51 research outputs found

    Model Kepemimpinan Kepala Sekolah Pada Sekolah Menengah Kejuruan (Sebuah Kajian Teoritis)

    Full text link
    Pendidikan kejuruan adalah merupakan pendidikan khusus yang menjadi wahana peserta didik di mana aktivitas di dalamnya merupakan proses pelayanan jasa yang menyiapkan peserta didik untuk memiliki kompetensi pada vokasi tertentu. Peserta didik datang untuk mendapatkan pelayanan, sementara kepala sekolah terus-menerus berinovasi memberikan pelayanan yang terbaik untuk kemajuan sekolah. Sekolah adalah sebagai suatu komunitas pendidikan yang membutuhkan seorang pemimpin untuk mendayagunakan potensi yang ada dalam sekolah. Beragam­nya konsep kepemimpinan, melahirkan berbagai pendekatan atau teori kepemimpinan yang beragam pula; sehingga efektifitas kepemimpinan dapat diidentifikasi dari berbagai kriteria sesuai dengan konsep ke­pemimpin­an yang dipergunakan. Pada saat suatu proses kepemimpinan berlangsung, seorang pemimpin meng­aplikasikan suatu gaya kepemimpinan tertentu dengan mengaplikasikan dua dimensi gaya kepemimpinan; baik yang berupa pola perilaku tugas maupun pola perilaku tenggang rasa. Tiap-tiap dimensi gaya kepemimpinan dalam aplikasinya dapat dibedakan atas derajad yang terendah sampai dengan derajad yang tertinggi, sehingga melahirkan beberapa model kepemimpinan diantaranya adalah sebagai berikut: (1) gaya kepemimpinan Laissez Faire, (2) Gaya kepemimpinan Partisipatif, (3) Gaya Kepemimpinan Demokratis, (4) Gaya kepemimpinan Otokratis, dan (5) gaya Kepemimpinan Delegatif. Selain itu, kesempatan untuk mengembang­kan sebuah sekolah hingga menjadi sebuah sekolah efektif kiranya membutuhkan kreativitas kepemimpinan yang memadai. Kreativitas kepimpinan semacam itu dapat terlihat atau muncul manakala para pemimpin sekolah mampu dan mau melakukan Perubahan tentang cara dan metode yang mereka pergunakan untuk mengelola sekolah. Sehingga kepala sekolah harus dapat menerapkan gaya kepimpinan yang efektif sesuai dengan situasi dan kebutuhan, serta motivasi para guru dan tenaga edukatif lainnya

    Partisipasi Masyarakat Industri Dalam Pelaksanaan Uji Kompetensi Di SMK

    Full text link
    Pelaksanaan uji kompetensi merupakan perwujudan dari realisasi Competency Based Curriculum (CBC). Uji Kompetensi lebih bersifat memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh sertifikasi (pengakuan) terhadap keahlian yang dimiliki sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja. Dengan uji kompetensi keberadaan sekolah kejuruan akan lebih mendapatkan pengakuan oleh industri. Uji kompetensi keahlian praktik dilaksanakan oleh SMK yang memenuhi syarat kelayakan sarana prasarana praktik atau dapat dilaksanakan di industri mitra SMK dan di uji oleh assesor/penguji internal dan eksternal. Berdasarkan itulah maka pelibatan masyarakat industri dalam pelaksanaan uji kompetensi, terutama uji kompetensi praktik merupakan keputusan yang tepat dan perlu dipertahankan dan dikembangkan secara terus menerus

    Studi Tentang Peran Serta Orang Tua Dan Dunia USAha/industri Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Di Smk Negeri 1 Singosari

    Full text link
    Sekolah Menengah Kejuruan pada dasarnya diseleng­ga­ra­­kan untuk mempersiapkan tenaga kerja terampil tingkat menengah untuk men­­­dukung pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itulah peran orang tua dan DU/DI dalam peningkatan mutu pendidikan di SMK harus tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan bahwa: (1) Peran serta orang tua dalam pe­ning­katan mutu pendidkan di SMK Negeri 1 Si­ngo­sari Malang yaitu: (a) peran orang tua dalam sum­bangan (dana) pe­nye­­leng­ga­ra­an pendi­dikan; (b) peran orang tua dalam pendanaan fasilitas pen­di­dik­an; dan (c) peran orang tua dalam kegiatan belajar mengajar; (2) Peran serta DU/DI dalam pe­ning­katan mutu pendidikan di SMK Negeri 1 Singosari Malang yaitu: (a) peran DU/DI dalam pene­ri­ma­an peserta didik baru; (b) peran DU/­DI dalam kegiatan belajar meng­ajar di sekolah; (c) peran DU/DI dalam kegiatan belajar me­ng­ajar di industri/prakerin; dan (4) peran DU/DI dalam evaluasi pendidikan; (3) Peran kepala sekolah dengan orang tua dalam peningkatan mutu pendidikan di SMK Negeri 1 Singosari Malang yaitu: (a) men­ja­lin komunikasi yang efektif dengan orang tua; (b) melibatkan orang tua dalam program se­kolah; dan (c) mem­ber­da­yakan dewan sekolah; dan (4) Peran kepala sekolah dengan DU/DI dalam peningkatan mutu pen­didikan di SMK Negeri 1 Singo­sari Malang yaitu: (a) men­­ja­lin komunikasi yang efektif dengan DU/DI; (b) melibatkan DU/DI dalam program sekolah; mengadakan kerjasama dengan DU/DI; dan (c) mem­ber­da­yakan dewan sekolah

