Penerapan nilai-nilaimurnidalam kalangan pelajar Sarjana muda pendidikan teknik dan vokasional semasa Menjalankan amali di makmal

Nilai murni ialah nilai yang menjadi asas kepada pembentukan akhlak dan amat penting untuk diserapkan kepada setiap individu khususnya kepada golongan pelajar. Namun demikian menurut kajian-kajian lepas, nilai murni masih kurang diterapkan dengan memuaskan dalam kalangan pelajar terutamanya semasa menjalankan keija amali di makmal. Oleh yang demikian kajian ini dijalankan bagi mengenal pasti sejauh mana pelajar dan pensyarah menerapkan nilai-nilai murni semasa proses pengajaran dan pembelajaran di makmal. Seramai 226 orang pelajar Saijana Muda Pendidikan Teknik dan Vokasional (PTV) menjadi responden dalam kajian ini. Soal selidik merupakan instrumen utama dalam kajian ini di samping temu bual dan pemerhatian sebagai instrumen sokongan. Data-data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan perisian SPSS Versi 12.0 bagi mendapatkan min, sisihan piawai dan inferensi ANOVA manakala analisis kandungan bagi data temu bual dan pemerhatian. Dapatan kajian menunjukkan pelajar menerapkan kesemua nilai murni yang terlibat dalam kajian ini. Walau bagaimanapun didapati hanya sebahagian sahaja pensyarah menerapkan nilai-nilai murni kepada pelajar semasa proses pengajaran dan pembelajaran di makmal. Oleh yang demikian, pengkaji mengemukakan beberapa cadangan untuk memastikan pensyarah dan pelajar menerapkan nilai-nilai murni antaranya ialah pihak Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) perlu membuat penyeliaan dari masa ke semasa bagi memastikan pensyarah dan pelajar bersama-sama menerapkan nilai-nilai murni semasa proses pengajaran dan pembelajaran di makmal

High temperature fatigue characteristics of P/M and hot-forged W-Re and TZM for X-ray target of CT scanner

The fatigue strengths at 1000 °C of layered W-Re/TZM, bulk W-Re and bulk TZM for x-ray target materials were successfully evaluated under load-controlled four-point bending by introducing a fatigue failure criterion as twotimes increase of initial compliance. The obtained fatigue strengths at 1000 °C for layered W-Re/TZM and bulk WRe were similar and 280 MPa and 290 MPa at 106 cycles, respectively, while that of bulk TZM was 200 MPa. During fatigue loading at 1000 °C, dominant fatigue damage would be multiple intergranular crack nucleation and propagation, which would induce the increase of compliance. The reasonability of the fatigue failure criterion was confirmed by the fatigue process observations and the results of room temperature fatigue tests of the specimens tested at 1000 °C up to the cycles corresponding to the fatigue failure criterion

Temporal and spatial variations of the total electron content from the high-latitde to equatorial ionosphere during a geomagnetic storm on 27 and 28 September 2017

The Tenth Symposium on Polar Science/Ordinary sessions: [OS] Space and upper atmospheric sciences, Wed. 4 Dec. /Entrance Hall (1st floor) at National Institute of Polar Research (NIPR

STUDI VARIASI MUSIMAN KEMUNCULAN PLASMA BUBBLE MENGGUNAKAN AIRGLOW IMAGER DAN GPS SINTILASI DI ATAS KOTOTABANG [STUDY ON SEASONAL VARIATION OF PLASMA BUBBLE OCCURRENCES OBSERVED BY GPS SCINTILLATION AND AIRGLOW MEASUREMENTS OVER KOTOTABANG]

Dengan meningkatnya ketergantungan pada sistem penentuan posisi berbasis satelit, navigasi dan waktu pada GNSS, prediksi kejadian gelembung plasma menjadi lebih dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter dampak iregularitas ionosfer yang terkait dengan kejadian gelembung plasma dan sintilasi pada aplikasi GNSS selama aktivitas matahari menurun. Untuk mendapatkan informasi variasi musiman iregularitas ionosfer yang terkait dengan gelembung plasma, kami menggunakan All-sky Airglow Imager (ASI) yang dipasang di Kototabang (0.2ºLS, 100.3ºBT, -10,4º lintang magnetik) Indonesia, untuk mendeteksi penipisan kepadatan plasma skala besar dalam bentuk citra dua dimensi, indeks amplitudo sintilasi (S4) yang diperoleh dari tiga single-frequency GPS receiver yang dipasang di lokasi yang sama dan kejadian badai magnetik (indeks Dst) yang diperoleh dari World Data Center for Geomagnetism, Kyoto. Kami menganalisis kejadian gelembung plasma pada citra ASI dari tahun 2003-2009 dan menemukan bahwa tingkat kejadian tertinggi pada bulan Mei-Juli yang berbeda dari variasi musiman kejadian gelembung plasma yang umumnya diketahui selama ini. Tingkat kejadian yang tinggi pada Mei-Juli bukan disebabkan oleh badai magnetik, karena statistik menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan setelah peristiwa gelembung plasma yang mungkin disebabkan oleh badai magnetik dieliminasi. Kami juga mempelajari hubungan spasial antara sintilasi ionosfer dan struktur gelembung plasma skala besar yang terlihat pada citra ASI. Kami menemukan beberapa peristiwa dimana IPPs dari satelit GPS berada di dalam struktur gelembung plasma skala besar pada citra ASI, tetapi tidak teramati adanya sintilasi.Kata Kunci: Gelembung plasma, Sintilasi, Badai magnetik, GNSS

3-years Occurrence Variability of Concentric Gravity Waves in the Mesopause Observed by IMAP/VISI

第6回極域科学シンポジウム分野横断型セッション：[IM] 横断　中層大気・熱圏11月17日（火）　統計数理研究所 セミナー室2（D304

Recent results of the Optical Mesosphere Thermosphere Imagers (OMTIs): 2014-2015

第6回極域科学シンポジウム[OS] 宙空圏11月16日（月）　国立極地研究所１階交流アトリウ

Imaging ionospheric irregularities by earth observation radar satellite

The sensitivity of Synthetic Aperture Radar (SAR) satellite signal in the L-band to ionospheric plasma density is used to obtain two-dimensional imaging of ionospheric density irregularities. As an application for equatorial ionosphere, we have recently reported first simultaneous observation of equatorial plasma bubble by the ALOS-2/PALSAR-2 satellite and a ground 630-nm airglow imager in northern Brazil. In this case, SAR ionospheric scintillation are represented as stripe-like signature of radar image over the terrain along the local magnetic field lines near an airglow depletion region. This so-called SAR scintillation stripes are discussed to be the signature of existing small-scale plasma irregularities with the scale size of hundreds of meters associated with equatorial plasma bubbles. We present the observational setup and the interpretation of SAR signal parameters to characterize the two-dimensional ionospheric density structures, and discuss future studies

共同体主義の企業観 : 日本的経営論における「企業共同体」との比較を通じて

In previous times, Japanese companies were regarded as a kind of community (Gemeinschaft). The Japanese management style which respects harmony and cooperation supported the growth of companies from the period of high economic growth to the 1980s. Generally, in Japanese management theory, the value of collectivism as an ideology is emphasized. Apart from this, a new view of corporate-community based on Aristotle philosophy (virtue ethics) or communitarian-thinking appeared after the 1990s. The purpose of this paper is to clarify the characteristics of each concept of corporate-community and to examine the differences between them