20 research outputs found

    Kompetensi Program Studi Diploma Teknik Perkapalan dalam Industri Maritim Indonesia

    Full text link
    Mohd Ridwan, Eko Yulianto, in paper competency of naval architecture diploma program on Indonesian maritime industry explain that Shipbuilding engineering professionals is part of the leading maritime industry is expected to become the motor of development of national maritime fleet in the implementation of cabotage (Impres No.5, 2005), this will reduce foreign exchange spending nearly 99 trillion rupiah per year due to the use of foreign fleets, and the creation of new jobs as a supporter of the maritime industry. So the presence of workers who have competence in the field of shipbuilding (ship building, naval architecture, marine engineering enginerring and maritime transportation) is urgently needed and their capability to compete with other countries that previously controlled the sea as a source of national income should be the Indonesian government's attention

    Pendidikan Kebencanaan Bervisi SETS, Upaya Membangun Critical Thinking Skill Siswa dalam Antisipasi Bencana

    Full text link
    Pendidikan kebencanaan di sekolah menjadi suatu wacana yang penting karena jumlah sekolah di Indonesia menempati posisi keempat terbanyak di dunia dan tersebar merata pada daerah rawan bencana. Pendidikan bencana yang diberikan di sekolah terutama pada siswa diberikan dalam upaya mengurangi resiko bencana. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dikembangkan model pembelajaran pendidikan kebencanaan bervisi SETS. Tujuan dari penelitian pengembangan model pembelajaran kebencanaan bervisi SETS ini adalah sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam menghadapi bencana yang bisa terjadi di sekolah dan lingkungan sekitar. Pengetahuan dalam hal ini lebih spesifik pada kemampuan membedakan jenis bencana, dapat membuat peta jalur evakuasi di masing- masing sekolah, dan membuat peta kerawanan bencana di lingkungan sekitar siswa. Penelitian ini menggunakan model pengembangan sistem instruksional Thiagarajan, Semmel dan Semmel (model 4-D) yang dimodifikasi. Model 4-D terdiri dari Define (pendefinisian), Design (perancangan), Develop (pengembangan) dan Disseminate (penyebaran). Dalam penelitian ini dilakukan modifikasi model 4-D yaitu penyederhanaan dari empat tahap menjadi tiga tahap, yaitu Define (pendefinisian), Design (perancangan), Develop (pengembangan). Model pembelajaran kebencanaan yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk membangun critical thinking skills yang sangat dibutuhkan oleh siswa di masa depan

    A Reinterpretation of the Baturetno Formation: Stratigraphic Study of the Baturetno Basin, Wonogiri, Central Java

    Full text link
    DOI:10.17014/ijog.2.3.125-137This paper focuses on the Quaternary Baturetno Formation. An earlier research concluded that the black clay of the Baturetno Formation formed as a ‘palaeolake' deposit. The ‘palaeolake' was interpreted to form due to the shifting course of the Bengawan Solo Purba River in relation to Pliocene tectonic tilting in the southern Java. The stratigraphy of the Baturetno Formation was observed in the western part of the Baturetno Basin, and based on marker beds, the Baturetno Formation was classified into three units: (1) Gravel unit (GR) in the upper part, (2) clay unit (CU) in the middle part, and (3) sand-gravel unit (SG) in the lower part. There are floating gravel fragments of andesite, claystone, coral, and limestone with diameters of up to 10 cm in the clay unit. The particle size of sediment reflects the environment, but the lake deposition occurs under very quiet conditions. The occurrence of these fragments within the clay cannot be explained if the clay was deposited within a lake environment. The occurrence of floating fragments in the black clay of Baturetno Formation can best be explained through mudflow process. The cohesive strength of the mudflow is responsible for the ability of large fragments to float within the mud matrix. In general, the Baturetno Formation is inferred to be an alluvial fan deposit. The presence of sand, gravel, and mud are characteristics of alluvial fan deposits

    Sedimentological and Micropaleontological Characteristics of the Black Clay Deposit of the Baturetno Formation, Wonogiri, Central Java

    Full text link
    DOI:10.17014/ijog.3.3.163-171A previous research on black clay of the Baturetno Formation identified that this clay was a palaeolake deposit. In this study, the black clay deposit was characterized by using sedimentological and micropaleontological approaches to reveal its origin. The black clay of the Baturetno Formation has a low organic matter (mostly less than 8%) and almost no pollen content. These characteristics are not representative of a lake deposit. This black clay was suggested a mud flow deposit. This conclusion is supported by the occurrence of dispersed rock fragments in the clay deposit. In addition, the previous research has identified that the formation of a palaeolake was related to the Late Pliocene tilting in South Java. The carbon dating indicates that the deposition of this clay has no relationship to the Late Pliocene tilting in South Java as the age of this clay was determined to be much younger (around 7000 BP; early Holocene)

    Identifikasi Potensi Komoditas Unggulan Pada Koridor Jalan Lintas Selatan Jatim Di Kabupaten Tulungagung-Trenggalek

