89 research outputs found

    Pengembangan Modul Elektronik Berbasis Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Korespiondensi Kelas X OTKP 1 di SMK PGRI 13 Surabaya

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk; (1) Melakukan pengembangan modul elektronik menggunakan Flip PDF Professional pada materi surat niaga (2) Mengetahui penilaian validator terhadap modul elektronik menggunakan Flip PDF Professional pada materi surat niaga. Penelitian ini merupakan penelitian R&D yang mengadopsi model pengembangan dari Thiagarajan. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa angket yang diberikan kepada ahli materi, ahli bahasa, dan ahli grafis untuk menguji kualitas kelayakan modul menggunakan Flip PDF Professional pada materi surat niaga. Untuk mengetahui pengembangan modul yang dikembangkan, peneliti hanya mampu menyelesaikan pada tahap develop atau pengembangan. Hasil penelitian ini adalah; (1) modul menggunakan Flip PDF Professional pada materi surat niaga yang telah dikembangkan dan dapat digunakan pada kelas X OTKP SMK PGRI 13 Surabaya sebagai media pembelajaran (2) modul menggunakan Flip PDF Professional pada materi surat niaga produk akhir yang dihasilkan telah memenuhi kriteria sangat baik dengan skor rata-rata dari penilaian ahli validasi materi, bahasa, dan grafis sebesar 89,64%. Media pembelajaran berupa modul menggunakan Flip PDF Professional sudah sangat baik digunakan sebagai media pembelajaran pada materi surat niaga. &nbsp

    Analisis Strategi Penanganan Keluhan dan Kepuasan Konsumen pada Toko Lantikya Store Jombang

    Get PDF
    Complaint is a feedback or feedback given by consumers for the service they have received. Complaints given by consumers usually arise from dissatisfaction with the services provided by company or agency employees. Satisfaction is someone's pleasure or disappointment that occurs after a comparison of product performance is set based on expected performance. Lantikya store is a store engaged in the sale of office stationery items (ATK), galleries, accessories, baby shops, children's toys, and many more. Lantikya Store often finds consumer complaints in the form of unsatisfactory service and empty items that consumers are looking for. Sales assistants at the Lantikya store have their own way of dealing with consumer complaints, while this research was conducted to analyze the strategies employed by the Lantikya store employees when they received complaints, as well as benchmarks for consumer satisfaction. The method used in this research is descriptive qualitative research method. The results of this research are data obtained from several strategies carried out by employees of the Lantikya store when they find consumer complaints, namely listening, apologizing and providing solutions to these consumers. As well as measuring consumer satisfaction can be seen from its loyalty.Keluhan merupakan sebuah feedback atau umpan balik yang diberikan oleh konsumen atas pelayanan yang telah diterimanya, keluhan yang dierikan oleh konsumen biasanya timbul dari kurang puasnya pelayanan yang diberikan oleh pegawai perusahaan atau instansi. Kepuasan merupakan kesenangan atau kekecewaan seseorang yang terjadi setelah perbandingan kinerja produk diatur berdasarkan kinerja yang diharapkan. Lantikya store merupakan toko yang bergerak dibidang penjualan barang alat tulis kantor (ATK), galeri, aksesoris, baby shop, maninan anak, dan masih banyak lagi. Lantikya Store seringkali mendapati keluhan konsumen berupa pelayana yang kurang memuaskan dan kosongnya barang yang konsumen cari. Pramuniaga lantikya store memiliki cara tersendiri untuk menangani keluhan konsumen, adapun penelitian ini dilakukan guna menganalisis bagaimana strategi yang dilakukan oleh karyawan lantikya store ketika mendapati keluhan, serta tolak ukur kepuasan dari konsumen.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu diperoleh data beberapa strategi yang dilakukan karyawan lantikya store ketika mendapati keluhan konsumen yaitu mendengarkan, meminta maaf dan memberikan solusi kepda konsumen tersebut. Serta tolak ukur kepuasan konsumen dapat dilihat dari loyalitasnya

    Pengembangan Buku Ajar Guru Berbasis Discovery Learning Pada Mata Pelajaran Humas dan Keprotokolan Kelas XI Semester Genap Di SMK Negeri 4 Surabaya

