494 research outputs found

    Kalimat Tanya Dalam Bahasa Inggris Dan Bahasa Tanimbar Suatu Analisis Kontrastif

    Full text link
    This study is an attempt to describe and analyze the English and Tanimbar language which focuces on the interrogative sentences in relation to their form and function in both languange based on Aarts and Aarts theory's and to compare using by Lado's theory.The English and Tanimbar Language are two languages from different language families. English it is included in Indo-European and Tanimbar Language it is included in Austronesian one. Each of them has its own characteristics.The English data have been collected from books, whereas the data of Tanimbar language have been collected by interviewing some informants using contrastive analysis approach the data are then analyzed and described.The result shows that forms of interrogative sentences in English are yes-no question, tag question and interrogative-word question while in Tanimbar language has two forms such as in yes-no question and interrogative word question. English and Tanimbar language have similarities, in the form of yes-no question and interrogative word question. The difference in English question word is at the beginning of sentence and Tanimbar language at the beginning and the end of sentence

    Pengaruh Contextual Teaching & Learning dan Direct Intruction terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa SD

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian kemampuan pemahaman matematis siswa yang belajar menggunakan contextual teaching and learning lebih baik dari pada siswa yang belajar menggunakan Direct , Peningkatan kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (kelas eksperimen) dan pembelajaran Direct Instruction (kelas konvesional), dan Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang belajar menggunakan contextual teaching and learning dengan siswa yang belajar menggunakan direct instuction ditinjau dari Kemampuan Awal Matematis siswa (tinggi, sedang dan rendah). Penelitian merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa dua SD yang terdapat di Kabupaten Majalengka Tahun Pelajaran 2013/2014. Sampel penelitiannya adalah Siswa SD kelas IV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian kemampuan pemahaman matematis siswa yang belajar menggunakan contextual teaching and learning lebih baik dari pada siswa yang belajar menggunakan Direct Instruction , Peningkatan kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (kelas eksperimen) dan pembelajaran Direct Instruction (kelas konvesional), dan Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang belajar menggunakan contextual teaching and learning dengan siswa yang belajar menggunakan direct instuction ditinjau dari Kemampuan Awal Matematis siswa (tinggi, sedang dan rendah)

    Penerapan Model Pembelajaranquantum Teaching untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Materi Fpb Kelas IV SD Negeri Sindangwasa Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka

    Full text link
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika SD, khusunya yang berkaitan dengan materi belajar FPB yang berada di Kelas IV SD. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika SD demngan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching. Dimana kerangka Quantum Teaching dikenal dengan istilah TANDUR, Yaitu : Tumbuhan (T), Alami (A), Namai (N), Demontrasikan (D), ulangi (U), dan Rayakan (R).Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa keals IV SD yang tedapat di Kabupaten Majalengka. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Sindangwasa Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan dari siklus 1, siklus II dan siklus III. Penerapan model Quantum Teaching pada materi FPB dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Sindangwasa Kecamatan Palasah kabupaten Majalengka. Pada siklus 1 memperoleh nilai rata-rata 68,88 dengan ketuntasan secara klasikal 65,62% yaitu 21 siswa katagori tuntas, 6 siswa (18,75%) dikatagorikan belum tuntas dan 5 siswa (15,62%) belum memenuhi kriteria penilaian karna tidak hadir, pada siklus ke II sudah mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 74, dengan ketuntasan secara klasikal 84,37 yaitu 27 siswa katagori tuntas, 3 siswa (9,38%) belum tuntas dan 2 siswa (6,25%) belum memenuhi kriteria penelaian karna tidak hadir atau sakit, sedangkan pada siklus III juga sudah mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus II dengan nilai rata-rata 86,3 dengan ketuntasan secara klasikal (87,5%) yaitu 28 siswa dalam katagori tuntas, 2 siswa (6,25%) belum tuntas dan 2 siswa (6,25%) belum memenuhi kriteria penilaian karna tidak mengikuti proses penilaian

    Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa melalui Predict Observe Explain

