4 research outputs found

    Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Rimpang Jeringau Merah (Acorus Calamus Linn.) terhadap Pertumbuhan Shigella Flexneri secara In Vitro

    Full text link
    Latar Belakang. Shigellosis adalah suatu infeksi akut pada kolon yang disebabkan oleh bakteri shigella sp yang merupakan bakteri gram negatif famili Enterobacteriaceae, nonmotil, dan berbentuk kokobasil. Jeringau merah (Acorus calamus Linn.) dari famili Acoraceae merupakan tanaman tropis di Indonesia. Data empiris menunjukkan bagian rimpang dari tanaman jeringau merah dapat digunakan untuk mengobati diare dan beberapa penelitian telah melaporkan bahwa rimpang jeringau merah memiliki aktivitas antibakteri. Metodologi. Skrining fitokimia menggunakan metode uji kualitatif. Rimpang jeringau merah diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut metanol. Penelitian ini menggunakan sepuluh konsentrasi yaitu 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100%. Kontrol positif menggunakan siprofloksasin 5μg dan kontrol negatif menggunakan pelarut metanol. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram Kirby-Bauer terhadap Shigella flexneri. Hasil. Metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak metanol rimpang jeringau merah yaitu minyak atsiri, alkaloid, saponin, tanin, dan triterpenoid. Ekstrak metanol rimpang jeringau merah memiliki aktivitas terhadap pertumbuhan Shigella flexneri dosis efektif pada konsentrasi ekstrak 100%. Kesimpulan. Metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak metanol rimpang jeringau merah yaitu minyak atsiri, alkaloid, saponin, tanin, dan triterpenoid. Ekstrak metanol rimpang jeringau merah memiliki aktivitas antibakteri terhadap Shigella flexneri

    Pengaruh Terapi Kompres Hangat dengan Aroma Lavender terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada Pasien Post Sectio Caesarea di RS. Detasemen Kesehatan Tentara (Dkt) Bengkulu

    Get PDF
    Sectio saecarea (SC)merupakan metode melahirkan janin melalui insisi pada dinding abdomen dan dinding uterus. Salah satu komplikasi SC adalah nyeri pada daerah insisi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi kompres hangat dengan aroma lavender terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post SC di RS. DKT Begkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan metode penelitian pre-eksperiment, menggunakan rancangan one group pre test - post test design. Sampel sebanyak 15 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil analisis univariat diperoleh intensitas nyeri pasien post SC sebelum dilakukan kompres hangat dengan aroma lavender yaitu 15 orang (100%) responden mengalami nyeri sedang dengan rentang skala 4-6. Sedangkan intensitas nyeri pasien post SC sesudah dilakukan kompres hangat dengan aroma lavender yaitu 12 orang (80,0%) responden mengalami nyeri ringan dengan rentang skala 1-3, dan 3 orang (20,0%) responden dengan intensitas nyeri sedang dengan rentang skala 4-6. Hasil analisis bivariat menunjukan ada pengaruh terapi kompres hangat dengan aroma lavender terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post SC di RS. DKT Bengkulu dengan nilai p-value 0,01<0,05. Disarankan kepada RS.DKT Bengkulu untuk menerapkan terapi kompres hangat dengan aroma lavender dalam penatalaksanaan nyeri pada pasien post SC
    corecore