    Get PDF
    Abstrak Dalam proses pembelajaran guru berlaku sebagai fasilitator yang memanfaatkan bahan ajar sebagai pendukung dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuk bahan ajar adalah buku ajar guru, karena dalam buku ajar guru terdapat materi yang dibutuhkan sesuai dengan silabus yang tersedia. Tujuan penelitian ini yaitu mengembangkan buku ajar guru berbasis discovery learning, mengetahui kelayakan buku ajar guru, dan respon guru. Penelitian pengembangan ini dilakukan menggunakan model pengembangan 4-D (Four-D Models). Subjek dalam penelitian yaitu guru yang mengajar pada jurusan administrasi perkantoran di SMK Negeri 4 Surabaya. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi ahli media, lembar validasi ahli materi, dan lembar angket respon guru. Analisis data yang digunakan untuk mengukur penilaian validasi ahli dan respon siswa adalah skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validasi ahli materi memperoleh nilai persentase sebesar 82,6% dengan kategori sangat kuat, hasil validasi ahli bahasa memperoleh nilai persentase 80% dengan kategori kuat, hasil validasi ahli grafik memperoleh nilai persentase 80% dengan kategori kuat dan respon guru memperoleh hasil sebesar 83% dengan kriteria sangat kuat. Sedangkan hasil uji coba terbatas menunjukkan bahwa pengembangan buku ajar guru Humas dan Keprotokolan berbasis discovery learning sangat kuat untuk dijadikan bahan ajar dalam kegiatan belajar dan pembelajaran dengan hasil persentase sebesar 83% sehingga buku ajar guru Humas dan Keprotokolan berbasis discovery learning layak digunakan sebagai bahan ajar dalam proses pembelajaran. Kata Kunci: Buku Ajar Guru, Discovery Learning, Humas dan Keprotokolan. Abstract The teachers learning process is as a facilitator who utilizes teaching materials as supporters in the learning process. One form of teaching material is teacher teaching book, because in teacher teaching book there is material needed according to available syllabus. The purpose of this research is to develop teacher-based discovery Learning books, know the feasibility of teachers teaching book, and teacher response. This development study was carried out using the 4-D development model (Four-D Models). The subject in the study is a teacher who teaches in office administration majoring in SMK Negeri 4 Surabaya. The research instruments used are a media expert validation sheet, a material expert validation sheet, and a teacher response poll sheet. Data analysis used to measure expert validation assessments and student responses is a Likert scale. The results showed that material expert validation obtained a percentage value of 82,6% with very strong categories, the language expert validation results obtained a 80% percent value with a strong category, the graph expert validation result obtained value Percentage of 80% with strong categories and the teachers response gained a yield of 83% with very strong criteria. While the limited trial results show that the development of teacher teaching Book of PR and the Protocol of Discovery learning based very strong to be used as teaching materials in learning and learning activities with a percentage yield of 83% so Teacher and Discovery Learning-based teaching books are worthy to be used as teaching materials in the learning process. Keywords: Book Teacher, Discovery Learning, PR and Protocol

    Analysis of Public Services to Improve Service Excellence in Bugoharjo Village

    Get PDF
    This research analyzes how public services improve great service in Bugoharjo Village, Pucuk District, Lamongan Regency. This study employs a descriptive research method with a qualitative approach, in which the data and information acquired are described in line with the facts in the field and then given in the form of a narrative sentence before concluding. This study will be conducted at the Bugoharjo Village office in Pucuk District, Lamongan Regency. Observation, interviews, and documentation were utilized to obtain data. Source triangulation is the method employed by researchers. Researchers employ the data analysis steps of reduction, display, and conclusion/verification. This research was conducted using interviews and direct observation, yielding data on five different topics: 1) Tangible aspects (real evidence); 2) Reliability aspect (reliability); 3) Responsiveness aspect (responsiveness); 4) Assurance aspect (guarantee); 5) Empathy aspect (empathy). On the surface, the facilities and infrastructure of the Bugoharjo Village Office are relatively complete, but some aspects, such as the service waiting area, might be improved. In terms of dependability or dependability, Bugoharjo has adequately prioritized the quality of its services. In terms of reactivity, the Bugoharjo village office staff are not sufficiently responsive in providing services. Furthermore, in terms of assurance or assurance, it is okay; it is simply that the level of staff discipline needs to be improved again. In terms of empathy, the Bugoharjo village office personnel have used it effectively in providing services, leaving the community quite satisfied

    Pengaruh Model Project Based Learning (PjBL) terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas XI OTKP di SMKS Ketintang Surabaya

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran project based learning (PjBL) terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas XI OTKP di SMKS Ketintang Surabaya. Penelitian ini mengggunakan quasi experimental design dengan two group randomized posttest only control design. Sampel penelitian dalam penlitian ini adalah kelas XI OTKP 2 dan XI OTKP3 sejumlah 68 siswa. Teknik pengambilan datanya dalam bentuk wawancara secara langsung, dan tes. Analisis data yang digunakan adalah tes uji sampel independen. Sesuai hasil uji coba penelitian ini diperoleh thitung sebesar 2,802 serta taraf signifikasi sebesar 0,007. Dengan taraf kepercayaan 95% dan nilai α = 0,05 (df) 66, sehingga diperoleh besar ttabel sebesar 2,652. Dapat disimpulkan thitung 2,802 > ttabel 2,652, sehingga  H0 ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh model pembelajaran project based learning terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKWU) kelas XI OTKP di SMKS Ketintang Surabaya

