14 research outputs found

    Studi Gangguan Kaporit terhadap Analisis Natrium secara Spektroskopi Atom

    Full text link
    Penelitian gangguan kaporit sebagai desinfektan terhadap analisis Natrium (Na) menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom pada air ketel (Waste Heat Boiler dan Package Boiler) dan air pendingin pabrik PT.PUSRI telah dilakukan. Kaporit berkonsentrasi 1 ppm hingga 30 ppm menghasilkan klorida (Cl−) sebesar 39,9% hingga 31,57 %. Persamaan garis lurus dari hubungan ini adalah [Cl−] = 0, 3209[kaporit] + 0, 1569, dengan koefisien korelasi (R) sebesar 0,9982. Larutan Na 1 ppm dengan variasi konsentrasi klorida (Cl−) dari 0 ppm hingga 150 ppm tidak memberikan kecenderungan Perubahan hasil pengukuran. Air ketel (WHB dan PB) tidak mengandung Na dan mengandung klorida masing-masing sebesar 0,16 ppm dan 0,24 ppm. Air pendingin mengandung Na sebesar 27,38 ppm dan klorida sebesar 240,63 ppm. Perbandinga Na dan klorida pada air pendingin sebesar 1 : 8, 79 ppm masih dibawah perbandingan konsentrasi Na dan Klorida pada penelitian ini. Klorida pada air ketel dan air pendingin pabrik PT. PUSRI disimpulkan tidak mengganggu analisis Na menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom

    Pengaruh Feri Klorida terhadap Kedalaman Pengikisan dan Kekasaran Permukaan Aluminium Murni

    Full text link
    Penelitian chemical machining mengenai pengaruh larutan feri klorida (FeCl3) terhadap kedalaman pengikisan dan kekasaran permukaan aluminium murni perdagangan telah dilakukan. Aluminium direndam dengan FeCl3 dengan variasi konsentrasi 5% (b/v), 8% (b/v) dan 11% (b/v). Masing-masing variasi konsentrasi FeCl3 dilakukan untuk variasi waktu perendaman 2 jam, 4 jam dan 6 jam. XRF menganalisis aluminium murni menunjukkan adanya unsur lain berupa Zn, Cr, Ti, V dan Cu. Fe3+ dalam FeCl3 mengoksidasi Al sebagai komponen utama material menyebabkan pengikisan. Perbedaan potensial reduksi standar unsur-unsur penyusun material aluminium menyebabkan kekasaran permukaan bila direndam dalam FeCl3. Pengikisan aluminium cenderung semakin dalam dengan bertambah besarnya konsentrasi FeCl3 dan bertambahnya waktu perendaman. Permukaan aluminium cenderung semakin kasar dengan bertambah besarnya konsentrasi FeCl3 dan bertambahnya waktu perendaman. Waktu perendaman 2 jam dalam konsentrasi FeCl3 5% (b/v) hingga 11% (b/v) menghasilkan kedalaman pengikisan antara 0,02 mm hingga 0,06 mm. Sedangkan waktu perendaman 6 jam dalam konsentrasi FeCl3 5% (b/v) hingga 11% (b/v) menghasilkan kedalaman pengikisan antara 0,09 mm hingga 0,19 mm. Waktu perendaman 2 jam dalam konsentrasi FeCl3 5% (b/v) hingga 11% (b/v) menghasilkan kekasaran permukaan antara 0,35 μm hingga 0,91 μm. Sedangkan waktu perendaman 6 jam dalam konsentrasi FeCl3 5% (b/v) hingga 11% (b/v) menghasilkan kekasaran permukaan antara 3,30 μm hingga 5,09 μm

    Penurunan Kebutuhan Oksigen Kimiawi Limbah Jumputan Menggunakan Lumut Hati

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian penurunan nilai kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) terhadap limbah jumputan menggunakan lumut hati yang tumbuh di pohon. Nilai KOK diukur melalui metoda spektrofotometri. Lumut kering dalam bentuk serbuk yang berukuran 100 mesh dikontakkan dengan 50 mL media limbah. Nilai KOK limbah awal sebesar 193,5 mg/L. Kondisi optimum penyerapan senyawa organik adalah selama waktu kontak 60 menit, berat serbuk lumut 25 mg dan pada pH 7. Kondisi optimum penyerapan menghasilkan penurunan nilai KOK sebesar 74,84%, yaitu menjadi 48,69 mg/L

    Studi Interferensi Besi dan Krom terhadap Analisis Nikel secara Spektrofotometer Atom dan Aplikasinya pada Limbah Elektroplating Seng

