28 research outputs found

    Implementasi Penerimaan Siswa Baru Menggunakan Database Oracle 10g Xe

    Full text link
    Proses penerimaan siswa pada suatu wilayah memiliki kompleksitas yang berbeda. Informasi dan keterkaitan data pada suatu lembaga pendidikan khususnya sekolah menengah pertama (SMP) dan atas (SMA), memiliki pengaruh yang sangat luas. Keterkaitan penilaian memiliki tolak ukur tersendiri pada tiap lembaga pendidikan. Variabel penilaian yang berbeda pada akhirnya membuat sebuah keputusan penerimaan hanya dilakukan seadanya saja. Untuk itu, perlu dibangun sebuah sistem pengelolaan dan perhitungan dengan variabel yang telah ditetapkan. Sistem perhitungan hasil akhir penerimaan dengan menggunakan sistem terpadu memerlukan sebuah perencanaan dan pengembangan sistem yang baik. Selain dibuat online dengan berbasis web, maka dukungan database yang digunakan harus dapat membantu pengolahan data yang terkirim ataupun akan diproses pada sistem. Pilihan penggunaan Oracle 10g Express Edition pada database yang digunakan memiliki pertimbangan bahwa kemampuan oracle dalam mengelola data dengan jumlah yang sangat besar dan terpadu sudah tidak perlu diragukan lagi, serta tingkat keamanan sistem pada oracle memiliki kemampuan yang lebih baik daripada database lainnya

    Wheat Flour Substitution with Retrograded Banana Flour to Produce Cookies Possessing Good Physical Characteristics and Low Glycemic Index

    Full text link
    Diabetes Mellitus is one of degenerative diseases (DM) affecting many people around the world. It is thus important to prevent DM by choosing the right food with low in glycemic index (GI). Modified banana flour-based low GI cookies could be the solution in which the modification may be carried out by retrograding the flour. The purpose of this study was to determine the right proportion between retrogradated banana flour and wheat flour to produce cookies with low glycemic index and good characteristics. The method was randomized block design with six treatments and three time replications. The treatments were ratio (in percentage) of modified (retrogradated) banana flour with wheat flour 0:100, 50:50, 60:40, 70:30, 80:20, and 90:10. The result showed that cookies made of 90 % retrogradated banana flour and 10 % wheat flour was the best treatment with GI value of 57,20. Physical analysis comprised of hardness and lightness (L*) were around 1593.44 gF and 57,22, respectively

    Penerapan Pendekatan Realistic Matematics Education (Rme) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Pokok Bahasan Pecahan pada Siswa Kelas IV Sdn Rawajati 06 Pagi

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan pembelajaran Realistic Matematics Education (RME) dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif tentang konsep pecahan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan model classroom action research (Penelitian Tindakan Kelas). Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD N Negeri Rawajati Pagitahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 28 siswa. Penelitian dilaksanakan 2 siklus, masing-masing siklus dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan post tes. Teknik post tes yaitu dengan evaluasi dan observasi. Evaluasi digunakan untuk menjaring data tentang kemampuan berpikir kreatif konsep pecahan. Sementara observasi digunakan untuk menjaring data tentang penggunaan pendekatan Realistic Matematics Education.Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa rata-rata siswa yang telah mencapai KKM hanya 57,14%. Sedangkan hasil penelitian pada siklus II menunjukkan bahwa rata-rata dari jumlah seluruh siswa mencapai KKM 89,29%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran konsep pecahan dengan penerapan pendekatan Realistic Matematics Education dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif materi pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Rawajati 06 Tahun Pelajaran 2017/2018

    Review of Indonesian government policy in procurement plan of Dassault Rafale fighter aircraft

    Get PDF
    Indonesia's decision to procure 4.5 generation Rafale fighter jets has been approved to replace obsolete aircraft, namely the US-made F-16 and the Russian-made Su-27 and Su-30. The selection of Rafale was based on Indonesia's defense relationship with France which had existed for a very long time, besides that it was also based on the foreign policy adopted by Indonesia, namely the free and active policy shown from several defense equipment owned by Indonesia, not only from a particular country. This study aims to examine government policies in the plan to procure Dassault Rafale fighter aircraft for Indonesia. This study uses a descriptive qualitative approach through literature review from reputable national and international journals, ebooks, and online media by exploring or explaining more broadly the government policy issues in the plan to procure the Dassault Rafale fighter aircraft for Indonesia. The findings of this study indicate that Indonesia is still lagging behind Vietnam, Thailand, and Singapore in terms of the number of first-tier modern combat aircraft that are ready for combat. In addition, purchase of the Dassault Rafale aircraft must provide effectiveness to improve national defense and security by using a definitive combination of "high-low" that can be adopted from the USAF (United States Air Force), and also Indonesia must be realistic in responding to the regional balance of power (ASEAN) through the realization of the MEF towards IEF. One important factor that needs to be considered in the procurement agreement is the existence of a strong policy and commitment from the government that emphasizes the transfer of technology (ToT) by sending human resources to study and do internships in the development industry

    PENGARUH KADAR AIR TERHADAP KUALITAS PELET KAYU DARI SERBUK GERGAJIAN KAYU JABON DAN KETAPANG

    No full text
    Permintaan pelet kayu dunia menunjukkan kecenderungan yang positif dari tahun ke tahun, terutama untuk kebutuhan rumah tangga. Pelet kayu untuk kebutuhan energi rumah tangga mempunyai standar kualitas tinggi. Kualitas pelet kayu salah satunya dipengaruhi oleh kadar air biomassa, yang mempengaruhi sifat densitas dan ketahanan pakai pelet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar air biomassa pada kualitas pelet kayu jabon dan ketapang dibandingkan dengan standar mutu ISO 17225-2. Penelitian ini dilakukan dengan membuat pelet kayu dengan variasi kadar air biomassa <10% (kering udara), 15%, dan 20%. Pelet kayu dicetak pada tekanan 464,52 kg/cm2, pada suhu 150°C, selama 10 menit. Keragaman data dianalisis menggunakan uji statistik ANOVA, uji lanjutan Tukey dan Homogenity test. Penentuan pelet terbaik dilakukan dengan metode skoring. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Perubahan kadar air secara signifikan mampu menaikkan densitas dan ketahanan pakai, menurunkan kandungan zat terbang, kalori, sulfur, dan nitrogen. Pelet kayu yang dihasilkan secara umum memenuhi standar ISO 17225-2 untuk kategori A1 dan B. Pelet kayu dari jabon dan ketapang ini merupakan pelet berkualitas tinggi yang sesuai untuk penggunaan non-industri dan rumah tangga. Berdasarkan hasil skoring, pelet terbaik dihasilkan dari serbuk kayu jabon dengan kadar air 20% dan ketapang pada kadar air 15%. Pelet mempunyai kadar kalori cukup tinggi untuk kebutuhan rumah tangga, serta mempunyai nilai kadar abu, sulfur, nitrogen, dan logam yang rendah sehingga relatif aman, serta tidak menimbulkan banyak asap dan sisa pembakaran
    corecore