    Efektivitas Penggunaan Edulearning Untuk Menunjang Pembelajaran Siswa Di Smk Kompetensi Keahlian Otomatisasi Dan Tata Kelola Perkantoran

    Get PDF
    Penelitian dilatarbelakangi oleh Pandemi Covid-19 yang mewajibkan seluruh institusi pendidikan untuk melaksanakan pendidikan jarak jauh, hal ini juga dilakukan oleh kompetensi keahlian OTKP di SMK Ketintang Surabaya yang juga melaksanakan pendidikan jarak jauh dengan menggunakan Edulearning sebagai media pendukung dalam kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan riset bertujuan untuk melihat efektifitas penggunaan Edulearning sebagai penunjang dalam pembelajaran siswa di kompetensi keahlian OTKP SMK Ketintang Surabaya. Jenis riset berupa penelitian deskriptif kualitatif, yang dilaksanan pada Kompetensi keahlian OTKP SMK Ketintang Surabaya. Dalam pengumpulan datanya menggunakan cara wawancara, penyebaran angket, lembar pengamatan serta dokumentasi. Sementara itu untuk teknik analisis data melalui beberapa tahapan yakni, mengumpulkan informasi, mereduksi informasi, menyajikan informasi, dan menarik kesimpulan (verifikasi). Hasil analisis riset yang telah dilakukan memperlihatkan beberapa kesimpulan, yaitu: 1) penggunaan Edulearning sebagai media pembelajaran  mudah digunakan, dan sangat membantu siswa dan guru dengan pendidikan jarak jauh ini; 2) Edulearning efektif digunakan dalam menunjang pembelajaran siswa di kompetensi keahlian OTKP SMK Ketintang Surabaya, hal ini terlihat dari 3 indikator yakni hasil belajar, aktivitas belajar dan respon siswa yang ketiganya menunjukan hasil yang efektif; 3) Edulearning sangat bermanfaat bagi guru ataupun siswa, salah satunya adalah kegiatan pembelajaran tetap dapat terlaksana dengan baik dan lancar tanpa terhalang oleh batas, ruang dan waktu, sehingga tujuan pembelajaran tetap dapat terlaksana dengan bai

    Strategi Komunikasi Humas Dalam Meningkatkan Citra Pemerintah Kota Probolinggo

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana citra Pemerintah Kota Probolinggo, menganalisis strategi komunikasi apa yang digunakan Humas dalam meningkatkan citra positif Pemerintah Kota Probolinggo dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja Pemerintah Kota Probolinggo. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Komunikasi, Strategi Komunikasi, Humas Pemerintah, Humas, Peran Humas dan Citra Positif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan ada 2 orang, satu informan adalah Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Probolinggo dan 1 informan lainnya adalah staf Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Probolinggo. Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara dan observasi langsung ke lapangan sebagai data primer dan sumber kepustakaan sebagai data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari 3 prosedur yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa citra Pemerintah Kota Probolinggo di mata masyarakat dinilai baik. Strategi komunikasi yang digunakan seperti menjaga pola komunikasi, merencanakan dan menyusun tugas sebagai humas Pemerintah Kota Probolinggo, serta menjaga keterbukaan dan informasi yang diberikan kepada publik dapat mempengaruhi citra Pemerintah Kota Probolinggo. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi citra positif Pemerintah Kota Probolinggo adalah dengan meningkatkan sistem pelayanan, menjaga komunikasi dan kerjasama yang baik antar anggota Pemerintah Kota Probolinggo atau dengan masyarakat serta keterbukaan informasi kepada masyarakat

    PENERAPAN MODEL JELAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VIIA SMPN 2 JENU

    Get PDF
    Tujuan pada penelitian ini adalah mengetahui hasil belajar IPA siswa kelas VIIA semester 2 SMP N 2 Jenu konsep Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan dengan menggunakan Model Jelas. Rata-rata nilai  kelas VIIA SMP N 2 Jenu dari hasil observasi diperoleh nilai hasil belajar sebesar 37,5. Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas (PTK) terhadap siswa kelas VIIA SMP N 2 Jenu yang terdiri dari 2 siklus dengan jumlah siswa 32. Proses belajar mengajar dengan Model Jelas dapat meningkatkan hasil belajar dari aspek kognitif, psikomotorik maupun aspek afektif. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I, persentase ketuntasan untuk aspek kognitif sebesar 50% dengan rata-rata nilai sebesar 72,19; untuk aspek psikomotorik sebesar 68,8% dengan rata-rata nilai 81,05; sedangkan aspek afektif sebesar 81,3%  dengan rata-rata nilai sebesar 83,59. Pada siklus II untuk aspek kognitif persentase ketuntasannya sebesar 63% dengan rata-rata nilai sebesar 76,56; aspek psikomotorik nilai ketuntasannya sebesar 100% dengan rata-rata nilai 92,77; sedangkan aspek afektif mempunyai ketuntasan sebesar 100% dengan rata-rata nilai sebesar 92,45. Aspek kognitif mengalami peningkatan ketuntasan dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 13% , aspek psikomotorik sebesar 31,2%, dan aspek afektif sebesar 18,7%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran dengan Model Jelas  dapat meningkatkan hasil belajar serta ketuntasan belajar siswa