    Full text link
    Penelitian studi pengaruh gangguan besi (Fe) dan krom (Cr) dalam analisis nikel (Ni) secara spek-trofotometer serapan atom dan aplikasinya pada limbah elektroplating seng telah dilakukan. Pengolahan data dilakukan secara statistik analisis variansi menggunakan rancangan faktorial dengan taraf kepercayaan 95 %. Variasi konsentrasi masing-masing Fe dan Cr adalah 0 ppm; 50 ppm; 500 ppm; 1.000 ppm dan 5.000 ppm da-lam larutan Ni 3,0 ppm. Gangguan spektral cenderung terjadi pada konsentrasi Fe 5.000 ppm terhadap pem-bacaan konsentrasi Ni. Konsentrasi Fe dibawah 5.000 ppm tidak terbukti berbeda nyata memberikan penga-ruh terhadap pembacaan konsentrasi Ni, sedangkan Cr terbukti memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pembacaan konsentrasi Ni. Interaksi variasi konsentrasi Fe dan Cr terbukti memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pembacaan konsentrasi Ni. Uji BNT menunjukkan perbedaan pembacaan kon-sentrasi Ni sebesar 0,296 ppm akan memberikan hasil yang berbeda nyata. Penurunan pembacaan konsentrasi Ni pada larutan yang mengandung Fe dan Cr disebabkan oleh gangguan kimiawi. Larutan elektroplating seng mengandung Ni 0,251 ppm, Fe 39,370 ppm dan Cr 5.370 ppm. Larutan simulasi studi gangguan yang men-gandung Fe 50 ppm dan Cr 5.000 ppm dimana variasi konsentrasi tersebut mendekati konsentrasi Fe dan Cr di limbah menunjukkan penurunan pembacaan konsentrasi Ni sebesar 32,19 %

    Adsorpsi Amonia dari Limbah Cair Tahu dengan Menggunakan Adsorben Sekam Padi Teraktivasi

    Full text link
    Research to the study of rice husk as the adsorption ammoniac from tofu liquid waste has been done. Activators having used were H2SO4, NaOH and Na2CO3 whose concentration were varied 5, 10 and 15%. The best activator using the adsorption ammoniac from tofu liquid waste. In the research, conditional optimum were determined from contact time and weight of rice husk. The result gives that the best of activator NaOH 15% with adsorptivy or ammoniac 0,775 mg/g. The finest of optimum condition were got contact time 2 hours and weight of rice husk 1,5 g with resulting in adsorptivity of ammoniac 0,815 mg/g

    Studi Kandungan Nitrogen Oksida (NOx) pada Udara di Sepanjang Jalan Palembang-Prabumulih

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian kandungan gas NOx di udara sepanjang ruas jalan Palembang-Prabumulih dengan menggunakan metoda spektrofotometri. Cuplikan udara dihisap tabung impinger yang terhubung secara seri. Kadar NOx tertinggi terdapat pada lokasi Bundaran Air Mancur Palembang sebesar 83,26 mg/m3 (pagi); 91,22 mg/m3 (siang) dan 88,50 mg/m3 (sore). Sedangkan kadar Nox terendah terdapat pada Perumahan Bumi Inderalaya Permai sebesar 16,48 mg/m3 (pagi); 19,03 mg/m3 (siang) dan 17,51 mg/m3 (sore). Kadar Nox di sepanjang jalan Palembang-Inderalaya masih di bawah nilai ambang batas (92,50 mg/m3). Variasi kadar NOx secara umum disebabkan faktor kelambaban dan jumlah kendaraan. Temperatur dan tekanan udara relatif tidak mempengaruhi kadar gas NOx di udara

    Pemanfaatan Jerami Padi sebagai Penyerap Zat Warna Procion Sisa Pencelupan Industri Kain Jumputan Palembang

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian penggunaan jerami padi sebagai material penyerap zat warna procion dari limbah cair jumputan. Jerami padi diaktivasi dengan aktivator NaOH 15%. Kondisi terbaik penyerap zat warna procion oleh jerami padi dilakukan dengan cariasi berat jerami, waktu kontak, ukuran partikel jerami dan Ph media penyerap. Konsentrasi zat procion pada semua perlakuan ditentukan dengan menggunakan Spektronik G 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyerapan terbaik jerami padi terhadap procion pada berat 1,5 g, waktu kontak 60 menit, ukuran partikel 60 mesh dan pH 5 untuk 50 mL procion murni berkonsentrasi 50 mg/L. Konsentrasi procion awal di limbah adalah 376,27 mg/L. Efektivitas penyerapan jerami padi terhadap procion yang terkandung dalam sisa pencelupan industri kain jumputan pada kondisi terbaik sebesar 34,98%
    corecore