4 research outputs found

    PERBEDAAN SELF-DISCLOSURE DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EXTROVERT & INTROVERT PADA REMAJA PENGGUNA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DI SURABAYA

    Get PDF
    Manusia sebagai makhluk sosial memiliki dorongan untuk berkomunikasi satu sama lain. Salah satu bentuk komunikasi adalah self-disclosure. Self-disclosure adalah bentuk pengungkapan diri yang dapat terjadi secara tatap muka atau online. Penelitian ini berfokus pada self-disclosure yang dilakukan secara online yaitu melalui media sosial Instagram karena adanya tiga fitur yang mendukung kemampuan kontrol individu dalam situasi komunikasi online seperti anonimitas, asynchronicity, dan aksesibilitas. Self-disclosure merupakan kemampuan yang penting untuk dimiliki dalam berkomunikasi terutama pada masa remaja karena salah satu tugas perkembangan remaja adalah mengembangkan ketrampilan komunikasi dan belajar bergaul dengan orang lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi self-disclosure adalah tipe kepribadian. Individu yang suka bersosialisasi dan dengan tipe kepribadian extrovert lebih melakukan self-disclosure daripada mereka yang kurang suka bersosialisasi dan dengan tipe kepribadian introvert.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan self-disclosure ditinjau dari tipe kepribadian extrovert & introvert pada remaja pengguna sosial media Instagram di Surabaya. Subjek penelitian ini adalah remaja dengan rentang usia 18-21 tahun yang berdomisili di Surabaya (N=152). Teknik pengambilan data dilakukan dengan teknik incidental sampling. Self-disclosure diukur dengan skala self-disclosure dan tipe kepribadian diukur dengan Eysenck Personality Inventory (EPI-A). Teknik analisis data yang digunakan adalah uji beda Mann-Whitney U. Hasil analisis menunjukkan nilai sig sebesar 0,482 (p>0,05), artinya tidak ada perbedaan self-disclosure ditinjau dari tipe kepribadian extrovert & introvert pada remaja pengguna media sosial Instagram di Surabaya. Berdasarkan nilai mean, self-disclosure pada tipe kepribadian extrovert sebesar 78,49 dan self-disclosure pada tipe kepribadian introvert sebesar 73,36

    Perbedaan self-disclosure ditinjau dari tipe kepribadian extrovert & introvert pada remaja pengguna media sosial instagram di Surabaya

    Get PDF
    Manusia sebagai makhluk sosial memiliki dorongan untuk berkomunikasi satu sama lain. Salah satu bentuk komunikasi adalah self-disclosure. Self-disclosure adalah bentuk pengungkapan diri yang dapat terjadi secara tatap muka atau online. Penelitian ini berfokus pada self-disclosure yang dilakukan secara online yaitu melalui media sosial Instagram karena adanya tiga fitur yang mendukung kemampuan kontrol individu dalam situasi komunikasi online seperti anonimitas, asynchronicity, dan aksesibilitas. Self-disclosure merupakan kemampuan yang penting untuk dimiliki dalam berkomunikasi terutama pada masa remaja karena salah satu tugas perkembangan remaja adalah mengembangkan ketrampilan komunikasi dan belajar bergaul dengan orang lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi self-disclosure adalah tipe kepribadian. Individu yang suka bersosialisasi dan dengan tipe kepribadian extrovert lebih melakukan self-disclosure daripada mereka yang kurang suka bersosialisasi dan dengan tipe kepribadian introvert. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan self-disclosure ditinjau dari tipe kepribadian extrovert & introvert pada remaja pengguna sosial media Instagram di Surabaya. Subjek penelitian ini adalah remaja dengan rentang usia 18-21 tahun yang berdomisili di Surabaya (N=152). Teknik pengambilan data dilakukan dengan teknik incidental sampling. Self-disclosure diukur dengan skala self-disclosure dan tipe kepribadian diukur dengan Eysenck Personality Inventory (EPI-A). Teknik analisis data yang digunakan adalah uji beda Mann-Whitney U. Hasil analisis menunjukkan nilai sig sebesar 0,482 (p>0,05), artinya tidak ada perbedaan self-disclosure ditinjau dari tipe kepribadian extrovert & introvert pada remaja pengguna media sosial Instagram di Surabaya. Berdasarkan nilai mean, self-disclosure pada tipe kepribadian extrovert sebesar 78,49 dan self-disclosure pada tipe kepribadian introvert sebesar 73,36

