3 research outputs found

    Pengaruh Waktu Pemangkasan Pucuk terhadap Pertumbuhan Dua Varietas Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Sistem Hidroponik

    Get PDF
    Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan sayuran semusim dari famili cucurbitaceae yang banyak dikonsumsi terutama dalam bentuk segar. Mentimun merupakan tanaman yang terus melanjutkan pertumbuhan pada fase vegetatif jika pemangkasan pucuk tidak dilakukan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan perbaikan teknik budidaya tanaman adalah pemangkasan pucuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fase pertumbuhan yang tepat untuk pemangkasan pucuk utama guna meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun varietas Roberto dan varietas BM 007. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana terdiri dari 6 perlakuan : P1 = varietas roberto tanpa pemangkasan, P2 = varietas roberto dan pemangkasan pucuk batang utama pada 21 hst, P3 = varietas roberto dan pemangkasan pucuk batang utama pada 28 hst, P4 = varietas BM 007 tanpa pemangkasan, P5 = varietas BM 007 dan pemangkasan pucuk batang utama pada 21 hst, dan P6 = varietas BM 007 dan pemangkasan pucuk batang utama pada 28 hst. Hasil penelitian yang didapat adalah pemangkasan pada 28 hst pada varietas Roberto meningkatkan jumlah cabang produktif dan bobot kering total tanaman, namun menurunkan panjang tanaman dan jumlah daun

    Pengaruh Waktu Pemangkasan Pucuk terhadap Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Mentimun (Cucumis sativus L) Sistem Hidroponik.

    No full text
    Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan sayuran semusim dari famili cucurbitaceae yang banyak dikonsumsi terutama dalam bentuk segar. Mentimun merupakan tanaman yang terus melakukan pertumbuhan pada fase vegetatif jika pemangkasan pucuk tidak dilakukan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan perbaikan teknik budidaya tanaman adalah pemangkasan pucuk. Menurut Sutisna (2010), melalui pemangkasan pucuk auksin yang terakumulasi pada daerah pucuk akan terdistribusi ke bagian meristem yang lain seperti daerah dekat mata tunas. Waktu pemangkasan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman karena berhubungan erat dengan proses fotosintesis dan juga laju metabolisme. Waktu pemangkasan dapat mengakibatkan peningkatan atau penurunan fotosintat dan hasil tanaman. Pemangkasan pada fase vegetatif menyebabkan pertumbuhan vegetatif akan berkurang, sehingga akan merangsang pertumbuhan generatif karena pemangkasan akan mengurangi produksi auksin (Dewani, 2000) l 2019 di rumah kaca (greenhouse) yang terletak di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Lowokwaru, Kota Malang. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok dengan 6 perlakuan, 4 kali ulangan, dan 4 sampel tanaman setiap ulangan yaitu P1 = varietas roberto tanpa pemangkasan ; P2 = varietas roberto dan pemangkasan pucuk batang utama pada 21 hst ; P3 = varietas roberto dan pemangkasan pucuk batang utama pada 28 hst ; P4 = varietas BM 007 tanpa pemangkasan ; P5 = varietas BM 007 dan pemangkasan pucuk batang utama pada 21 hst ; P6 = varietas BM 007 dan pemangkasan pucuk batang utama pada 28 hst. Pengamatan yang dilakukan meliputi panjang tanaman, jumlah daun, jumlah cabang produktif, berat kering tanaman, umur berbunga, jumlah bunga betina, jumlah bunga jantan, fruit set, umur panen, panjang buah, diameter buah, jumlah buah, bobot segar buah, dan bobot segar buah tanaman-1. Pengamatan dilakukan seminggu sekali hingga panen. Analisis data menggunakan Analysis of Varian (ANOVA) uji F dengan taraf 5%, jika perlakuan terdapat perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan menggunakan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil) taraf 5%. Hasil dari penelitian ini adalah fase pertumbuhan yang tepat untuk dilakukan pemangkasan pucuk pada varietas roberto adalah pada fase vegetatif 28 hst. Pada varietas BM 007 fase pertumbuhan yang tepat untuk dilakukan pemangkasan pucuk belum dapat ditemui, karena perlakuan pemangkasan pucuk dan tanpa pemangkasan pucuk menunjukkan pertumbuhan dan hasil tanaman yang sama. Kombinasi varietas Roberto dan pemangkasan pada 28 hst mampu meningkatkan 20,79% bobot segar buah dan meningkatkan 21.04% bobot segar buah tanaman-1 dibanding dengan perlakuan tanpa pemangkasan
    corecore