19 Pandemic

    Get PDF
    The emergence of the COVID 19 pandemic is perceived as an unprecedented pressure. If the pandemic is prolonged, it will be able to reduce family health. This study provides an analysis of the effect of coping on family health in dealing with COVID 19. Researchers use the family health theory approach to answer the research objectives. Using a sampling quota, an online survey of 90 respondents throughout Indonesia. The results showed that 15% of family health is determined by the family's coping during the face of the COVID 19 pandemic. It is necessary to apply various coping strategies to support optimal family health.  Keywords: COVID 19, coping, family health, pressure. &nbsp

    Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Efikasi Diri Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga Dengan Skizofrenia Di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang.

    Get PDF
    Schizophrenia merupakan suatu sindrom gangguan jiwa yang ditandai dengan penurunan atau ketidakmampuan berkomunikasi, gangguan realita (halusinasi dan waham), afek yang tidak wajar atau tumpul, gangguan kognitif (tidak mampu berfikir abstrak) dan mengalami kesukaran aktifitas sehari-hari. Hal ini dapat menghambat mereka untuk menjalani kehidupan, oleh karena itu pasien dengan schizophrenia memerlukan bantuan dari pihak lain untuk tetap bertahan hidup, atau bergantung pada bantuan orang lain yaitu keluarga yang merupakan orang terdekat dengan pasien. Perawatan yang baik dapat diberikan kepada anggota keluarga yang menderita skizofrenia bila keluarga mempunyai efikasi diri yang tinggi dalam memberikan perawatan kepada pasien. Efikasi diri yang tinggi dibutuhkan agar keluarga berupaya lebih keras dan gigih dalam menghadapi kesulitan, sehingga proses perawatan dapat dilakukan lebih optimal. Efikasi diri merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuan mengerjakan tugas dan bukan hanya semata-mata mengetahui apa yang dikerjakan. Orang yang memiliki efikasi diri yang tinggi berusaha atau mencoba lebih keras dalam menghadapi tantangan, sebaliknya orang yang memiliki efikasi diri yang rendah tidak mampu untuk bekerja dalam situasi yang sulit. Efikasi diri yang tinggi dibutuhkan agar keluarga berupaya lebih keras dan gigih dalam menghadapi kesulitan, sehingga proses perawatan dapat dilakukan lebih optimal. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efikasi diri keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan skiozfrenia yaitu meliputi pengalaman merawat, dukungan sosial, kecerdasan emosi, stigma diri, dan pengetahuan. Penelitian ini adalah adalah penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional study terhadap 100 responden keluarga yang mendampingi anggota keluarga yang sedang melakukan kunjungan rawat jalan di poli rawat jalan kesehatan jiwa RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang. Pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling, dengan instrumen yang digunakan kuesioner Experience Caregiver Inventory, kuesioner multidimensional scale of perceived social support (MPSS), kuesioner Emotional Intellegence , kuesioner pengembangan item stigma dari Schedule for clinical Assement in neuro psychiatry (SI dari SCAN), kuesioner Knowledge Questionnaireon Home Care 36 Schizophrenics , dan kuesioner Bandura Efikasi diri. Analisis uji menggunakan uji spearman dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji statistik spearman’s rho menunjukkan kelima variabel independen (pengalaman merawat, dukungan sosial, kecerdasan emosi, stigma diri, dan pengetahuan) memiliki p value < 0,05 yang menunjukkan bahwa korelasi antara pengalaman, dukungan sosial, kecerdasan emosi, stigma diri, dan pengetahuan dengan efikasi diri adalah signifikan. Sedangkan hasil uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa pengetahuan merupakan faktor yang memiliki hubungan paling dominan dengan efikasi diri keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan skizofrenia di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor pengetahuan berkontribusi terhadap efikasi diri keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan skizofrenia di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang sebagai faktor dominan.Semakin baik pengetahuan yang dimiliki oleh keluarga, maka akan berpeluang 8 kali memiliki efikasi diri yang tinggi, dibandingkan dengan keluarga yang memiliki pengetahuan kurang. Hal ini dimungkinkan karena pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang yang meliputi usia, pendidikan, pengalaman, dan informasi yang telah didapat oleh keluarga. Dimana faktor –faktor tersebut berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan nilai yang tinggi, sehingga mampu mempengaruhi pengetahuan dari keluarga menjadi lebih baik.Perlu sebuah penelitian lebih lanjut tentang analisis faktor yang berhubungan dengan pengetahuan perawatan keluarga tentang perawatan skizofrenia sebagai landasan dalam memberikan perawatan kepada keluarga dengan anggota keluarga yang menderita skizofrenia
    corecore