    Perbedaan Self-Disclosure Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Extrovert & Introvert Pada Remaja Pengguna Media Sosial Instagram Di Surabaya

    No full text
    Suicide ideation adalah kecenderungan berpikir untuk merusak atau mematikan diri sendiri yang dilakukan secara sengaja. Suicide ideation dapat terjadi pada remaja karena salah satu faktor seseorang mengalami suicide ideation adalah karakteristik kepribadian. Tipe kepribadian yang digunakan dalam penelitian ini adalah big five personality traits. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan suicide ideation pada remaja ditinjau dari big five personality traits. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan data accidental sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala Big Five inventory (BFI) dan skala suicide ideation yang disusun oleh peneliti. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 250 remaja di Surabaya dengan rentang usia 13-21 tahun. Data pada penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik statistik non-parametrik Kruskall Wallis karena tidak memenuhi uji asumsi. Hasil pada penelitian ini mengatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada suicide ideation pada remaja ditinjau dari big five personality traits. Kepribadian big five yang terdiri dari openness, conscientiousness, extraversion, agreeableness, dan neuroticism yang dominan pada remaja akan memberikan pengaruh terhadap kecenderungan berpikir untuk merusak atau mematikan diri sendiri yang dilakukan secara sengaja. Oleh karena itu, ada perbedaan ide bunuh diri pada remaja dikarenakan kepribadiannya dengan kepribadian neuroticism memiliki skor suicide ideation tertinggi kemudian diikuti dengan kepribadian openness, kepribadian conscientiousness, kepribadian extraversion, dan kepribadian agreeableness memiliki skor suicide ideation terendah

    Perbedaan Self-Disclosure Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Extrovert & Introvert Pada Remaja Pengguna Media Sosial Instagram Di Surabaya

    No full text
    Manusia sebagai makhluk sosial memiliki dorongan untuk berkomunikasi satu sama lain. Salah satu bentuk komunikasi adalah self-disclosure. Self-disclosure adalah bentuk pengungkapan diri yang dapat terjadi secara tatap muka atau online. Penelitian ini berfokus pada selfdisclosure yang dilakukan secara online yaitu melalui media sosial Instagram karena adanya tiga fitur yang mendukung kemampuan kontrol individu dalam situasi komunikasi online seperti anonimitas, asynchronicity, dan aksesibilitas. Self-disclosure merupakan kemampuan yang penting untuk dimiliki dalam berkomunikasi terutama pada masa remaja karena salah satu tugas perkembangan remaja adalah mengembangkan ketrampilan komunikasi dan belajar bergaul dengan orang lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi self-disclosure adalah tipe kepribadian. Individu yang suka bersosialisasi dan dengan tipe kepribadian extrovert lebih melakukan self-disclosure daripada mereka yang kurang suka bersosialisasi dan dengan tipe kepribadian introvert. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan self-disclosure ditinjau dari tipe kepribadian extrovert & introvert pada remaja pengguna sosial media Instagram di Surabaya. Subjek penelitian ini adalah remaja dengan rentang usia 18-21 tahun yang berdomisili di Surabaya (N=152). Teknik pengambilan data dilakukan dengan teknik incidental sampling. Self-disclosure diukur dengan skala self-disclosure dan tipe kepribadian diukur dengan Eysenck Personality Inventory (EPI-A). Teknik analisis data yang digunakan adalah uji beda Mann-Whitney U. Hasil analisis menunjukkan nilai sig sebesar 0,482 (p>0,05), artinya tidak ada perbedaan self-disclosure ditinjau dari tipe kepribadian extrovert & introvert pada remaja pengguna media sosial Instagram di Surabaya. Berdasarkan nilai mean, selfdisclosure pada tipe kepribadian extrovert sebesar 78,49 dan self-disclosure pada tipe kepribadian introvert sebesar 73,36
    corecore