    Full text link
    Permasalahan disparitas antarwilayah di Pulau Jawa menunjukkan bahwa ssecara fisik kawasan utara lebih berkembang dibanding dengan kawasan selatan yang terbukti dengan persentase perbandingan nilai PDRB per kapita. Dalam mengatasi disparitas tersebut, maka disusun Penataan Ruang Wilayah untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pansela Jawa yang mengandung strategi pengembangan ekonomi/SDA dan SDM serta pengembangan prasarana dan pengelolaan pembangunan. Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek yang termasuk dalam WP Kediri dan sekitarnya memiliki keeratan hubungan geografis yang diperkuat dengan adanya rencana Jalan Lintas Selatan Jawa. Tujuan penelitian adalah mendapatkan pemetaan komoditas unggulan dari kecamatan-kecamatan yang dilalui Jalan Lintas Selatan (JLS) Jatim di Kabupaten Tulungagung-Trenggalek dengan 1 tahapan analisi yaitu mencari komoditas basis dari masing-masing subsektor yang memiliki daya saing tinggi dengan tingkat pertumbuhan yang baik serta tergolong komoditas progresif/maju pada tiap kecamatan. Dalam melakukan analisis ini, hasil dapat dicapai dengan menggunakan perhitungan LQ (Location Quotient) dan SSA (Shift Share Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi dan dominasi komoditas unggulan dari kedua kabupaten yang terdapat pada tujuh kecamatan yang dilalui oleh JLS Jatim tidak mencakup semua komoditas, yaitu padi sawah, padi gogo, jagung, kacang tanah, kedelai, jambu mente, kelapa, kapuk randu, cengkeh, sengon, acasia, perikanan tangkap, sapi potong, kambing, pasir besi dan marmer

    Pengaruh Debit Air Terhadap Perbaikan Kualitas Air Pada Sistem Resirkulasi Dan Hubungannya Dengan Sintasan Dan Pertumbuhan Benih Ikan Gurame (Oshpronemus Gouramy)

    Get PDF
    Kendala dalam kegiatan budidaya ikan gurame adalah ketersediaan benihyang kurang. Tingkat Kematian yang tinggi pada tahap pembenihan ikan guramemenjadi kendala yang sering dihadapi dalam industrialisasi komoditi ini. Sistemresirkulasi dengan perlakuan debit air dapat menjadi salah satu pemecahan masalah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui debit yang paling optimal dalam memperbaiki kualitas air dan hubungannya dengan pertumbuhan dan sintasan benih ikan gurame pada sistem resirkulasi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan yaitu debit 0,03 L/detik, debit 0,025 L/detik dan 0,02 L/detik dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debit air yang berbeda memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan tingkat kualitas air, pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Perlakuan terbaik ditunjukkan oleh perlakuan ketiga (debit 0,03 L/detik), yaitu nilai pertumbuhan panjang 1,28±0,15 cm, nilai pertumbuhan berat 0,58±0,07 dan nilai kelangsungan hidup mencapai 85%

    Perencanaan Pipa Transmisi Sumber Air Baku Sungai Bekuan Bagi Penduduk Kecamatan Lembah Bawang

    Full text link
    Analysis begins with the planning phase to determine the water quality of the design of water treatment, after the calculation of flood discharge analysis, followed by analysis of population projections for the next 20 years. After Knowing Population, conducted a needs assessment of the community water valley onions and quantity of water which is owned by River raw water source clot. Recently tested the reliability of the source of raw water for then all the data is processed using Epanet Program. Of Air Quality Test Results in laboratory Health Office dr. Sudarso, Pontianak meragun sirin known that water is still very clean and does not require water treatment. Followed by Analysis Debit Flood Plan using HSS method Snyder is known that the maximum discharge clot River Water Source for the return period of 20 years is 8.7602 liters / sec while the clean water needs at peak hours of 12.7752 liters / sec. Furthermore, from the analysis of the pipeline which will be used using 2.0 Epanet program planned transmission network using HDPE pipe with pipe diameter Ø 150 mm with a distance of 3283 mm

    Efektifitas Kijing Air Tawar ( Pilsbryoconcha Exilis ) Sebagai Biofilter Dalam Sistem Resirkulasi Terhadap Laju Penyerapan Amoniak Dan Pertumbuhan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Gariepinus)

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh penggunaan kijing air tawar (Pilsbryoconcha exilis) terhadap perbaikan kualitas air dan laju pertumbuhan lele sangkuriang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Penelitian menggunakan perbedaan jumlah hewan kijing air tawar yaitu 100, 150, 200 ekor/ keranjang berukuran 0,6 m3 dan perlakuan kontrol yaitu tanpa menggunakan perlakuan sistem resirkulasi dan tanpa penambahan kijing air tawar. Parameter utama dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ikan dan konsentrasi amoniak, dengan parameter pendukung antara lain yakni suhu, pH, dan oksigen terlarut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kijing air tawar berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele sangkuriang. Pertumbuhan mutlak tertinggi terdapat pada perlakuan 200 individu dengan berat 19.71 gr dan tingkat kelangsung hidup tertinggi terdapat perlakuan 200 individu (80.14 %). Hasil penelitian juga menunjukan bahwa penambahan kijing air tawar dengan jumlah yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap penurunan amoniak. Berdasarkan hasil uji Beda Nyata Terkecil (BNT) perlakuan dengan penambahan kijing air tawar sebanyak 200 ekor/ keranjang berukuran 0,6 m3merupakan perlakuan terbaik dalam penurunan amoniak pada sistem resirkulasi
    corecore