1 research outputs found

    Dinamika Kerja Sama Regional Barlingmascakeb

    Full text link
    Salah satu hasil dari otonomi daerah adalah diperkenankannya kerja sama antardaerah, baik dengan daerah lain, pihak ketiga, dan/atau lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri. Salah satu bentuk kerja sama regional yang cukup berhasil di Indonesia adalah Kerja Sama Regional Barlingmascakeb. Kerja sama ini diinisiasi oleh lima kabupaten, yakni Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fase perkembangan, mengidentifikasi gap/kesenjangan yang ada, dan mengidentifikasi kelebihan dan kekeurangan model Kerja Sama Regional Barlingmascakeb. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.Kerja sama ini mulai dirasa berhasil dilihat dari suksesnya Pasar Lelang sebagai salah satu kegiatan yang paling menonjol. Kemunduran kerja sama disebabkan adanya ketidaksinkronan hukum yang berlaku terkait dengan pelaksanaan dan pembiayaan kerja sama antar daerah. Gap atau kesenjangan yang paling menonjol adalah program kerja yang dilaksanakan terkadang kurang maksimal dan masih banyak trial and error di berbagai hal. Kelebihan dari kerja sama ini adalah adanya unsur budaya Banyumasan dalam diri anggota, sedangkan kekurangan yang paling menonjol terlihat pada ketergantungan pendanaan pada iuran daerah serta payung hukum yang kurang mendukung
    corecore