8 research outputs found

    Studi Penggunaan Sefalosporin Generasi Ketiga pada Pasien Pneumonia di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Haji Surabaya

    Get PDF
    Pneumonia is an acute lung tissue infection caused by inflammation of the lung parenchyma and the presence of exudate compaction in lung tissue. Based on epidemiology, pneumonia can be differentiated into communityacquired pneumonia and health care-associated pneumonia. The HCAP category divided pneumonia into hospital acquired pneumonia and ventilator-associated pneumonia. This study aims to analyze the pattern of third generation cephalosporin use in pneumonia patients based on drug route of administration, dosage, frequency, interval and duration of drug usage, and laboratory data. This study was conducted retrospectively with time limited sampling method during the period of August 1, 2016 - August 31, 2017. The study was conducted in 31 patients with diagnosis of pneumonia undergoing hospitalization and received third generation cephalosporin antibiotic therapy at inpatient installation of RSU Haji Surabaya which traced through Medical Record. All samples were recorded on the data collection sheet, and then the data was recapitulated and analyzed. Based on the observation result, it was found that ceftriaxone with frequency and dose 2x1 g (iv) used as much as 41% (11 people), the combination between ceftriaxone 2x1 g (iv) with levofloxacin 1x1 g (iv) used as much as 22% (4 people). The longest use of third generation cephalosporin antibiotics was ceftriaxone (4-6 days) as much as 35% (12 people)

    Studi penggunaan sefalosporin generasi ketiga pada pasien pneumonia di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Haji Surabaya

    Get PDF
    Pneumonia adalah infeksi jaringan paru bersifat akut yang disebabkan oleh inflamasi pada parenkim paru dan adanya pemadatan eksudat pada jaringan paru. Berdasarkan epidemiologinya pneumonia dapat dibedakan menjadi pneumonia komunitas (community-acquired pneumonia) dan pneumonia yang terkait dengan peralatan kesehatan (health care-associated pneumonia). Sedangkan kategori HCAP (health care-associated pneumonia) dibagi lagi menjadi pneumonia yang didapat di rumah sakit (hospital acquired pneumonia) dan pneumonia yang berkaitan dengan alat ventilator (ventilator-associated pneumonia). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola penggunaan sefalosporin generasi ketiga pada pasien pneumonia berdasarkan rute pemberian, dosis, frekuensi penggunaan, interval, lama penggunaan obat, dan data laboratorium. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan metode time limited sampling selama periode 1 Agustus 2016 - 31 Agustus 2017. Sampel yang digunakan adalah 31 pasien dengan diagnosis pneumonia yang menjalani rawat inap dan mendapat terapi antibiotik sefalosporin generasi ketiga di instalasi rawat inap RSU Haji Surabaya yang ditelusuri melalui Rekam Medik (RM). Seluruh sampel didata di lembar pengumpul data, kemudian data direkapitulasi dan dilakukan analisis terhadap data tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil bahwa antibiotik empiris ceftriaxone dengan frekuensi dan dosis 2x1 g (iv) yang digunakan oleh pasien sebesar 41% (11 orang), antibiotik empiris kombinasi ceftriaxone 2x1 g (iv) dengan levofloksasin 1x1 g (iv) yang digunakan oleh pasien 22% (4 orang) dan lama terapi penggunaan antibiotik sefalosporin generasi ketiga pada penggunaan ceftriaxone selama 4-6 hari paling banyak digunakan 35% (12 orang)

    Studi penggunaan sefalosporin generasi ketiga pada pasien pneumonia di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Haji Surabaya

    No full text
    Pneumonia adalah infeksi jaringan paru bersifat akut yang disebabkan oleh inflamasi pada parenkim paru dan adanya pemadatan eksudat pada jaringan paru. Berdasarkan epidemiologinya pneumonia dapat dibedakan menjadi pneumonia komunitas (community-acquired pneumonia) dan pneumonia yang terkait dengan peralatan kesehatan (health care-associated pneumonia). Sedangkan kategori HCAP (health care-associated pneumonia) dibagi lagi menjadi pneumonia yang didapat di rumah sakit (hospital acquired pneumonia) dan pneumonia yang berkaitan dengan alat ventilator (ventilator-associated pneumonia). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola penggunaan sefalosporin generasi ketiga pada pasien pneumonia berdasarkan rute pemberian, dosis, frekuensi penggunaan, interval, lama penggunaan obat, dan data laboratorium. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan metode time limited sampling selama periode 1 Agustus 2016 - 31 Agustus 2017. Sampel yang digunakan adalah 31 pasien dengan diagnosis pneumonia yang menjalani rawat inap dan mendapat terapi antibiotik sefalosporin generasi ketiga di instalasi rawat inap RSU Haji Surabaya yang ditelusuri melalui Rekam Medik (RM). Seluruh sampel didata di lembar pengumpul data, kemudian data direkapitulasi dan dilakukan analisis terhadap data tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil bahwa antibiotik empiris ceftriaxone dengan frekuensi dan dosis 2x1 g (iv) yang digunakan oleh pasien sebesar 41% (11 orang), antibiotik empiris kombinasi ceftriaxone 2x1 g (iv) dengan levofloksasin 1x1 g (iv) yang digunakan oleh pasien 22% (4 orang) dan lama terapi penggunaan antibiotik sefalosporin generasi ketiga pada penggunaan ceftriaxone selama 4-6 hari paling banyak digunakan 35% (12 orang)

    Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan (BBPOM) Jalan Karang Menjangan No. 20 Surabaya 3 Desember - 5 Desember 2019

    No full text

    Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan (BBPOM) Jalan Karang Menjangan No. 20 Surabaya 3 Desember - 5 Desember 2019

    Get PDF

    Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Bidang Sumber Daya Kesehatan Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Rumah Tangga Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 118, Surabaya 09 Desember – 12 Desember 2019

    Get PDF
    corecore