    Pengembangan Bahan Ajar Matakuliah Praktikum Pengelasan

    Full text link
    Dalam pelaksanaan praktikum las mahasiswa diharapkan mampu mengusai cara penggunaan dan proses pengelasan logam dengan menggunakan peralatan mesin las asitelin dan las listrik. Praktikum Pengelasan (PMS 408) dilaksanakan pada semester 5 dengan bobot 3 SKS/6 JS . Dosen pengampu matakulaih praktikukm las saat ini menggunakan rujukan sangat beragam Padahal sampai saat ini belum ada bahan ajar yang baku untuk pegangan dosen pengampu mata kuliah praktikum las, maka peneliti perlu mengembangkan silabus, RPS, bahan ajar (modul) pembelajaran untuk mata kuliah praktikum las pada prodi S1 Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang. Tujuan penelitian untuk menghasilkan produk berupa bahan ajar (modul), job-sheet (lembar kerja) sebagai sarana pembelajaran matakuliah praktikum las untuk mahasiwa S1 Pendidikan Teknik Mesin. Model Penelitian dan pengembangan yang digunakan adalah model procedural R & D Gall dan Borg (1983).Teknik pengumpulan data yaitu instrumen berupa angket disertai dengan tanggapan berupa saran untuk keperluan revisi. Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatif berupa skor angket penilaian untuk ahli media dan ahli materi dan kelompok kecil dengan menghitung persentase jawaban. Hasil pengembangan: dijabarkan berdasarkan uji coba dari ahli materi, ahli las dan mahasiswa. Data uji coba diperoleh dari satu orang ahli materi pembelajaran dan data uji coba materi juga diperoleh dari seorang ahli las diklat pekerjaan las dasar. Sedangkan untuk data uji coba mahasiswa, peneliti mengambil sampel 3 orang mahasiswa untuk uji coba perseorangan dan 20 mahasiswa untuk ujicoba lapangan. Hasil angket pengolahan data oleh ahli las (dosen) diperoleh hasil 89,28 dan ahli las (instruktur) 92,8 serta ahli teknologi pembelajaran 85,0 dan oleh kelompok kecil 80,8 dan uji coba lapangan 85,2 serta Berdasarkan kriteria kelayakan bahwa bahan ajar yang di-kembangkan dalam kriteria valid/layak sehingga dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Revisi produk pengembangan dilakukan perbaikan/penyempurnaan terhadap hal- hal yang kurang dalam hasil validasi data baik dari ahli media, ahli materi, maupun mahasiswa tentang produk yang divalidasikan sebagai dasar perevisian. Revisi dilakukan agar bahan ajar layak dimanfaatkan dalam proses pembelajara

    Partisipasi Masyarakat Industri Dalam Penyusunan Sinkronisasi Kurikulum Di SMK

    Full text link
    Pendidikan kejuruan merupakan program strategis untuk menyiapkan tenaga kerja terampil tingkat menengahagar dapat bekerja di industri dan berwirausaha. Untuk itu maka sinkronisasi kurikulum SMK dengan kebutuhan di industri harus dilaksanakan oleh kedua belah pihak.Partisipasi masyarakat industri dalam pelaksanaan penyusunan kurikulum implementasi di SMK Negeri 3 Tulungagung dapat dikategorikan baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masukan tentang isi kurikulum dari pihak industri melalui guru pembimbing industri pada saat kunjungan industri memonitoring para peserta didik yang melaksanakan Prakerin. Selain itu juga ada beberapa industri yang berpartisipasi secara langsung dalam pembahasan penyusunan dan pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan di SMK

    Integration of Market Orientation, Marketing Strategies and Performance: a Conceptual Framework for Indonesian Smes

    Get PDF
    Sektor UKM adalah sektor pencipta lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi dan karenanya minat di sektor ini semakin meningkat baik di negara maju maupun negara berkembang. Namun, sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa kegagalan USAha kecil dapat disebabkan oleh kurangnya praktik pemasaran, termasuk strategi dan implementasinya. Tulisan ini akan mencoba mengusulkan kerangka apakah konsep orientasi pemasaran dan strategi pemasaran dapat mempengaruhi kinerja UKM di Indonesia. Studi ini didasarkan pada literatur yang ada dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif
    corecore