11 research outputs found

    Engine Matching Propeller Pada Kapal Untuk Mendapatkan Optimalisasi Pemakaian Mesin Penggerak Kapal Dan Baling – Baling Sebagai Alat Pendorong Kapal

    Full text link
    Engine Maching Propeller adalah untuk mendapatkan keselarasan kerja mesin penggerak kapal dan Baling-Baling untuk mencapai efisiensi kerja dan laju kapal yang diperlukan dalam operasionalnya, dengan mendapatkan keselarasan kerja mesin dan Baling-Baling diharapkan akan menekan biaya operasiona

    Analisa Tegangan Sistem Perpipaan Bongkar Muat Kapal Tanker Mt. Avila 6300 Dwt Dengan Menggunakan Perangkat Lunak Caesar II V5.10.

    Full text link
    Pipe stress analysis (piping stress analysis) is more directed to the analysis of flexibility and stress that occur as a result of the force and the expenses incurred pipe (system) in a state of work or ready (steady). In order, system can work optimally and safely in accordance with applicable standards.In this paper, using two modifications to reduce stresses that occurs in the loading and unloading piping system of MT. Avila 6300 DWT using software caesar II v5.10. First, modifications ware made is modification to eliminate overstress can be done by considering the distance by changing the type of support in accordance with the movement of the pipe that occurred (deflection). Second is modification ware made based on calculations of allowable pipe span formulas, then with the analysis by using software CAESAR II v5.10 we can compare and determine the best model of piping systems for MT. Ávila 6300 DWT tanker ship vessel

    Analisa Teknis Kekuatan Mekanis Material Komposit Berpenguat Serat Ampas Tebu (Baggase) Ditinjau Dari Kekuatan Tarik Dan Impak

    Full text link
    Serat ampas tebu (baggase) merupakan limbah organik yang banyak dihasilkan di pabrik-pabrik pengolahan gula tebu di Indonesia. Serat ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi selain merupakan hasil limbah pabrik gula tebu, serat ini juga mudah didapat, murah, tidak membahayakan kesehatan, dapat terdegredasi secara alami (biodegradability) sehingga nantinya dengan pemanfaatan sebagai serat penguat komposit mampu mengatasi permasalahan lingkungan. Dari pertimbangan diatas maka penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan analisa teknis berupa kekuatan tarik dan impak dari komposit berpenguat serat ampas tebu (baggase) dengan perlakuan pola anyaman variasi arah serat sudut arah serat sudut searah 00 dan bersilangan 450. sebagai penguat matrik resin polyester. Dari hasil pengujian spesimen dilakukan analisa kekuatan mekanis kemudian dibandingkan dengan nilai kekuatan mekanis yang disyaratkan/diizinkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sebagai tolak ukur standar ujinya. Pengujian komposit berpenguat serat ampas tebu membandingkan arah serat sudut 00 dan 450, perlakuan serat pola anyaman, fraksi volume 44% matrik polyester dan 56% serat ampas tebu, dengan metode hand lay up, hasil pengujian didapat harga kekuatan tarik tertinggi dimiliki oleh komposit dengan arah serat sudut searah 00. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kekuatan tarik dan modulus elastisitas dari komposit berpenguat serat ampas tebu belum dapat memenuhi standar kekuatan tarik dan modulus elastisitas yang disyaratkan BKI yakni : untuk arah serat sudut searah 00 kekuatan tariknya sebesar 1.69 kg/mm2 dan modulus elastisitasnya sebesar 115.85 kg/mm2, untuk arah serat sudut bersilangan 450 kekuatan tariknya sebesar 1.34 kg/mm2 dan modulus elastisitasnya sebesar 108.40 kg/mm2

    Analisis Pengaruh Perlakuan Panas Terhadap Pelat Klasifikasi Bki Tebal 10 Mm Pada Sambungan Las

    Full text link
    Heating treatment at the fabrication make the tensile strength, bending strength, and hardness strength are become lower. The research vision are to prover that heating at the plate without heating treatment, heating treatment 300 0C, heating treatment 600 0C. Welding at research use SMAW (Shield Metal Arc Welding) welding method. The mean of tensile test without heating treatment (419 Kg/mm2), heating treatment 3000C (424 Kg/mm2), heating treatment 6000C (415 Kg/mm2). The mean of bending test without heating treatment (845 N/mm2), heating treatment 3000C (768 N/mm2), heating treatment 6000C (724 N/mm2). The mean of hardness test whitout heating treatment (129 HVN), heating treatment 3000C (147 HVN), heating treatment 6000C (160 HVN). From the test we get conslusion that the best result is Marine use plate ST 42 with BKI classification with heating treatment 300 0C, heating process is 60 minutes in the oven. After that cooling treatment to be done until back normal degre
    corecore