    Analisis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Siswa

    Get PDF
    Artikel ini menganalisis model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Proses pembelajaran seharusnya menyenangkan bagi siswa sehingga hasil belajar dan motivasi belajar siswa dapat meningkat. Namun dalam proses pembelajaran pada umumnya guru lebih sering menerapkan model pembelajaran konvensional sehingga siswa menjadi jenuh dan kurang bersemangat karena tidak ada variasi pada saat kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, perlu adanya metode pembelajaran yang tepat untuk merangsang keaktifan siswa. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS). Two Stay Two Stray (TSTS) merupakan metode pembelajaran yang membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dan merupakan metode pembelajaran kooperatif yang tepat untuk mengaktifkan siswa selama pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif serta teknik pengumpulan data yang dipakai peneliti adalah observasi dan wawancara. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik menurut Miles dan Huberman: pertama dengan reduksi data, kedua penyajian data dan ketiga menarik kesimpulan. Hasil penerapan Two Stay Two Stray (TSTS) yang diharapkan guru adalah model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) berpengaruh terhadap prestasi belajar

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN KORESPONDENSI PADA KD MENGANALISIS SURAT DINAS KELAS X OTKP SMKN 2 NGANJUK

    Get PDF
    ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN KORESPONDENSI PADA KD MENGANALISIS SURAT DINAS KELAS X OTKP SMKN 2 NGANJUK Nama : Ahmad Noor Fuadi NIM : 13080314076 Program Studi : S-1 Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan : Pendidikan Ekonomi Fakultas : Ekonomi Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya Pembimbing : Siti Sri Wulandari, S.Pd., M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran korespondensi kompetensi dasar menganalisis surat dinas kelas X OTKP di SMK Negeri 2 Nganjuk. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen kuasi (quasi experimental design) dengan bentuk nonequivalent control group design. Subjek penelitian yang digunakan yaitu kelas X OTKP 2 sebagai kelas eksperimen sebanyak 34 siswa dan kelas X OTKP 3 sebagai kelas kontrol sebanyak 34 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah perangkat pembelajaran dan lembar tes. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi dan tes hasil belajar. Teknik analisis data menggunakan uji homogenitas, uji normalitas, analisis gain score dan uji t (hipotesis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa pada kelas eksperimen dinyatakan tuntas 100% secara klasikal, sedangkan pada kelas kontrol dinyatakan tuntas 85% secara klasikal. Nilai rata-rata pretest kelas eksperimen adalah sebesar 54,56, sedangkan pada kelas kontrol adalah sebesar 56,47. Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen adalah sebesar 85,00, sedangkan pada kelas kontrol adalah sebesar 80,56. Gain score atau selisih nilai rata-rata pretest dan posttest pada kelas eksperimen adalah sebesar 30,44, sedangkan pada kelas kontrol adalah sebesar 24,12. Berdasarkan hasil analisis uji t posttest, diperoleh thitung sebesar 2,597 dengan taraf signifikasi sebesar ,012. Sedangkan ttabel dicari dengan tabel distribusi pada taraf kepercayaan 95% (α = 5%, karena uji t bersifat dua sisi) dengan derajat kebebasan (df) sebesar 66, sehingga ttabel diketahui (0,05;66)=1,997. Mengacu pada perhitungan uji t diketahui bahwa t-test < 0,05 yaitu ,012 < 0,05 dan thitung (2,597) > ttabel (1,997) sehingga Ha diterima. Selain itu, berdasar hasil analisis uji t selisih (gainscore), diperoleh nilai thitung sebesar 2,455 dengan taraf signifikasi ,017. Sedangkan diketahui nilai ttabel sebesar 1,997 dengan taraf signifikasi 0,05. Dari perhitungan uji t tersebut maka dapat disimpulkan bahwa, H0 ditolak dan Ha diterima karena t-test < 0,05 yaitu ,017 < 0,05 dan thitung (2,455) > ttabel (1,997). Berdasar hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa Terdapat pengaruh hasil belajar siswa pada model Problem Based Learning terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Korespondensi KD Menganalisis Surat Dinas di kelas X OTKP SMKN 2 Nganjuk. Kelas eksperimen yang menggunakan model Problem Based Learning memperoleh nilai yang lebih tinggi dari kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Kata Kunci : Model Pembelajaran Problem Based Learning, Korespondensi, Hasil Belaja
    • …
    corecore