Menggali Potensi Serta Nilai Ekonomi Budidaya Lebah Kelulut (Trigona Itama) Pada Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Di Desa Tuwung Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah

The social forestry enterprise group of stingless bee farming is a group that utilizes stingless bees for cultivation and already has a product, which is honey. The community managing the social forestry land is Tuwung Village, Pulang Pisau Regency, Central Kalimantan Province. The research aims to determine the potential and economic value, as well as the factors influencing the productivity of stingless bee honey. The research method used is qualitative descriptive method. The stingless bee farming enterprise in Tuwung Village produces 40 liters of honey from 33 hives, where the potential for stingless bee cultivation is still suboptimal. The economic value, as the income from honey sales in one year, amounts to Rp 10,000,000. The honey produced during one year totals 40 liters with a selling price of Rp 250,000 per liter, resulting in the income of this enterprise group still being suboptimal or relatively low.Kelompok usaha sosial hutan desa yang mengembangkan budidaya lebah tak bersengat adalah kelompok yang memanfaatkan lebah tak bersengat untuk budidaya dan telah memiliki produk, yaitu madu. Masyarakat yang mengelola lahan hutan sosial ini adalah Desa Tuwung, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi dan nilai ekonomi, serta faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas madu lebah tak bersengat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Usaha budidaya lebah tak bersengat di Desa Tuwung menghasilkan 40 liter madu dari 33 sarang lebah, dimana potensi budidaya lebah tak bersengat masih belum optimal. Nilai ekonomi, yaitu pendapatan dari penjualan madu dalam satu tahun, mencapai Rp 10.000.000. Produksi madu selama satu tahun mencapai 40 liter dengan harga jual Rp 250.000 per liter, sehingga pendapatan kelompok usaha ini masih belum optimal atau relatif rendah