28,940 research outputs found
A secure and private RFID authentication protocol based on quadratic residue
Radio Frequency IDentification based systems are getting pervasively deployed in many real-life applications in various settings for identification and authentication of remote objects. However, the messages that are transmitted over a insecure channel, are vulnerable to security and privacy concerns such as data privacy, location privacy of tag owner and etc. Recently, Yeh et al.'s proposed a RFID authentication protocol based on quadratic residue which is claimed to provide location privacy and prevent possible attacks. In this paper, we formally analyzed the protocol and we proved that the protocol provides destructive privacy according to Vaudenay privacy model. Moreover, we proposed a unilateral authentication protocol and we prove that our protocol satisfies higher privacy level such as narrow strong privacy. Besides, we proposed an enhanced version of our proposed protocol, which has same privacy level as Yeh at al protocol, but has reader authentication against stronger adversaries. Furthermore, the enhanced version of our protocol uses smaller number of cryptographic operations when compared to Yeh at al protocol and it is also cost efficient at the server and tag side and requires O(1) complexity to identify a RFID tag
"A Characterization of the Plurality Rule"
We consider an axiomatic characterization of the plurality rule, which selects the alternative(s) most preferred by the largest number of individuals. We strengthen the characterization result of Yeh (Economic Theory 34: 575{583, 2008) by replacing effciency axiom by the weaker axiom called faithfulness . Formally, we show that the plurality rule is the only rule satisfying anonymity, neutrality, reinforcement, tops-only , and faithfulness .
Observation of vortices and hidden pseudogap from scanning tunneling spectroscopic studies of electron-doped cuprate superconductor
We present the first demonstration of vortices in an electron-type cuprate
superconductor, the highest (= 43 K) electron-type cuprate
. Our spatially resolved quasiparticle tunneling spectra
reveal a hidden low-energy pseudogap inside the vortex core and unconventional
spectral evolution with temperature and magnetic field. These results cannot be
easily explained by the scenario of pure superconductivity in the ground state
of high- superconductivity.Comment: 6 pages, 4 figures. Two new graphs have been added into Figure 2.
Accepted for publication in Europhysics Letters. Corresponding author:
Nai-Chang Yeh (E-mail: [email protected]
Measurement of a Sign-Changing Two-Gap Superconducting Phase in Electron-Doped Ba(Fe_{1-x}Co_x)_2As_2 Single Crystals using Scanning Tunneling Spectroscopy
Scanning tunneling spectroscopic studies of (x =
0.06, 0.12) single crystals reveal direct evidence for predominantly two-gap
superconductivity. These gaps decrease with increasing temperature and vanish
above the superconducting transition . The two-gap nature and the slightly
doping- and energy-dependent quasiparticle scattering interferences near the
wave-vectors and are consistent with
sign-changing -wave superconductivity. The excess zero-bias conductance and
the large gap-to- ratios suggest dominant unitary impurity scattering.Comment: 4 pages, 4 figures. Paper accepted for publication in Physical Review
Letters. Contact author: Nai-Chang Yeh ([email protected]
Sistem Religi dan Makna pada Relief Yeh Pulu di Kabupaten Gianyar, Bali
Kebudayaan tidak terlepas dari pengaruh agama. Hal itu berlaku pula bagi kebudayaan Indonesia masa HinduBuddha. Studi ini meneliti relief Yeh Pulu dari sudut pandang agama Hindu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem religi dan mengungkap makna yang terkandung dalam pahatan relief Yeh Pulu. Studi ini dilakukan dengan cara mengunjungi langsung ke Situs Yeh Pulu, lalu dilakukan pengamatan, pencatatan, dan pengambilan gambar. Data dianalisis mengunakan analisis kontekstual dan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relief Yeh Pulu memiliki sembilan panil relief yang menggambarkan berbagai aktivitas kehidupan masa lalu. Terdapat empat komponen sistem religi yang terkandung dalam rangkaian relief Yeh Pulu. Pertama, konsepsi ketuhanan diwujudkan dengan penggambaran tokoh Ganesha dan Krsna (Avatara Wisnu). Kedua, tokoh dan umat agama sejumlah 18 tokoh dengan rincian 12 laki-laki dan 6 perempuan. Ketiga, indikasi adanya upacara agama disimbolkan dengan keberadaan kendi yang keluar asapnya. Jenis upacara yang dilakukan adalah pemujaan terhadap para dewa, pendirian bangunan suci, penyucian bangunan suci, pemberian persembahan kepada rsi, dan praktik tantrayana. Keempat, sarana keagamaan yang digunakan adalah kendi, buyung, kayu/bambu, cangkul, tombak, tali, dan tongkat yang ujungnya seperti mangkuk. Makanan yang disajikan terbuat dari bahan tanaman dan hewan buruan. Makna yang terkandung dalam ukiran relief Yeh Pulu adalah siklus kehidupan, kegiatan keagamaan, kesuburan, dan keragaman.Kebudayaan tidak terlepas dari pengaruh agama. Hal itu berlaku pula bagi kebudayaan Indonesia masa HinduBuddha. Studi ini meneliti relief Yeh Pulu dari sudut pandang agama Hindu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem religi dan mengungkap makna yang terkandung dalam pahatan relief Yeh Pulu. Studi ini dilakukan dengan cara mengunjungi langsung ke Situs Yeh Pulu, lalu dilakukan pengamatan, pencatatan, dan pengambilan gambar. Data dianalisis mengunakan analisis kontekstual dan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relief Yeh Pulu memiliki sembilan panil relief yang menggambarkan berbagai aktivitas kehidupan masa lalu. Terdapat empat komponen sistem religi yang terkandung dalam rangkaian relief Yeh Pulu. Pertama, konsepsi ketuhanan diwujudkan dengan penggambaran tokoh Ganesha dan Krsna (Avatara Wisnu). Kedua, tokoh dan umat agama sejumlah 18 tokoh dengan rincian 12 laki-laki dan 6 perempuan. Ketiga, indikasi adanya upacara agama disimbolkan dengan keberadaan kendi yang keluar asapnya. Jenis upacara yang dilakukan adalah pemujaan terhadap para dewa, pendirian bangunan suci, penyucian bangunan suci, pemberian persembahan kepada rsi, dan praktik tantrayana. Keempat, sarana keagamaan yang digunakan adalah kendi, buyung, kayu/bambu, cangkul, tombak, tali, dan tongkat yang ujungnya seperti mangkuk. Makanan yang disajikan terbuat dari bahan tanaman dan hewan buruan. Makna yang terkandung dalam ukiran relief Yeh Pulu adalah siklus kehidupan, kegiatan keagamaan, kesuburan, dan keragaman
- …