5 research outputs found

    Efektivitas Terapi Touch And Talk dan Terapi Bercerita terhadap Kecemasan Anak Usia 3-6 Tahun di Ruang Edelweiys RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

    Full text link
    Direntang usia prasekolah anak akan sangat berhati-hati dengan sesuatu yang dianggap melukai atau menyakiti dirinya, selain itu ketakutan anakdapat terjadi karena anak takut kehilangan orangtua seperti saat anak dirawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan efektivitas terapi touch and talk dan terapi bercerita terhadap kecemasan anak usia 3-6 tahun`diruang Edelweis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan quasy eksperimen two grup pretest-posttest design. Sampel sebanyak 32 responden diambil dengan teknik purposive sampling yang dibagi dalam 2 kelompok intervensi. Hasil penelitian didapatkan dari 16 responden sebelum dilakukan Terapi Touch and talk rata-rata skor kecemasan yaitu 31,62 dan setelah diberikan intervensi menjadi 17,31 dengan p-value 0,000, pada kelompok terapi bercerita dari 16 responden, rata-rata skor kecemasan sebelum diberikan intervensi yaitu 31,56 dan setelah diberikan intervensi menjadi 24,38 dengan p-value 0,000. Hasil uji statistik skor setelah dilakukan terapi touch and talk dan terapi bercerita didapatkan p-value 0,001< alpha (0,05) dapat disimpulkan ada perbedaan efektivitas antara Terapi touch and talk dan terapi bercerita. Terapi touch and talk lebih signifikan untuk menurunkan kecemasan anak usia 3-6 tahun dibandingkan dengan terapi bercerita. Penelitian selanjutnya disarankan dapat mengkolaborasikan kedua terapi ini dengan terapi lainnya dengan mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi pemberian terapi. Kata Kunci : terapi touch and talk, terapi bercerita dan kecemasa

    Pengalaman Penderita Diabetes Mellitus dalam Pencegahan Ulkus Diabetik

    Full text link
    Diabetes mellitus (DM) masih menjadi masalah kesehatan di dunia dengan prevalensi yang terus meningkat. Komplikasi sering dialami oleh penderita DM adalah luka yang tidak kunjung sembuh yang berujung pada ulkus diabetik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengalaman penderita diabetes mellitus dalam mencegah terjadinya ulkus diabetic di RSUD dr. M. Yunus Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Informan berjumlah 3 orang yang di ambil secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi. Data diambil dengan wawancara mendalam dan diolah dengan membuat matriks. Hasil penelitian didapatkan 6 tema yaitu aspek pengetahuan, aspek manifestasi klinis, aspek etiologi, aspek factor resiko, aspek pencegahan, dan aspek kepedulian keluarga. Pembahasan pada Aspek pengetahuan ketiga informan sudah mengerti mengenai DM, Aspek manifestasi klinis ke 3 informan mengalami gejala yang sama, Aspek etiologi penyebab DM dari informasi yang didapat yaitu dikarenakan usia, stress dan riwayat keturunan, Aspek faktor resiko besar kemungkinan terjadi pada yang memiliki riwayat keturunan, Aspek pencegahan yang dilakukan oleh informan yaitu menggunakan pencegahan medis dan non medis. Aspek kepedulian keluarga 2 informan mendapatkan dukungan keluarga 1 informan tidak. Kesimpulan, pengalaman penderita diabetes mellitus dalam mencegah ulkus diabetic yaitu dengan obat herbal, diet, selalu menggunakan alas kaki untuk mencegah terjadinya luka. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan aspek pencegahan ulkus diabetic menggunakan penelitian kuantitatif, Serta bisa melakukan penelitian lebih lanjut berdasarkan dari aspek pekerjaan

    Frekuensi Pernafasan Anak Penderita Asma Menggunakan Intervensi Tiup Super Bubbles dan Meniup Baling Baling Bambu

    Full text link
    This study aimed to see the comparison of blowing bubbles and blowing bamboo blades to the respiratory frequency of children with asthma in the Edelweiss Room, DR. M. Yunus Bengkulu Year 2019. The research design used was a quasi-experimental research. The univariate analysis results showed that the average respiratory rate before and after doing super bubble blow therapy was in the moderate category (26.91) and after the intervention was in the medium type (25.30). The average respiratory frequency before and after blowing the bamboo propeller was moderate (26.69) and light (24.81). The bivariate analysis results showed that there was an effect of blowing bubbles on respiratory frequency in children with a value of p = 0.000, and there was an effect of blowing bamboo propellers on respiratory frequency in children with asthma with a value of p = 0.007. In conclusion, there is no difference in superbubbles blowing therapy's effectiveness by blowing bamboo propellers in children with asthma. &nbsp; Keywords: Bamboo Propeller, Respiratory Frequency, Blow Super bubble
    corecore