    Full text link
    Kemampuan dasar yang dimiliki siswa adalah kemampuan kognitif. Latarbelakang penelitian ini adalah rendahnya kemampuan kognitif siswa dalam matematika pada pembelajaran matematika di SD negeri Bonang. Rendahnya kemampuan kognitif tersebut dilihat dari data awal siswa pada pelajaran matematika, yaitu banyak siswa yang masih dibawah KKM. Dalam hal ini guru mengupayakan agar siswa dalam belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran Predict Observe Explain. Dengan tuuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa dalam belajar matematika. Dengan demikian, siswa mampu menemukan caranya sendiri untuk memecahkan masalah dalam pelajaran matematika. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari beberapa tindakan yang membahas materi matematika pada kelas IV sekolah Dasar.Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan Predict Observe Explain, maka kemampuan kognitif meningkat. Hal ini terlihat pada tes yang diberikan peneliti kepada seliuruh siswa dikelas IV Sekolah Dasar Bonang yaitu terdapat peningkatan dari pada kondisi awal dari 25 siswa hanya 32% atau 8 siswa yang tuntas dan 68% atau 17 siswa yang belum tuntas. Kemudian meningkat pada siklus I sebanyak 16% yaitu dari 25 siswa terdapat 48% siswa yang tuntas dan 52% siswa yang belum tuntas. Pada siklus II yang menjadi titik akhir dalam peneltian ini meningkat sebesar 32% yaitu dari 25 siswa, 80% siswa yang tuntas dan 20% siswa yang belum tuntas. Interaksi siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru lebih kondusif, hasil kemampuan kognitif siswa tiap tindakan selama penelitian berlangsung mengalami peningkatan

    Analisis Kepercayaan Nasabah Pengguna Atm

    Full text link
    This study aims to determine the user's ATM customer Trust and ability to determine the effect ofvariables, variable benevolence, and variable integrity of customer Trust. The respondents are consumerof the Bank. Data collecting uses questionnaires and distributed to ATM customer who haveused it for their daily transaction. The analysis tool used is a logistic regression analysis. Surveyresults reveal that the variable ability, benevolence variables significantly influence the integrity ofcustomer Trust. The most dominant variable is the variable effect of kindness. This research customermust know the things offered by the bank and the bank until there arose a belief in the bank willchoose to save their money

    Model Giving Question And Getting Answer untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

    Full text link
    —Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar Matematika pada pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Rendahnya hasil belajar tersebut dilihat dari data awal siswa pada pelajaran Matematika , yaitu banyak siswa yang masih dibawah KKM. Dalam hal ini guru mengupayakan agar siswa dalam belajar Matematika dengan menggunakan model pembelajaran Model Giving Question and Getting Answer .Dengan demikian, siswa mampu menemukan Hasil Belajar dengan caranya sendiri untuk memecahkan masalah dalam pelajaran Matematika . Model penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari beberapa tindakan yang membahas materi Matematika sekolah Dasar. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Model Giving Question and Getting Answer , maka Hasil Belajar meningkat. Hal ini terlihat pada tes yang diberikan peneliti kepada seliuruh siswa dikelas V Sekolah Dasar yaitu terdapat peningkatan dari rata-rata nilai Hasil belajar Pada data awal ketuntasan siswa berada pada 11,76%. Selanjutnya, pada siklus I ketuntasan meningkat sebanyak 55,88% dan ketuntasan siswa pada siklus I menjadi 67,64%. Pada siklus II, ketuntasan siswa kembali meningkat sebanyak 8,83% dan ketuntasan siswa menjadi 76,47%. Interaksi siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru lebih kondusif, Hasil Belajar siswa tiap tindakan selama penelitian berlangsung mengalami peningkatan

    Pendekatan Matematika Realistik Dapat Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SDN Munjul III Majalengka

    Full text link
    —Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya pemahaman konsep matematika khususnya pada pembelajaran matematika di SD negeri Munjul III. Dalam hal ini guru senantiasa mengupayakan agar siswa mampu membuat dan menggunakan sebuah model bangun datar yang divariasikan dengan mengelompokan, mengurutkan, dan merangkaikan sehingga pemahaman konsep siswa meningkat serta terjadinya jalinan antar konsep atau antar topik. Dengan demikian, siswa mampu menemukan caranya sendiri untuk memecahkan pengelompokan bangun datar dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang terdiri dari dua belas tindakan, membahas konsep pengelompokkan bangun datar dari suatu kumpulan benda yang ada di lingkungan sekitar. Berdasarkan hasil penelitian, pengelompokan bangun datar dengan menggunakan pendekatan matematika realistik menunjukan bahwa dengan menggunakan pendekatan matematika realistik ternyata siswa lebih mudah memahami serta sangat antusias dalam mempelajari materi matematika khususnya bangun datar dan memecahkan pada penerapan kehidupan sehari-hari. Interaksi siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru lebih kondusif, hasil pemahaman konsep siswa tiap tindakan selama penelitian berlangsung mengalami peningkatan
    • …
    corecore